Beranda / Rumah Tangga / Hamil Untuk Suamiku / 5. Hamil Untuk Suamiku

Share

5. Hamil Untuk Suamiku

Penulis: El GeiysyaTin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 07:27:09

“Aku bukan pria seperti itu!” seru Tama sambil mengenang masa lalunya, yang tidak memikirkan wanita selama berjuang meningkatkan kekayaannya. Apalagi penampilan, sama sekali tidak ia utamakan, hingga ia terlihat sangat sederhana dan tidak tampan.

Namun, yang ia lakukan adalah melebarkan sayap dan menguatkan pengaruhnya di dunia bisnis.

Ia tidak peduli disebut perjaka tua atau apa pun yang mereka sebut untuk mendiskriminasi.

Namun, dirinya yang sekarang bisa disebut penguasa, tanpa pengaruh siapa pun di dalamnya.

Sementara Riti menilai Tama seperti yang dikatakan semua orang. Pria itu tidak elegan dan wajahnya yang dipenuhi bulu itu terkesan mengerikan. Pantas saja tidak punya pacar.

“Tidurlah! Dan jangan ke mana-mana!" seru Tama. Setelah itu ia berjalan ke pintu.

“Apa kamu mau pergi dan tidak tidur di sini?” Riti bertanya dan beranjak dari tempat tidur. Ia memeluk Tama dari belakang.

“Aku tidak bisa tinggal terlalu lama di sini, apa kita tidak bisa melakukannya sekarang agar urusan kita cepat selesai, aku berjanji akan kembali padamu untuk melahirkan anakmu!” katanya lagi.

“Apa kamu terburu-buru dan ingin segera menghabiskan malam denganku?”

“Ya! Kenapa tidak?” Riti berkata sambil melepaskan satu persatu kancing bajunya.

“Hentikan!” bentak Tama, seraya memegang tangan Riti yang berada di atas dadanya.

Riti sudah siap melayani pria itu agar dirinya segera hamil, tapi ingin pergi dari tempat itu dan akan datang saat Tama membutuhkan dirinya lagi. Ia berharap tidak dikurung, karena ia masih harus mengurus ibunya.

“Kamu menjijikkan sekali, apa kamu pikir serendah itu keinginanku menikahimu?” Tama berkata dan melepaskan tangannya dari tubuh Riti.

Riti heran dengan ucapan Tama, sebab seperti itulah yang dikatakan Yuna dan ayahnya. Tama hanyalah pria yang menikah karena ingin seorang putra.

Apa dia jijik padaku? Kalau begitu kapan aku bisa hamil anak suamiku? Batin Riti.

“Apa aku salah? Bagaimana kalau kita buat perjanjian seperti yang ditulis Yuna untukku!” kata Riti, ia harus bisa menaklukan Tama demi ibu dan pekerjaannya, karena Tama tidak akan memberinya uang. Saat menikah, jangankan pesta, hadiah perkawinan saja tidak ia dapatkan.

“Aku akan patuh padamu karena kita sudah menikah, tapi aku mohon jangan kurung aku di sini, aku harus bekerja dan mengurus ibuku! Jadi, aku akan kembali ke sini kalau kamu menginginkan aku! Aku janji tidak akan merepotkan kamu sampai anak kamu lahir nanti!”

“Apa kamu benar-benar ingin melahirkan anakku?”

“Tentu saja!”

“Apa kamu mencintaiku?”

Suasana hening, dua mata saling menatap lama, menyelami makna kedalaman hati masing-masing. Mereka baru mengenal, tapi sudah saling memiliki berdasarkan ikatan perkawinan, tapi itu saja tidak cukup untuk menumbuhkan sebuah rasa. Berhubungan di atas ranjang dengan Riti hanyalah nafsu dan bukan cinta.

“Dengar ... aku tidak bisa mencintaimu begitu saja, sebab kita menikah bukan atas dasar cinta! Jadi, aku tetap akan melahirkan anakmu walau aku tidak mencintaimu, percayalah! Aku tidak akan kabur darimu!”

Pengakuan Riti hanyalah karena ia harus menyelesaikan urusan anak, agar ia bisa mendapatkan 25 juta dari Yuna. Kalau tidak, maka ada kmungkinan akan buruk bagi ibunya.

“Aku kira kamu tidak bernafsu, ternyata kamu lebih parah dari dugaanku!” tukas Tama, dan kembali membuka pintu.

