Share

2. Spesial di hatiku

Dimas melihat arloji yang melingkar ditangan kirinya yang sudah menunjuk diangka 21.45 wib."Yuk balik!" Ajaknya pada Nayla. 

Nayla mengangguk lalu ikut berdiri.

"Yaah ... kok buru-buru sih Kak? Aku belum kebagian perform lho," ucap salah satu dari anak-anak pengamen yang sedari tadi selalu keduluan temannya dengan mengerucutkan bibir.

"Maaf ya, Kakak sebentar lagi ada jadwal siaran, lain kali Kakak ikutan kumpul lagi," ucap Dimas. Merasa tak enak hati pada anak yang tadi. 

"Oh." Itu yang keluar dari mulut semua.

"Sekali lagi maaf ya? Udah mepet banget waktunya, lain kali Kakak bakal ngajak kalian kumpul, tapi entah kapannya ditunggu aja."

Anak yang tadi nambah mengerucutkan bibir, membuat Dimas dan Nayla tersenyum geli serta kasihan. Seandainya hari ini ia tidak ada jadwal siaran serta bertepatan dengan hari libur Nayla pasti tidak akan kemalaman saat mengajak Nayla berbagi dengan mereka.

Setelah Dimas selesai menyanyikan lagu kesukaan Nayla juga dirinya. Lagu yang mewakili perasaannya selama ini karena telah menemukan cinta sejati pada pandangan pertamanya. Tadi memang beberapa dari para pengamen itu bergilir menyanyikan lagu yang mereka sukai dengan canda juga tawa bahagia mereka. 

"Jangan manyun begitu, jelek tau. Nanti nggak ada cewek yang naksir sama kamu jika ngeliat bibir manyunmu itu, ucap Nayla berusaha menghibur dengan mendekati anak itu.

Setelah mendengar ucapan Nayla anak yang tadi langsung berubah sumringah saat melihat senyuman manisnya. Ada yang entahlah setelah mendengar juga melihat dengan jarak sedekat itu, terasa nemanas kedua telingnya. Kalau seandainya kulit wajahnya putih, terlihat jelas kedua pipinya yang merona. 

"Kamu manis, cantik." Bagaikan terhipnotis, masih dengan melihat ke arah Nayla yang berdiri tepat di depannya tanpa sadar mulutnya mengucapkan 3 kata itu.

"Huuh ...." Kompak yang lainnya bersorak, sembari ada beberapa yang menoyor pelan kepala anak ramaja itu. 

"Dia memang manis, spesial juga di hatiku. Kakak balik dulu kapan-kapan kalau ada waktu senggang kita kumpul lagi." Tangannya menarik tangan Nayla lalu menggenggamnya dan segera beranjak pergi. 

****

"Maaf ya Yank, hanya seperti ini yang bisa aku kasih di hari jadi kita, tadinya  mau kuajak ke tempat yang sedikit  romantis tapi setelah aku pikir-pikir lagi pasti Nayang ndak akan mau," ucap Dimas setelah menghentikan motor di trotoar depan toko Accesories Collection, masih dengan duduk di atas motor.

Dimas memutar sedikit badannya lalu meraih kedua tangan Nayla dan menggenggam jemarinya, memejamkan mata menyalurkan rasa bahagia serta cintanya pada pacar manisnya. 

"Kenapa mesti minta maaf sih Kak, itu aja sudah cukup buat aku, yang penting rasa di sini masih sama." Jemari tangan kanannya yang masih digenggam Dimas ia tarik lalu telunjuknya menunjuk ke dada Dimas dengan tersenyum manis. 

Dimas melihat ke manik coklat Nayla yang mengisyaratkan kejujuran serta tulus apa adanya. Diraihnya lagi jemari Nayla yang masih menunjuk di dadanya dalam genggaman lalu dikecupnya pelan dengan penuh cinta.

"Kapan ya yank, bisa sedikit lebih lama saat bersama?" keluhnya masih dengan  menggenggam jemari Nayla. 

"Kalau sudah waktunya pasti akan selalu bersama Kak."

"Aku penginnya dihari bahagia ini kita lebih lama saat bersama Nayang." Masih saja mengeluh.

"Udah ah Kak, katanya ada jadwal siaran? tinggal sepuluh menit lho Kak, nanti telat."

"Iya Nayangku, aku tau." Kembali mengecup jemari Nayla yang masih dalam genggamannya. 

"Aku balik ke tempat siaran ya yank? Jangan terlalu kangen, nanti jangan lupa dengerin pacar gantengmu lagi siaran."

Nayla hanya tersenyum, merasa sangat bahagia, bertambah hari bertambah pula perhatian Dimas padanya, cinta serta ketulusan yang Dimas berikan pun makin bertambah. Dirinya pun sama makin kesini cinta dan kepercayaannya pada Dimas juga makin bertambah.

