Share

Tamu yang Mencariku

"Ah, jangan iseng, Mur," keluh Mas Dasep, dia kecewa karena menganggapku berbohong.

"Tapi benar, Mas. Chat nya terhapus," jelasku dengan suara pelan.

Lemas sudah rasanya, kecerobohanku berujung ketidakpercayaan dari suamiku. Kedua mataku mulai menghangat, rasanya lelah hati dan pikiran ini menghadapi situasi sekarang.

Jika dulu aku banyak menelan fitnah dan tuduhan dari Ayu dan Bu RT tentang dukun penglaris, juga para warga yang sempat tidak percaya pada kejujuranku dalam berdagang, aku dapat menerima itu semua. Tapi, kali ini ketika Mas Dasep mempertanyakan kejujuranku, sungguh tak ada yang lebih menyakitkan daripada tak dipercayai suami sendiri.

Rasanya lebih baik aku tak dipercaya orang lain ketimbang tak dipercaya suami.

"Kamu lagi sensitif, Dasep." Bapak Mertua menimpali.

"Mas kenapa seperti tak percaya padaku?" tanyaku.

"Sudahlah, Murni. Mas lelah, ingin istirahat dulu."

Mas Dasep beranjak menuju rumah. Dari sikapnya, dia memang tak benar-benar menunjukkan sedang marah padaku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status