Bab 544

Indra berdiri tegak, auranya nggak kalah tajam.

“Keluarga Darkan memang nggak kekurangan uang. Tapi kalau kita bicara soal benar dan salah, pelaku sebenarnya yah adikmu. Kalau ini dibawa ke polisi pun, istriku hanya akan dianggap membela diri.”

Suaranya tegas, tanpa sedikit pun keraguan.

“Aku tahu, kalian pasti sangat terpukul dengan keadaan Lukman sekarang. Tapi semuanya sudah terjadi. Yang bisa kita lakukan sekarang cuma perbaiki yang ada, bukan tambah kesalahan baru.”

Tatapan matanya berubah dingin dan tajam.

“Aku nggak tuntut kalian karena penculikan itu, tapi dengan satu syarat, jangan ada yang berani sentuh istriku lagi.”

Nada suaranya mengandung peringatan. Dan meskipun ucapannya lembut, setiap katanya bawa ancaman nyata.

Lukas, Kakak Lukman belum sempat balas, tapi suara langkah dan isak dari dalam kamar terdengar lebih dulu. Lusi keluar tergesa, wajahnya masih berlumur air mata.

Beda dengan sang kakak yang masih bisa tahan diri, ia langsung meledak begitu lihat Indra.

“Indra!