Share

Raisa mengadu

"Emm sebenarnya ini cuma inisiatifku saja sih Van, kebetulan tadi di rumah masak banyak jadi sekalian aja aku bekalin buat kamu. Semoga kamu suka ya Van. Kalau kamu suka dengan masakanku, aku nggak keberatan kok kalau setiap hari ke sini bawain kamu bekal."

"Aku masih kenyang. Tolong segera bereskan semua makanan yang kamu bawa dan segera pergi dari sini!" ucap Revan datar.

"Van, kamu kenapa nggak bisa menghargai aku sedikit saja sih? Aku udah capek capek nyiapin ini demi kamu loh Van. Aku bahkan mengorbankan jari jari tanganku yang lentik ini demi kamu Van!"

Revan hanya melihat Raisa sekilas lalu kembali menatap layar laptopnya, "Aku tidak menyuruhmu untuk melakukan semua ini. Jadi kau tidak perlu repot repot membawakanku bekal. Oh ya kalau kau merasa tidak terima dengan perlakuanku, berhentilah mengganggu hidupku!" ucap Revan penuh penekanan.

"Tidak Van, aku tidak akan pergi sebelum makanan ini habis!" tutur Raisa teguh pada pendiriannya.

"Baik kalau itu maumu." Revan memencet
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status