Share

Cinta tidak rumit

Nadia selesai membersihkan diri, ia beralih merapikan pakaian ke dalam koper besar yang akan ia bawa kembali ke Jakarta. Arlan tersenyum, menatap dengan penuh cinta wanita yang kembali bersamanya. Harapan baru tentang masa depan keduanya sudah di depan mata, Arlan masih harus melakukan satu hal lain, yaitu meluluhkan Kenan yang katany Nadia protektif kepadanya.

“Kamu nggak mandi? Sana mandi, aku mau ke toko baju, mau beli untuk Kenan,” ujar Nadia tak lama setelah ia menutup koper. Terlihat berat hingga membuat Arlan segera beranjak, membantu Nadia meletakkan di pojok kamar.

“Bilang kalau butuh bantuan, jangan sok kuat,” lirih Arlan lalu mengecup pipi Nadia. Suara bel pintu kamar terdengar. Nadia panik, itu pasti Cerry dan suaminya. Sedangkan Arlan tampak santai dan tenang. Ia segera memakai baju dan celana, sebelumnya ia hanya memakai boxer.

“Arlan, kalau Cerry—“

“Kenapa? Kita pacaran, ‘kan?” Arlan mendekat ke pintu, Nadia tampak panik dan hanya bisa mengigit bibir bawahnya.

“Nad— Heh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status