Share

Pelukan Erat

Nyatanya Nadia terlalu peka dengan keadaan, ia tak mudah percaya atas sikap baik Arlan kepadanya. Nadia pun kembali menarik diri, ia memberi jarak supaya tidak terlalu dekat dengan lelaki tinggi tegap berperawakan seperti aktor korea Rowoon, hanya saja kulitnya tak terlalu putih.

"Makasih udah antar Nadia, Yah," ucapnya lalu mencium pipi Arkana.

"Sama-sama, Nak. Oh iya, kamu yakin nggak mau dijemput? Bunda marah kamu pulang sendirian."

"Aku sama Cerry. Ayah hati-hati, ya, i love you." Nadia lalu turun, sebelum menutup pintu ia melambaikan tangan dahulu.

"Love you more, Nadia," balas Arkana yang selalu menganggap Nadia anak kecil.

Nadia melangkah ke area kampus, satu bulan berlalu setelah terakhir ia diantar Arlan dari rumah sakit dan menemani berkunjung ke pemakaman Deva. Hatinya masih tak siap ada lelaki lain mendekat walau berlabel teman.

"Nad," kembali suara Arlan menyapa untuk kesekian kalian kalinya dan kesekian kali pula Nadia abaikan. Ia berjalan cepat menuju ke koridor lain me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
@gothil
jadi tau idola mba Evi tuh ,,rowoon tho,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status