หน้าหลัก / Romansa / Happy Ending / Bab 5 Istri dan suami yang baik

แชร์

Bab 5 Istri dan suami yang baik

ผู้เขียน: nanaluvie
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-05-07 00:20:03

Pagi hari itu seorang wanita sudah begitu sibuk bergulat dengan berbagai peralatan dapur, ikut bebaur dengan beberapa pelayan disana.

“Nona tidak perlu repot – repot seperti ini, biar saya saja yang menyiapkan sarapan pagi.” Ujar Harry pada sang majikan.

“Jika bibi tidak keberatan bibi bisa membantu saya atau pun menyuruh pelayan lain, karena saya tidak dapat berhenti dari pekerjaan yang sedang saya lakukan.” Balas Tamara dengan begitu fokusnya menyusun beberapa toping di atas lapisan roti itu.”

“Tapi bagaimana jika tuan muda keberatan.”

“Pria itu tidak akan pernah peduli dengan apa yang saya lakukan, jadi tidak perlu khawatir.” Ucap Tamara dengan melempar senyuman pada Harry.

Melihat majikannya itu yang tetap kekeuh dengan pendiriannya, Harry tidak dapat berbuat apa pun selain dengan ikut membantu sang majikan seperti apa yang diperintahkan. Namun siapa sangka jika jika majikannya itu begitu telaten memotong segala bahan yang dibutuhkan dan menyusunnya dengan rapih. Seperti jika hal ini sudah begitu biasa ia lakukan.

“Kenapa melihat saya seperti itu?” Tanya Tamara yang menyadari jika Harry begitu memperhatikan segala gerak gerik yang ia lakukan.

“Aaahh tidak nona, hanya saja saya kagum dengan cara nona menggunakan alat dan bahan dapur. Sepertinya nona sudah terbiasa ya.”

Lagi – lagi Tamara tersenyum mendengar itu. “Kalau bibi senang dengan cara ketelatenan saya, jadi tidak akan masalah kan jika saya ikut membantu memasak didapur.”

“Ta- tapi nona apa tidak akan jadi masalah?” Tanya Harry sekali lagi.

“Tentu tidak, aku senang melakukan semua ini.”

Tamara meletakkan dua piring hidangan sandwicth diatas meja makan dan dua gelas susu yang juga telah dibuat oleh pelayan.

“Bibi, bisa tolong panggilkan pria itu dikamarnya. Jika belum bangun silahkan dibangunkan ini sudah sebentar lagi waktu pria itu akan berangkat ke kantor.” Ucap Tamara pada harry yang lekas bergegas melakukan perintah dari sang majikan.

***

Tak membutuhkan waktu lama yang ditunggu pun akhirnya datang dengan penampilannya yang sudah begitu rapih. Damian menatap tajam wanita yang berstatus sebagai istrinya itu, sedang tersenyum melihatnya.

“Tuan damian yang terhormat, ini masih sangat pagi untuk tatapan tajam seperti itu. anda jadi membuat perasaan semua orang yang berada disini jadi tegang. Santai saja tuan, dan nikmati sarapannya.”

“Tuan muda, yang membuat sarapannya adalah nona muda. Saya sangat terkesan dengan caranya yang begitu luwes.” Ucap Harry dengan Ramah.

Tamara sudah lebih dulu melahap sarapannya sementara Damian masih mengamati roti lapis sayuran itu dengan seksama, tanpa Damian sadari jika sikapnya itu mengundang gelik tawa dalam hati Tamara.

“Tidak ada racunnya kok, tenang saja.”

Mendengar penuturan itu Damian kembali menatap tajam sang istri yang tengah santai melahap sarapannya.

“Aku tidak mungkin ada niatan untuk membunuh suamiku dihari pertama menjadi suami istri, lagi pula aku sangat mencintai suamiku ini.”

Damian merotasikan bola matanya malas dan pada akhirnya ia menurut saja dan melahap roti lapis buatan istrinya itu, mencernanya dimulut dengan begitu perlahan dan merasakan setiap rasa gigitannya.

***

Tamara membawakan tas kerja Damian yang sudah menunggu di depan pintu rumah mereka, layaknya peran seorang istri pada pada suami yang sudah akan berangkat bekerja.

“Mulai hari ini aku akan mencoba menjadi istri yang baik, jadi kamu juga jalankan peranmu sebagai suami yang baik. Dengan tekun dan semangat bekerjanya.”

Tanpa mengubris penuturan Tamara, Damian denga sigap meraih tas kerja di tangan Tamara dan berniat untuk segera pergi.

“Ah Damian tunggu!!”

Mendengar itu damian memberhentikan langkahnya dan sedikit berbalik kerah wanita itu, entah kenapa juga alasan dalam dirinya sampai mau berhanti karena seruan dari wanita itu. Sementara Tamara bergegas menyusul sang suami yang belum terlalu jauh.

