Share

Dilecehkan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 12:57:29

Ayudia, wanita paruh baya dengan dandanan menor berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang. Tatapannya menusuk, menatap Laura seolah ia adalah beban dunia. Di sampingnya, Claudia, juga berdiri menyilangkan tangan, senyum sinis terlukis di bibirnya.

Laura membalas tatapan itu dengan kebencian yang sama. Ayudia, selingkuhan ayahnya yang akhirnya dinikahi adalah sumber kehancuran keluarganya. Sejak wanita itu datang, ayah Laura berubah, memperlakukan istri serta anak kandungnya sendiri seperti sampah. 

Claudia, anak Ayudia dari pernikahan sebelumnya, tidak berbeda dengan ibunya yang jalang. Mereka hanya menjadikan Laura sebagai ATM berjalan yang harus selalu menyediakan uang setiap kali mereka butuh. 

Kalau Laura tidak mau memberi uang, ayahnya akan turun tangan, memukul dan memaki Laura tanpa perasaan. 

Itulah alasan utama mengapa Laura begitu cepat menerima lamaran Yusak saat umurnya masih 21 tahun waktu itu, karena Laura ingin pergi dari keluarga toxicnya. 

Dan kini, disambut dengan begitu sinis membuat Laura menyadari keputusannya untuk pulang benar-benar salah besar.

"Apa hanya uang yang ada di pikiranmu, hah? Aku bahkan tidak pernah berpikir menikah demi uang atau demi warisan!" geram Laura yang tidak perlu bersikap sopan pada ibu tirinya itu.

"Jangan naif, Laura! Kau melayani semua kebutuhannya, termasuk di ranjang. Lalu setelah dia meninggal, bukannya dapat warisan, kau malah pulang sebagai janda miskin? Lalu sekarang kau mau tinggal di sini? Boleh saja! Asal kau memberikan uang untuk kami!" 

"Uang dari mana lagi? Suamiku baru saja meninggal, aku tidak bekerja selama menikah, semua uang yang aku dapat dari Yusak aku berikan pada kalian. Aku tidak punya uang lagi!" 

"Dasar pembohong! Tidak mungkin kau tidak punya uang lagi kan? Berani membohongi ibumu, kau harus diberi pelajaran!" 

Ayudia langsung meraih kepala Laura lalu mendorongnya kasar. Laura jatuh ke lantai dengan rambut yang menutupi wajahnya. Dan Laura pun begitu frustasi dibuatnya. 

"Teruskan, Ibu! Dia pantas mendapatkannya! Padahal dia pasti mendapat banyak uang duka, tapi dia tidak mau memberikannya pada kita!" sahut Claudia. 

"Eh, tapi aku dapat ide, Ibu. Pak Bono kan minta wanita malam ini, tapi kita belum menemukan wanitanya. Bagaimana kalau kita berikan Laura saja?" imbuh Claudia dengan seringai jahatnya. 

Ayudia terdiam sejenak. Selama ini diam-diam ia menyediakan wanita bagi pria kaya yang membutuhkan, bisa dibilang mucikari adalah pekerjaan sampingannya.

Ayudia pun terlihat berpikir sejenak, sebelum ia mulai tersenyum miring. 

"Benar juga, Sayang! Wah, wah, kau pulang di saat yang tepat, Laura. Karena kau tidak membawa sepeser pun dari keluargamu itu, maka kau harus menghasilkan uang untuk kami malam ini!" 

"Apa maksudmu? Simpan saja semua rencanamu karena aku mau pergi dari sini!" 

Baru saja Laura akan bangkit berdiri, tapi Ayudia sudah membungkuk dan menjambak rambut Laura. 

"Enak saja pergi begitu saja! Kau tidak akan pergi sebelum menghasilkan uang untukku! Sekarang pakai gaun ini dan pergi bekerja!" 

"Aku tidak mau! Gaun apa ini? Pekerjaan macam apa yang harus kulakukan?" 

"Jangan banyak tanya dan pakai gaunnya!" 

Laura meronta saat Claudia dan Ayudia menariknya paksa ke kamar mandi, menyuruhnya berganti pakaian. Gaun itu minim, memperlihatkan paha dan punggungnya sampai membuat Laura merasa telanjang.

Mereka menyeretnya ke sebuah klub malam. Laura pun langsung disambut oleh suara musik yang keras, pencahayaan yang remang-remang, dan samar-samar bau rokok. 

"Lepaskan aku! Aku tidak mau di sini! Aku mau pergi!" 

