Share

Seratus Delapan

Bab 108

"Hai keponakanku. Apa kabar?" Menjulur tangan ke hadapanku.

Aku diam tanpa menyambut tangan yang kini mengantung tanpa ada sambutan hangat.

"Baik Tante. Ada apa ke sini?" tanyaku ketus dan sinis. Biarkan saja sikapku seperti ini. Sejak pertama berjumpa aku tak suka dengannya. Sangat menyebalkan sekali.

"Kamu bertanya demikian seakan aku ini hanya sampah."

"Tentu Anda bukan sampah. Tenang saja dan jangan tersingung."

"Aku ingin menemuimu saja dan memberikan sesuatu yang penting."

Kukernyitkan dahi ini apa yang ingin ia berikan. Melihat barang di bawa olehnya saja tak ada. Kedua tangan tampak kosong.

"Sesuatu apa?" Kubuat diri ini tampak bodoh.

"Boleh aku masuk. Aku haus dan lelah. Hari ini banyak sekali pelanggan hingga aku kewalahan."

Aku hanya membuang napas kasar. Apakah penting jika ia pulang dari bisnis yang tak patut diikuti..

"Masuk Tante. Maaf. Rumahku kecil."

Aku membuka pintu lebar agar ia bisa masuk dan duduk sesuai keinginannya.

Wanita kembaran ibu kandu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status