“Sebagai seorang pemimpin perusahaan, harusnya kamu bisa lebih memperhatikan penampilanmu. Karena kamu yang akan menjadi contoh oleh pekerja lain dikantor.” Ujar Tamara yang dengan tanpa ragu merapikan dasi Damian.

“Nah sekarang sudah rapih.” Ucap Tamara tersenyum sumringah padanya.

Damian tidak memperdulikan itu dan segera melangkah pergi menuju mobil yang akan dikendarainya, pria dengan pakaian khususnya sudah menunggu tuannya yang akan segera berangkat menuju tempat kerja.

Pria yang telah dipercaya menajdi sopir pribadi Damian begitu sigap membuka lebar pintu mobil dan mempersilahkan Damian untuk masuk, tak lupa ia juga menunduk kearah Tamara sebagai tanda pamitnya.

Dibalik kaca mobil yang gelap itu Damian masih bisa melihat dari luar sana jika wanita itu masih berada pada posisinya, melihat tingkah Tamara pagi ini sedikit membuat Damian risih. Memang sejak Damian tahu jika Tamara diam – diam menyukainya sampai dengan kejadian yang menimpa mereka berdua malam itu, Damian jadi tidak nyaman dan semakin tidak suka dengan Tamara.

Apa lagi tadi Tamara berkata jika akan menjadi istri yang baik untuknya, sungguh Damian tidak pernah mengharapkan hal itu. padahal tadi malam saja Tamara selalu bersikap dingin dan acuh padanya. Apa mungkin wanita itu memiliki kepribadian yang berbeda? Pikir Damian.

***

Tamara meletakkan telapak tangannya menutup mulutnya yang tak kuasa menahan tawa yang sedari tadi ia bendung karena rasa yang seolah menggelitik perutnya. Ia tak menyangkan jika bersikap seperti tadi dihadapan Damian akan selucu ini baginya, bertingkah seolah ia adalah istri yang baik untuk suaminya.

Sekarang ia sangat yakin 100% jika pria itu sedang kebingungan sekaligus risih dengan sikapnya. Kira – kira besok dia akan bersikap seperti apa lagi yah? Tanya nya sambil mengelus perutnya.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Happy Ending    Bab 37 nenek dan cucu

    Prangg!!!Suara bising terdengar ruang kamar rumah sakit itu, perawat yang berada disana dengan buru keluar setelah meliat dokter mereka marah dan membanting kotak makanan itu ke lantai.“Kamu gila!!” Marahnya pada wanita yang duduk itu.“Kamu tahu kan, makanan selain dirumah sakit itu tidak boleh untuk pasien. Lagi pula tidak ada yang bisa menjamin makanan itu sehat atau tidak dan kamu memberikannya pada pasien yang sedang sakit.” Lanjutnya lagi.Tamara hanya terdiam mendengar amukan Queen padanya, saat tadi ia sedang menyuapkan makan makan untuk nenek Hanna Queen tiba – tiba masuk melihatnya dan membanting kotak makan itu.“Sekarang kamu pergi!!” Ujar Queen sembari menunjuk kea rah pintu.“Pergi!! Aku bilang, aku akan kasih tahu ibu dan ayah kalau kamu berani mengganggu nenek.”Tamara tak ada pilihan lain, meskipun Queen langcang padanya tapi saat ini ia tidak ada kekuatan untuk membalas Queen. Ia beranjak mematuhi Queen yang memintanya untuk segera keluar, namun tangan nenek Hanna

  • Happy Ending    Bab 36 Kau saja bisa, kenapa aku tidak bisa

    “Apa maksudnya tadi itu?” Satu pertanyaan dari rentetan pertanyaan yang sebelumnya diajukan oleh Damian pada sang isteri, layaknya seorang isteri yang tertangkap basah berselingkuh oleh suaminya Tamara hanya bisa diam dengan posisinya duduk di sofa sementara Damian berdiri mengintrogasi dirinya.“Kamu pergi dengan laki – laki lain, apa menurutmu itu baik? Kamu mau mempermalukan aku lagi, mempermalukan keluarga kita lagi?”“Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, kami bertemu di taman dan dia berbaik hati mengantarkan aku pulang karena kondisiku yang tidak memungkinkan.” Jelas Tamara.“Tapi kenapa harus bersama dia, selama ini juga kamu selalu memesan taksi. Apa kamu tidak tahu siapa Kenzo itu, kalau ada ada media yang melihat kalian bersama menurutmu akan seperti apa reaksi mereka. Posisi kamu sekarang ini adalah sebagai seorang isteri, isteriku.” Damian.Tamara menganguk puas dengan itu, tak ingin lagi berlama – lama ia segera perlahan beranjak dari duduknya. Tak ingin terus mendengar