"Diam dan menurut saja, Laura! Dengar ya, malam ini, kau harus melayani seorang tamu kaya! Kalau pelayananmu memuaskan, kau bisa mendapat banyak uang!" 

"Melayani? Aku bukan pelacur sepertimu!" 

Ayudia melotot marah. "Dasar wanita sialan! Kau memang harus ditampar!" Ayudia mengangkat tangannya, tapi ia segera mengurungkan niatnya agar pipi Laura tidak berbekas. 

"Sial! Jangan banyak bicara lagi dan jangan sok suci! Kau juga sudah tidak perawan, jadi gunakan tubuhmu untuk mencari uang!" 

Sebelum Laura bisa lari, Ayudia sudah mendorongnya ke sebuah ruangan VIP, tempat tiga orang pria sudah menunggunya. 

Ayudia meninggalkannya di dalam dan seorang pria gempal menatapnya dengan tatapan laparnya. 

"Wah, wanitanya cantik sekali hari ini! Ayolah, kemari! Duduk di sini!" 

Pak Bono, pria gempal itu langsung maju untuk memeluk Laura, tapi Laura langsung mendorongnya keras-keras sampai pria itu hampir jatuh. 

"Jangan menyentuhku!" 

"Hei, apa-apaan ini? Aku sudah membayarmu, tapi aku tidak boleh menyentuhmu? Atau mungkin kau suka kekerasan, hah?" Pak Bono mengedikkan kepala pada dua anak buahnya yang langsung maju menangkap Laura. 

"Ah, lepaskan!" pekik Laura yang langsung dibawa menghadap Pak Bono. 

Pria gempal itu menyentuh wajah Laura. "Kau cantik sekali! Kalau kau suka yang kasar, bilang saja. Aku tidak keberatan melakukan gaya apa pun! Ah, tapi aku jadi tidak sabar mendengarmu mengerang di bawahku, Cantik!" 

"Dalam mimpimu, Gendut!" 

Sambil menggeram, Laura menendang alat vital pria itu sampai ia memekik keras. Buk!

"Auw, sial! Berani sekali kau menendangku!" 

"Rasakan itu!" 

"Sial! Bawa dia ke sofa!" 

Laura berontak dan menjerit saat ia dibawa ke sofa, tapi dengan cepat, Pak Bono menindihnya dan menamparnya. Plak!

"Lihat saja bagaimana aku akan menaklukanmu, Wanita Jalang! Makin liar, aku makin suka!" 

Tepat saat Pak Bono menundukkan kepalanya untuk menikmati wanitanya, pintu ruangan itu didobrak dengan kasar. 

Brak!

"Singkirkan tanganmu darinya!" 

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Tertangkap Basah

    Brak!Suara pintu tertutup membuat Darren dan Oscar menoleh ke atas. Mereka hanya tinggal berdua setelah anak buah pergi bersama koruptor yang berani menggelapkan dana proyek. "Apa itu Laura? Dia mau keluar tapi tidak jadi?" Oscar menatap penuh tanya pada balkon di depan kamar Laura. Darren ikut menatap pintu kamar Laura yang tertutup sambil mengembuskan napas panjangnya. "Biarkan saja, Oscar! Aku akan mengatasinya nanti. Tapi semua masalah ini membuat kepalaku berdenyut. Untung saja kita sudah berhasil menyingkirkan koruptor itu, jadi kita bisa fokus meredam gosip." "Ya, akhir-akhir ini banyak masalah di perusahaan, tapi ada baiknya kau menyelesaikan urusan istrimu, sebelum dia menambah deretan masalah kita, Darren!" "Aku tahu apa yang harus kulakukan, Oscar!" sahut Darren tajam. Oscar mengangkat bahunya. "Baiklah, aku tidak bicara lagi! Tapi kalau tidak ada hal lain, aku pulang duluan!"Oscar segera berpamitan dan pergi dari sana, sementara Darren menatap pintu kamar Laura sed