Setelah Dimas berlalu Nayla pun ikut berlalu masuk, senyum manis dibibirnya terus merekah menghiasi wajah ayu yang selalu nampak ceria itu. 

"Habis dari mana Na?" sapa seseorang yang sedari tadi berdiri sembari bersandar pada dinding bagian samping toko.

"Astagfirullah Mas! ngagetin deh." Mengelus-elus dada dan mengatur nafas, benar-benar terkejut. 

"Hehehe maaf, kelihatannya senang sekali habis dari mana sama Kakak sepupumu?"

"Habis ditraktir makan, Mas Faiz ngapain sendirian disini?"

'Nungguin kamu Na,' batinnya. "Cari angin," kata Faiz dengan tersenyum. 

"Owh, duluan ya Mas." Lalu beranjak melangkah masuk lewat pintu samping khusus karyawan. 

"Sepertinya kalian berdua punya hubungan khusus, kalau hanya sebatas saudara sepupu tidak mungkin ada adegan pegang-pegang tangan. Apalagi tatapan mata pemuda itu mrngisyaratkan cinta untukmu Na," gumam Faiz setelah Nayla berlalu dari hadapannya.

'Akankah cinta ini terbalas ataukah hanya bisa kupendam dalam hati saja Na? Aku menyujaimu sejak pertama kita jumpa pagi itu.' Masih melihat Nayla yang sudah masuk.

Faiz menghela nafas pasrah,'aku ini bagaimana ya? Nggak pernah nyatain cinta kok berharap dapat balasa, sadar Iz sadar.'Mengusap wajah kasar.

****

"Dengan dirimu kini kubahagia, tak henti kau berbagi canda tawa ...." Dimas masuk ke ruang siatan dengan bersenandung. 

"Cie ... ciee ... yang lagi bahagia, habis ngerayain apa nih?" seloroh Mita yang sudah stay di kursi kebanggaan saat Dimas menginjakkan kaki masuk ruang siaran. 

"Adadeh...jan kepolah Mbak Jom (panggilan khusus dari Dimas untyk Mita saking akrabnya mereka)." Mempercepat langkah karna Meta sudah mulai siap-siap opening. 

"Ya elah, saking bahagianya nggak  nyadar ada jadwal siaran, trus ampe telat empat menit lagi, keenakan konser sambil mandang  wajah si manis di pinggir jalan ya? Hahaha ...." Ceplos Mita diiringi tawa. 

"Eh! Mbak Jom tadi lewat situ?" mulai memakai earphone.

"Buruan! Kamu duluan yang buka!"

"Hai, hallo Assalamu'alaikum, selamat malam keluarga Adela, kembali lagi di acara M and V spesial ya malam ini bareng saya Dimas Nugraha dan ...."

"Dan...Mita Audina. Malam keluarga Adela, spesial untuk malam ini ya keluarga Adela, tumben banget nih Dimas bisa siaran acara M and V." 

"Kalau jadwalnya ya pasti selalu bisa Mit, kan aku nggak kebagian jatah, aku tuh kebagian jam jaga kelelawar cari makan. "

"Ah iya juga ya, ya udah nggak usah di terusin. Oh iya keluarga Adela, malam ini M and V enaknya bahas apa ya?" 

"Harus yang seru donk."

"Emangnya kamu bisa buat acara ini seru?"

"Eh, jangan kira aku nggak bisa lho, oh ya keluarga Adela tungguin apa yang bakalan kita berdua tulis di empat medsos radio Adela ya, pokoknya stay bareng kita berdua di acara M and V sampai nanti pukul 12 malam." 

"Kirim-kirim salam, riques lagu juga komen kita tungguin ya keluarga Adela. Bener banget, kudu stay bareng kita karna apa? Kita akan bahas yang seru-seru yang bikin hati nambah berbunga-bunga macam hatinya Dimas malam ini, iya kan Dim? Satu lagu dari kita apa Dim?"

"Nih, kita kasih buat semua keluarga Adela yang mungkin sedang  merasakan kebahagiaan bareng pasangan, lagu dari Pilot berjudul 'Sepanjang Hidupku,' tetep stay bareng kita ya!"

**

"Eh, lagu ini ternyata liriknya seperti itu ya," ucap Meta beberapa saat setelah nyimak lagu yang barusan diputar.

"Seperti apa?" 

"Mengungkapkan isi hati untuk seseorang yang sangat spesial, mungkin ke pacar atau calon pendamping."

"Emang, lagu itu tuh aku banget Mbak Jom, ungkapan hatiku banget." Memejamkan mata menikmati musik serta ikut menyanyikan lagu tersebut. 

"Hah! Sejak kapan kamu ngalamin hal seperti itu?"

"Semenjak kenal Nayla trus itu lagu pertama yang dirinya reques malam itu, tambah lagi Nayla suka banget sama itu lagu."

Mita hanya manggut-manggut sepertinya mengerti dengan ucapan Dimas. 

Selamat membaca bab selanjutnya dan matur nuwun.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status