  • Happy Ending    Bab 35 Ditaman

    “Apa ini, kamu melukis calon bayimu?” Tamara lantas berbalik melihat seseorang itu yang tak lain adalah Kenzo.“Kamu.”Kenzo tersenyum melihat Tamara, ia sudah tahu jika wanita hamil itu akan terkejut melihatnya. Bagamana tidak terkejut jika ia secara tiba – tiba datang dan menanyakan soal lukisannya.“Kupikir siapa wanita hamil yang duduk sendiri dibawah pohon.” Ujar Kenzo.“Bukan urusanmu, lagi pula untuk apa kamu disini. Ingin menggangguku?” Sembur Tamara mendengus kesal pada Kenzo.“Tadinya sedang lari sore dan tak sengaja melihatmu disini. Aku tidak ganggu lo yah, aku cuna bertanya tentang lusikanmu itu. Tidak kusangka kalau kau pandai melukis, kau pasti seorang seniman.” Jelas Kenzo.“Bukan urusanmu.” Ucap Tamara berbalik, ia enggan untuk mempedulikan Kenzo apa lagi ia bertanya tentang lukisan bayi kecil yang dibuatnya. Kenzo menarik nafas dan menghembuskannya, cukup menguras mental berbicara dengan Tamara. Apa karena mereka sebelumnya tidak pernah berinteraksi, waktu masih se

  • Happy Ending    Bab 34 janji & impian

    “Dia adalah salah satu guru yang sempat bengajar disini selama tiga bulan, sekarang ia mengajukan cuti dengan alasan kondisi kehamilannya yang semakin tua. Namun kami belum menerima kejelasan apakah ia akan kembali mengajar atau tidak.” Jelas seorang pria tua yang merukan kepala taman kanak – kanak.Pria itu mengaguk puas sambil membolak balikkan berkas mengenai ibu guru Tamara, tentu ada rasa kepuasan tersediri baginya setelah mengatahui dengan jelas bahwa Tamara adalah salah satu guru ditaman kanak – kanak ini.“Baiklah, kurasa itu cukup.” Ujarnya dengan mengembalikkan berkas itu kepada kepala taman kanak – kanak.“Apa ada saran dari anda tuan, anda kan sekarang adalah pemilik sah taman kanak – kanak ini.”“Aahh tidak, kau urus saja sendiri.”*** Sore hari yang cerah itu sekitar pukul 15:33, Tamara keluar dari rumah dengan menenteng keranjang kecil entah apa yang ia bawa. Setelah bermapitan kepada bibi Harry, Tamara langsung saja berjalan keluar dari gerbang rumahnya menghampiri mo

  • Happy Ending    Bab 32 Hotel di pagi hari

    Pintu lift hotel terbuka untuk seorang pria yang sudah menunggu disana, sejenak ia me melihat arlojinya dan memutuskan untuk masuk kedalam lift bersama dengan asisten pribadinya.“Apa jadwal hari ini?” Tanya pada sang asisten wanitanya.Mendengar atasannya menanyakan jadwal dengan sigap wanita itu membuka tabnya dan mengecek jadwal untuk hari ini.“Pagi ini jam 09:00 kita akan menghadiri taman kanak – kanak untuk peresmian bagunan baru disana.”Pria bernama Ammanuel Kenzo Algatra itu kembali melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 08:10 pagi, baru ingat jika ia akan meresmikan gedung baru untuk taman kanak – kanak yang dibangun oleh keluarganya dan itu juga salah satu alasan mengapa Kenzo kembali ke negara ini.Pintu lift terbuka lagi untuk orang yang akan turun menuju lantai bawah, namun yang membuat alisnya terankat dan tersenyum tipis adalah seorang pria yang ia kenal disana bersama dengan seorang wanita yang memeluk lengan si pria. Pria yang tak lain adalah Damian Frendrick

  • Happy Ending    31 Hari kurang beruntung

    Damian PovAku melirik arlogiku dan sudah menunjukkan pukul 10 malam, ini sudah waktunya jam kerja selesai melihat juga area parkiran sudah banyak yang kosong dan hanya ada beberapa mobil saja. Kantor yang pada jam awal begtu adat dan sibuk dengan pekerjaan masing – masing karyawan, kini terasa begitu senyap dengan langkah kakiku bersama Erlando terdengar begitu nyaring menyentuh lantai.Beberapa langkah aku melewati beberapa bagian kantor menuju ruanganku, terdengar juga suara seperti entakal heels seorang wanita. Aku yang akan mengarah ke kiri dan dia yang sebaliknya, bertemulah aku dengan wanita yang sudah dua minggu ini kami tidak ernah bertukar kabar.“Damian!!”Aku sedikit terkejut dan merasa hangat sekaligus saat merasakan nyamannya pelukan dari wanita itu, wanita bernama Queensha Nathallya Noa kekasihku, cintaku.Aku melepaskan pelukan kami dan beralih menatapnya dengan senang, melihat wajahnya yang lucu dan polos super menggemaskan ini membuat perasaanku perlahan membaik. Waj

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status