Share

Chapter 31 Hukuman (18+)

Author: Tya Prajana
last update Last Updated: 2025-01-13 09:02:06
Lucian hendak mengatakan sesuatu ketika ponselnya berdering. "Aku harus menjawab telepon, tetap duduk diam dan jangan banyak bergerak!" ucap Lucian memberikan peringatan.

Lucian melangkah sedikit menjauh. Leanna menatap Lucian dengan penasaran saat melihat ekspresi samar-samar yang ditunjukkan oleh Lucian. Leanna tidak tahu apa yang orang itu bicarakan, dan Lucian hanya menanggapi dengan jawaban singkat yang membuat Leanna kesulitan untuk menebak.

"Paman, kau mau ke mana?" ucap Leanna ketika Lucian berjalan melewatinya setelah selesai menerima telepon.

"Leanna, aku pergi keluar sebentar. Ada hal yang harus aku tangani. Aku akan menghubungi Rara untuk menemanimu. Jangan banyak bergerak dan jangan keluar dari rumah! Kau mengerti?" Lucian memberikan peringatan.

"Paman, bagaimana jika aku merasa bosan. Apa aku tidak boleh pergi jalan-jalan?"

"Jika kau ingin aku membawamu ke dokter maka kau bisa nekat melakukan itu!" ucap Lucian yang membuat Leanna terdiam. Lucian mengusap ram
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 50 Menghilangnya Luca

    "Tumben sekali Luca tidak datang. biasanya dia tidak pernah melewatkan kelas, tapi selama dua hari ini, aku tidak melihatnya." Leanna mendengar dua orang gadis yang duduk di belakangnya sedang bergosip. Leanna sebenarnya ingin mengabaikannya, tapi rasa penasarannya terlalu besar. "Apa kau tidak melihat forum kampus? Video itu sudah tersebar?" "Video tentang apa?" "Tontonlah ini! Video ini sudah beredar sejak kemarin." Leanna menunggu untuk mendengar suara dari video yang mereka tonton. Namun, dia tidak mendengar suara lain selain percakapan kedua orang wanita itu. "Ini sungguhan? Aku tidak menyangka dia akan melakukan hal seperti itu dengan dosen?" Suara wanita yang tadi bertanya, menujukkan keheranan. "Dan kau tahu apa yang lebih buruk? Luca menghilang dan tidak bisa dihubungi. Tidak ada yang tahu keberadaannya bahkan seorang mahasiswa yang tinggal di kawasan yang sama." "Apa? Apa dia melarikan diri ataukah...?." Leanna merasakan tatapan yang terarah padanya. L

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 49 Habisi Dia!

    "Mereka membatalkan pertemuan dengan keponakan anda," ucap Asistennya. "Apa? Apa mereka sedang menantangku? Beraninya mereka menolak!" Lucian menujukan amarahnya. "Catat nama mereka semua dan hancurkan perusahaan mereka!" "Tidak bisa. Mereka partner penting perusahaan. Jika perusahaan mereka berantakan maka perusahaan kita juga akan merugi, " ucap Asistennya menolak. "Bos, berhentilah bertindak seperti pemeran utama dalam novel CEO Sombong!" "Diam kau! Jangan mengolok-olokku! Kau harus hubungi pria lainnya dan kali ini bukanlah orang yang akan membatalkan janji secara mendadak. Aku akan memberimu waktu--" "Paman, tidak perlu memaksa mereka. Aku yakin tidak ada diantara mereka yang mau bertemu denganku. Aku akan kembali ke kamarku," Leanna menundukkan ekspresi kecewa, tetapi hatinya bersorak gembira. Dia tidak perlu bersusah payah untuk mengacau. "Leanna, lupakan orang-orang bodoh yang tidak mau menemuimu. Aku yakin para pria yang tersisa akan berebut untuk bersamamu." Luci

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    chapter 48 Memilih Diantara Banyaknya Pria

    Lucian memegang kedua bahu Leanna untuk menghentikannya dan mendorongnya untuk duduk . "Pilih dengan benar! Mereka bersekolah di universitas yang sama denganmu." Lucian berdiri di samping Leanna, melihat ke arah foto-foto para pria muda. "Bagaimana dengan pria ini? Dia akan menjadi pewaris tunggal!" Leanna menoleh ke arah Lucian. "Tapi, dia tidak seperti paman." Lucian menoleh ke arah Leanna. Mereka berdua saling bertatapan. "Fokus saja dengan foto-foto itu dan carilah yang lebih dariku." "Tapi, tidak ada yang lebih dari paman," suara Leanna begitu lembut dan pelan hampir seperti sebuah bisikan yang hanya di dengar oleh keduanya dengan jelas. Lucian tidak menunjukkan reaksi yang Leanna inginkan. Justru terlihat seperti, Lucian sedang mengabaikan pengakuan Leanna sebagai omong kosong. "Leanna, bersikaplah serius! Kau harus mendapatkan pasangan yang bisa membuatmu menjauh dari pria bernama Luca itu." Lucian memegang kepala Leanna dan memutarnya untuk melihat ke arah daftar fo