“Jadi, apakah kamu mau melakukan hal itu sekarang?” Riti berkata sambil membelai tangan Tama, mencegahnya keluar.

Tama menggelengkan kepalanya.

“Baiklah! Aku akan buat perjanjiannya!” katanya, lalu mengeluarkan handphone.

“Jadi, kamu hanya ingin menemui ibumu setiap hari dan bisa bekerja?” Tama berkata lagi sambil menulis sesuatu dengan benda pipih itu.

“Ya! Dan aku janji akan—“

“Cukup, aku sudah merekam semua ucapanmu itu, besok kamu boleh pergi dengan sopir! Jangan membangkang lagi!”

“Oke! Oh ya! Satu lagi, kamu bilang bisa membayar harga gaun ini sepuluh biji, aku harap kamu bisa menepati janji!”

“Aku tidak pernah berjanji seperti itu!”

“Tapi—“

Tama tidak menggubris ucapan Riti, ia ke luar kamar dan membanting pintunya dengan keras.

Riti heran mengapa Tama tidak tergoda, padahal, semua kancing gaun yang ia kenakan sudah terbuka. Ia merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur, seraya berpikir jika semua yang terjadi, di luar dugaannya. Rumah itu bagus dan tidak seperti penjara, Tama juga tidak kasar atau menyiksanya.

Keesokan harinya, Riti terbangun dalam keadaan linglung karena ia hampir tidak ingat di mana ia berada. Namun, ia segera tersadar saat melihat pada pakaiannya, dan ada Sima serta seorang asisten lain di sisinya.

“Apa kalian kalian yang menyelimuti aku semalam?” tanya Riti sambil menyibakkan selimut dari tubuhnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Hamil Untuk Suamiku    TAMAT

    “Apa aku salah menjadi orang seperti itu?” Tama dia meski dia tidak tahan, ia hanya melirik istrinya yang tertawa geli di sampingnya. Riti menahan tawanya saat melihat ibu dan anak yang beradu argumen karena berbeda pandangan. “Riti, bagaimana pendapatmu kalau suamimu kehilangan semua kekayaannya dan kamu terpaksa hidup di desa seperti yang kemarin-kemarin kamu lakukan?” tanya Deliza dengan tatapan serius kepada menantunya. Riti tahu bahwa Tama memang kehilangan kekayaannya selama mereka bersembunyi di desa. Namun, Iya juga tahu bahwa sekarang Tama kembali memiliki semua perusahaannya. “Apa Ibu kira hidup di desa itu susah? Itu tidak sulit, lebih sulit lagi saat aku harus hidup sendiri dan mengurus ibuku!” “Oh!” gumam Deliza, “Maafkan aku soal ibumu, Riti, Aku senang bertemu denganmu, dan aku lebih senang lagi setelah tahu bahwa kamu adalah, anak dari saudaraku!” “Aku mengerti! Tapi, Bu! hidup di desa itu sangat menyenangkan dan di sana semua orang hidup seperti

  • Hamil Untuk Suamiku    Kesalahan Wisa

    Tama kembali menemui Riti dan ibunya di rumah sakit yang menjadi rumah mereka. Sementara itu Jasin sudah kembali ke perusahaan dan menenangkan semua pemegang saham. Lalu, ia menyelesaikan masalah di sana satu persatu. Tentu saja ia bekerja sama dengan semua teman dan orang-orang kepercayaan Tama, hingga keadaan Grup Unitama dan perusahaan-perusahaan Pratama, kembali seperti semula. Hando sebentar lagi akan mendapatkan jadwal sidangnya, dan sudah dipastikan hukuman seumur hidup yang akan diterimanya. Kerusakan yang dilakukannya di berbagai tempat, juga memberatkan pasal-pasal yang dituduhkan padanya. Demikian juga Sony ia mendapatkan pengadilan juga, tapi ia tidak di hukum dengan hukuman seumur hidup. Ia mendapatkan hukuman 20 tahun penjara. Wisa sangat bersedih, karenanya, secara tidak sengaja wanita itu mengucapkan kekhawatirannya, “Sony, Bagaimana kalau kamu dihukum selama itu Bagaimana jika terjadi apa-apa denganku dan anakmu Listi?” katanya sambil menangis. Dari

