Share

Hanum (Ketika Cinta Harus Memilih)
Hanum (Ketika Cinta Harus Memilih)
Penulis: Maheera

Prolog

Petir menggelegar, suaranya seperti raungan raksasa yang tengah marah, sementara mentari bersembunyi di balik mega yang sekelam malam. Ditingkahi kilat yang seolah-olah ingin membakar apa saja yang bisa disentuhnya. Langit pun ikut serta menurunkan titik-titik air menghujam jatuh ke bumi, dia berduka.

Ketika orang-orang berlari menghindari derasnya hujan, Hanum seakan menikmati jarum-jarum basah itu menusuk tubuh ringkihnya. Dia sakit, bukan raga melainkan hatinya. Dia menekan dada yang terasa nyeri. Saat ini Hanum memilih matanya buta hingga tidak perlu melihat adegan yang mengiris hati.

Harusnya dia mengabaikan firasat buruk yang mendera sejak pagi, hingga tak perlu melihat pengkhianatan di depan mata. Harusnya dia duduk diam di rumah menunggu Adrian-suaminya- pulang. Hingga tak perlu melihat laki-laki itu memeluk seorang batita dan tertawa bahagia bersama Amelia yang sialnya adalah sahabatnya sendiri.

Hanum yang malang.

Inilah jawaban atas lirih doa-doanya. Tuhan menuntun kaki Hanum ke rumah yang tak pernah didatangi sejak mereka menikah. Bukan tak mau, tetapi orang tua Adrian tidak pernah sudi menerimanya sebagai menantu. Hanum gadis yatim-piatu yang tak jelas asal-usulnya dianggap tak sepadan dengan Adrian yang keturunan ningrat.

Kaki ramping Hanum berjalan tertatih membelah jalanan yang mulai tergenang. Tak dipedulikan banyak pasang mata yang menatap heran, seakan bertanya mengapa dia menerobos hujan sederas itu. Mereka tidak pernah tahu luka di hatinya. Tak ada yang tahu air matanya mengalir deras tersamar hujan. Andai kematian itu indah, mungkin dia rela menggadaikan nyawanya agar tidak merasakan perihnya sayatan luka.

Tarikan di lengannya memaksa Hanum berbalik. Matanya menangkap sosok Adrian yang berdiri menyorot sendu. Sekejap mereka saling pandang di bawah hujan dengan kilat kesedihan di mata keduanya. Namun, kilasan pengkhianatan Adrian lebih dulu menyentak kesadaran Hanum. Dia menepis tangan laki-laki itu, tetapi Adrian terlalu keras kepala. Dia kembali mengejar wanita yang telah dihancurkan hatinya.

"Hanum, dengarkan penjelasanku dulu," pinta Adrian di antara derasnya hujan.

Hanum menulikan diri, terseok-seok melangkah dengan sisa kekuatannya.

Adrian menghadang, mencengkeram bahu wanita yang lima tahun ini mendampinginya.

"Hanum, aku mengaku salah, tapi kumohon dengarkan penjelasanku," lagi, laki-laki itu memohon dengan wajah memelas.

Hanum tersenyum getir. "Tidak perlu menjelaskan apa pun. Apa yang kulihat adalah kenyataan. Mas menyangkal itu sekarang?" tanyanya, tak dipedulikan tubuhnya yang kuyup. Hati wanita itu membara, bahkan hujan tak mampu mendinginkannya.

Adrian mengusap air di wajahnya, dia terlihat frustasi. "Tidak. Aku memang menikahi Amelia dan itu memang putriku, tapi aku juga sangat mencintaimu. Kumohon keikhlasanmu menerima ini. Aku berjanji akan adil," ucapnya menghiba.

Hanum menggeleng, dia surut satu langkah. "Tidak! Kau tahu bagaimana aku, Mas. Cintaku terlalu dalam. Berbagi jarak saja aku tak mampu apalagi berbagi hati. Jangan kejam ...," rintihnya pilu.

Adrian maju menangkup wajah wanita bermata bening itu.

"Jangan tinggalkan aku. Jangan pernah meminta berpisah dariku. Aku berjanji akan adil padamu dan Amelia," pinta Adrian cepat, lalu memeluk tubuh mungil Hanum dalam dekapannya.

Wanita itu terlalu lelah menolak. Terlalu banyak luka yang menyapa. Adrian, laki-laki tu menggadaikan kepercayaannya, menakar cintanya dengan harta. Hanum benci dirinya yang lemah. Di satu sisi dia pantang dikhianati, tetapi sisi hatinya yang lain begitu memuja laki-laki itu. Pada akhirnya dia memilih melihat kesanggupan Adrian memegang janji.

Hanum pasrah pada kenyataan yang tak bisa diubah. Mungkin inilah takdir Tuhan untuknya. Skenario hidupnya telah ditulis, dia tinggal menjalani hingga akhir.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Elizabeth Kustantinah
bangkitla hanum...laki2 yg ingkar komitmennya bukan laki2 sejati..lepaskan..
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Hanum kmu jangan terlalu bucin fgn Adryan .klo dia mencintai mu g mungkin dia diem2 nikah sampe sdh punya anak dn kmu baru tau dh brp th kmu d bohongin .dh tinggalin Adryan kmu minta talak dn jangsn kmu terima nya lagi ..
goodnovel comment avatar
mega silvia
awalnya aj dah nyesek begini...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status