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 47 Seorang Pria yang Berkualitas

    "Aku akan memblokirnya!" ucap Lucian memindahkan nomer Luca ke daftar hitam. "Jangan pernah menghubunginya lagi!" Leanna mengerutkan keningnya, "Paman Lucian, apa biasanya seorang paman akan bersikap posesif seperti ini? Apakah ini sungguh wajar?" Lucian membeku dengan pertanyaan yang tiba-tiba. Dia merenungkan tentang apa yang dia lakukan. "Ini....tentu saja. Aku menjauhkanmu darinya karena dia orang yang tidak baik. Jadi, ini hal wajar!" Lucian memberikan alasan yang masuk akal untuk Leanna dan juga dirinya sendiri. "Kau harus istirahat. Aku akan pergi ke ruanganku untuk bekerja. "Paman, maaf aku selalu merepotkanmu. Pekerjaanmu juga selalu tertunda karena aku." "Jangan mengatakan itu. Aku tidak suka kau selalu merasa bersalah saat aku membantumu. Ini sudah tugasku!" Leanna memandang Lucian yang menghilang dari balik pintu. "Paman, kenapa kau tidak jujur dengan perasaanmu padaku?" *** Lucian tidak bisa fokus bekerja. Pertanyaan Leanna telah menganggu konsentrasinya. "T

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 46 Sesuai dengan Seleranya

    "Leanna!" Luca yang telah berhasil masuk, memanggil nama Leanna. Leanna membuka matanya karena terganggu dengan suara yang memanggilnya. "Luca, kenapa kau di sini?" "Kau sungguh keras kepala ya!" Lucian menarik tangan Luca. "Keluar dari sini!" Lucian menarik tangan Luca dengan kasar. Kekuatan mereka berbeda jauh, meskipun Luca berusaha untuk menepis tangannya, tapi tidak bisa melepaskan diri. Tubuh Luca terlempar keluar ruang rawat. Lucian memberikan ancaman, "Berani kau masuk, aku akan mematahkan kakimu!" "Anda bisa melakukan itu, asalkan saya diizinkan untuk bicara dengan Leanna!" ucap Luca tanpa menunjukkan ekspresi takut. "Kau benar-benar ya!" Lucian mengambil ponselnya-menelepon seseorang. "Cepat bawa orang ini keluar sekarang juga!" Tidak lama setelah Lucian mengakhiri panggilan, dua orang bodyguard datang dan langsung menarik Luca keluar. Lucian menghela nafas lega, meskipun hanya sementara. Dia yakin orang itu akan melakukan cara lain untuk bisa mendekat

  • Hasrat Cinta: Paman, Aku Tidak Bisa Berhenti    Chapter 45 Tidak Perlu Membelanya

    Lucian mendaratkan tinju langsung ke wajah Luca. "Apa yang kau lakukan pada Leanna? Kau hanya menjadi pengacau dalam kehidupan Leanna." Luca hanya diam saja. Wajahnya tertunduk menujukkan ekspresi penyesalan. Dia tidak peduli dengan rasa sakit dan lebam di wajahnya. Dokter membuka pintu. Lucian mendekat ke arahnya. "Bagaimana kondisinya?" "Apa anda keluarga pasien? Pasien mengalami tanda-tanda alergi. Apa dia makan sesuatu sebelumnya?" "Dia makan cake berisi kacang merah," jawab Luca saat Lucian menoleh ke arahnya. Dokter memberikan beberapa informasi sebelum akhirnya meninggalkan mereka berdua. Lucian menarik kerah Luca. "Kau! Apa kau sengaja ingin mencelakai keponakanku?" "Tidak mungkin aku akan melakukan hal buruk pada Leanna," ucap Luca dengan tegas melepaskan tangan Lucian dari lengannya. "Seandainya saya tahu Leanna milik alergi terhadap kacang merah, aku tidak akan memesankan untuknnya!" "Kau lebih baik tinggalkan Leanna dan kau dipecat! Aku tidak bisa membiar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status