  • Hamil Untuk Suamiku    Mengembalikan Kekayaan

    “Kalau begitu, aku tarik kata-kataku kalau dia baik!” kata Riti dan Tama tertawa.“Tidak boleh bilang laki-laki lain itu baik, kecuali aku, oke?” kata Tama sambil mencium istrinya.Setelah itu Tama mengajak Dion pergi ke tempat yang pernah ia gunakan untuk menyekap Sony. Mereka pergi diiringi dengan beberapa pengawal Tama. Tentu saja Jasin ikut bersama dengan mereka. Sony terlihat kurus dan luka-lukanya belum sembuh sempurna, masih banyak bekas luka yang diakibatkan oleh pukulan dari Tama. Pria itu hanya diam dan pasrah akan dibawa ke mana pun juga.Tama langsung membawa Sony ke lokasi yang sudah dibagikan, oleh orang tak di kenal yang menghubunginya. Ternyata ia adalah seorang pria bertubuh kurus yang mengaku sebagai adik sepupu ibunya.Di tempat itu mereka merekam pengakuan Sony dan mengirimkannya pada Brawijaya. Tentu saja disertai ancaman.Mereka ingin agar Hando, anak bungsunya itu, mau mengaku dan mengembalikan semua aset milik Tama yang sudah diambilnya. Jika tidak, maka

  • Hamil Untuk Suamiku    Sony Menyukaimu

    Keesokan harinya, Tama memuaskan istrinya hingga seharian penuh, dengan berbelanja di kota. Ia membeli apa pun yang diinginkannya. Terakhir mereka menyewa sebuah salon dan memanjakan tubuh hanya berdua dengan pelayanan VIP yang pernah ada.Riti sangat bahagia dan bersyukur dengan kemanjaan yang diberikan Tama. Sungguh, menghabiskan sepanjang sore dengan dipijat, itu hal yang luar biasa. Apalagi ia melakukannya berdua dengan suami tercinta.Mereka selesai dipijat dan melakukan rangkaian pelayanan di salon sampai puas. Baik Tama dan Riti kini terlihat segar kembali, dan acara di akhiri dengan makan malam. Setelah itu, mereka memutuskan untuk menginap di hotel karena besok akan melanjutkan perjalanan menengok Delizah.Keesokan harinya, saat sepasang suami istri itu tiba di kamar Delisa, yang terdapat di sebuah rumah sakit swasta, mereka melihat wanita paruh baya itu, dalam keadaan baik-baik saja. Riti ingin menghabiskan beberapa hari bersama ibu mertuanya dan sang suami pun setuj

  • Hamil Untuk Suamiku    Ancaman Lagi

    “Bukannya kamu mau berhenti peduli? Atau sebenarnya kamu ini terlalu cerdik, sengaja membuat syarat-syarat itu, karena kamu tahu Hando akan membuat kekacauan?” Jasin balik bertanya.“Jas, aku hanya penasaran! Awalnya aku hanya tidak mau keuntungan proyek kita berada di tangannya semuanya! Enak saja dia!”Jasin pergi dari rumah itu dan kembali ke kota seorang diri, demi memuaskan keinginan Tama untuk mencari informasi. Ia juga untuk sementara tidak mengaktifkan ponselnya. Oleh karena itu ia menemui beberapa orang secara langsung. Dari pertemuan dengan mereka, ia tahu bahwa ada beberapa investor yang ternyata akrab dengan anggota keluarga Prapanca. Mereka ini yang memiliki ide untuk menarik uangnya dan mereka tahu bersamaan dengan kejadian Hando yang pergi ke kantor pusat grup Pratama.Mengetahui hal itu, Jasin senagaja makan malam sambil mengikuti salah satu anggota keluarga Prapanca yang mengadakan pertemuan dengan para pemegang saham ini.Jasin mendengar sendiri strategi mereka

  • Hamil Untuk Suamiku    Kesalahan Hando

    “Ibuku itu sama seperti aku! Jadi untuk apa aku berharap pada keluarga itu?”Tiba-tiba perang kesedihan di hati Tama, dirinya dan istrinya tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama dikucilkan dari keluarganya.“Tapi, Tama! Apa kira-kira yang dilakukan oleh ibu dan Dion, saat kalian bertemu sebulan yang lalu?” Jasin berusaha menginformasikan dugaannya tentang, sikap Dion dan Delizah saat mereka bertemu dikuburan Tina.“Memangnya apa yang bisa dilakukan dua orang itu? Baru kemarin kamu bilang kalau Dion itu bekerja menjadi satpam!”“Ya, dia itu bukan satpam biasa, dia seorang informan juga!”“Kenapa baru bilang sekarang?”“Aku pikir itu tidak penting!” kata Jasin sambil mengingat kembali informasi tentang Dion. Tidak banyak yang ia dapatkan, selain informasi tentang tanggal lahir, orang tua, tempat tinggal dan pekerjaannya. Namun, setelah menyelidiki lebih lanjut, ternyata Dion orang yang hampir sama dengan dirinya. Dahulu, mereka juga pernah bekerja sama, tapi kemudian Dion membat

  • Hamil Untuk Suamiku    Teror Dari Keluarga

    “Apa Ibu dan Ayah masih mengingatku?” tanya Deliza, dengan menahan air matanya sekuat tenaga.Ibunya menghambur dalam pelukannya, mana ada ibu yang rela melihat kondisi anaknya hingga terlihat lebih tua dari dirinya. Delizah tahu jika ilmunya sangat merasa bersalah karena penampilannya itu. “Ibu jangan kuatir aku baik-baik saja aku tidak selama yang ibu kira, selama ini aku sudah bertahan tanpa kalian jadi apa yang aku alami sekarang bukanlah apa-apa!” kata Delizah sambil menepuk bahu ibu yang sedang memeluknya. “Maafkan Ibu dan Ayahmu yang tak berguna ini, yang tidak mampu membela di hadapan kakakmu saat itu!”“Ibu tidak perlu meminta maaf padaku, aku tetap akan menjadi anak ibu untuk selamanya! Sekarang lihatlah, mungkin kita tidak akan lama lagi kembali bersatu seperti dulu, kita hanya perlu menyelesaikan masalah ini bukan?”Sang ibu mengangguk dan mengusap air matanya, setelah itu Deliza melambaikan tangan. Ia dan Dion terus berlalu, sambil mendorong kursi rodanya sampai ke

  • Hamil Untuk Suamiku    Menghadap Keluarga Prapanca

    Tanpa sepengetahuan Tama dan Riti, dua orang itu pergi menuju ke rumah keluarga Prapanca.Saat Delizah dan Dion tiba di kediaman keluarga itu, mereka tidak mengalami hambatan yang berarti. Para pengawal yang ada di sana mempersilahkan mereka, karena Deliza dan Dion memakai tanda kebesaran keluarga itu di pakaiannya. Mereka memang orang-orang terbuang dan memilih untuk, keluar dari keanggotaan keluarga terpandang. Namun, bukan berarti kedua belah pihak saling melupakan. “Sudah aku duga, kalian akan datang ke sini juga pada akhirnya!” kata Prapanca, ia muncul setelah dua tahunnya menunggu satu jam lamanya. Namun, Deliza dan Dion merasa lega karena orang tua itu, akhirnya mau menemui mereka setelah sekian lama.“Kakek! Haruskah aku berlutut padamu, untuk meminta maaf atas kekeliruanku?” kata Deliza.“Ya! Memohonlah dan berlututlah!” kata Prapanca.Deliza berlagak begitu kesulitan turun dari kursi roda, hingga dua orang pengawalnya membantunya untuk, bisa berlutut dengan posisi

  • Hamil Untuk Suamiku    Permusuhan Antara Sepupu

    Setelah kedatangan Dion hari itu, Tama dan istrinya pergi ke kota di mana ibunya berada. Namun, setelah sampai di sana para penjaga mengatakan jika ibunya sedang berkunjung ke rumah keluarganya. Riti khawatir jika ibu mertuanya pergi ke keluarga besar Prapanca. Sehingga ia mencoba menghubungi Dion untuk menanyakan kebenarannya.“Halo! Dion, apa kamu tahu, ibu Deli pergi ke keluarga Prapanca?” “Aku tidak tahu, aku belum siap mengatakan semuanya pada Bibi Deliza!” Kata dion dari balik telepon.“Jadi kamu belum menemui Ibu Deliza?” “Riti, seharusnya kamu dan suamimu lah yang harus mengatakan secara langsung pada ibu mertuamu itu! Bilang padaku kalau kamu menemuinya aku akan datang juga!”Sementara Tama masih mencoba menghubungi ibunya tapi tidak bisa juga.Akhirnya Rity mengusulkan agar mereka pergi menengok makam ibunya. Kebetulan ia sudah lama tidak ke sana. Laki-laki itu pun setuju dan langsung mengadakan perjalanan ke pemakaman Ibu mertuanya. Tak lupa mereka membawa rangk

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status