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pembunuh Berdarah Dingin

    "Dia pasti menjual dirinya, Ibu! Bukankah Pak Darren itu bosnya Yusak juga? Aku masuk ke perusahaan itu juga karena rekomendasi Yusak. Ya, Laura pasti menjual dirinya pada Pak Darren!" Claudia menatap jijik pada rumah mewah Darren seolah ia sedang menatap Laura sekarang. "Oh, kau benar juga, Claudia! Dasar wanita murahan! Mungkin dia tidak mau dengan Pak Bono yang gendut dan jelek, tapi dia maunya sekelas Pak Darren yang masih muda dan gagah." "Tapi bukankah itu mustahil Pak Darren mau padanya?" "Ah, kau benar juga, Sayang! Kalau Pak Darren mau wanita, pastilah dia mencari yang cantik sepertimu, bukan yang jelek dan bekas seperti Laura. Tapi ini masih tidak masuk akal. Kalau memang dia tinggal di rumah mewah seperti ini, untuk apa lagi dia pulang ke rumah kita?" Claudia mengerjapkan mata mendengarnya. "Ibu benar juga. Ini masih aneh sekali." "Ck, tapi sudahlah, ayo kita pulang dulu dan tanyakan lagi dengan jelas!" Ayudia dan Claudia pun akhirnya pulang dan langsung mencari tahu

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Hukuman Untuknya

    Darren tidak memberi ruang untuk Laura membantah lagi. Tangannya menyusup lebih dalam, menyentuh bagian paling pribadi dari tubuh Laura, menggerayangi dengan penuh kuasa. Tubuh Laura menegang, mulutnya mengumpat, tapi suara yang keluar justru berupa desahan tertahan."Ah ... tidak ... Darren ... jangan!"Namun, tubuhnya mengkhianatinya. Tangan Darren terus bermain, menguasai kelembutan wanita itu dengan intensitas yang membuat Laura menggigil. Tubuhnya mulai bergetar hebat, bukan karena takut, tapi karena gelombang kenikmatan yang menyerbu bertubi-tubi—dan ia membencinya. Ia membenci tubuhnya sendiri yang menyambut sentuhan Darren.Darren mendekatkan wajahnya, matanya menatap Laura dalam-dalam. "Aku tahu kau sedang berduka, tapi ini mengejutkan bagaimana kau tidak pernah merasakan kenikmatan seperti ini padahal kau sudah menikah, Laura." "Kau ... brengsek, Darren ...." Laura mengumpat, tapi tidak menghentikan apa yang Darren lakukan lagi. Tangan pria itu terus menyiksa Laura, seme

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Sudah Basah

    Semua orang tersentak kaget dan langsung menoleh ke arah pintu, begitu juga dengan Laura. Entah Laura harus lega atau malah takut melihat pria itu di sana. Darren, suaminya ada di sana dengan tatapan tajam dan aura dinginnya. "Siapa kau? Berani sekali mendobrak pintu dan menganggu kesenanganku!" geram Pak Bono yang langsung memberi kode anak buahnya untuk maju. Tanpa menjawab, Darren melangkah cepat. Dua anak buah Pak Bono maju menyerang, namun dalam hitungan detik, tubuh mereka terpelanting ke sisi ruangan. Tatapan Darren beralih pada Pak Bono dan langsung menyerangnya."Berani sekali kau menyentuhnya!" Buk!Tinju Darren menghantam rahang Pak Bono. Pria gempal itu jatuh terhempas dan tidak mampu berdiri lagi.Dengan cepat, Darren pun menarik tangan Laura, menyeretnya keluar dari klub itu."Apa ini, Darren? Lepaskan aku!" pekik Laura tidak terima. Laura sampai berkali-kali tersandung mengikuti langkah pria itu. Tapi Darren tidak melambat dan malah mendorong Laura masuk ke mobil

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Dilecehkan

    Ayudia, wanita paruh baya dengan dandanan menor berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang. Tatapannya menusuk, menatap Laura seolah ia adalah beban dunia. Di sampingnya, Claudia, juga berdiri menyilangkan tangan, senyum sinis terlukis di bibirnya.Laura membalas tatapan itu dengan kebencian yang sama. Ayudia, selingkuhan ayahnya yang akhirnya dinikahi adalah sumber kehancuran keluarganya. Sejak wanita itu datang, ayah Laura berubah, memperlakukan istri serta anak kandungnya sendiri seperti sampah. Claudia, anak Ayudia dari pernikahan sebelumnya, tidak berbeda dengan ibunya yang jalang. Mereka hanya menjadikan Laura sebagai ATM berjalan yang harus selalu menyediakan uang setiap kali mereka butuh. Kalau Laura tidak mau memberi uang, ayahnya akan turun tangan, memukul dan memaki Laura tanpa perasaan. Itulah alasan utama mengapa Laura begitu cepat menerima lamaran Yusak saat umurnya masih 21 tahun waktu itu, karena Laura ingin pergi dari keluarga toxicnya. Dan kini, disambut den

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Melarikan Diri

    Suara ketukan pintu terdengar pelan, menyusul keheningan yang menggantung setelah Darren pergi. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk dengan hati-hati, membawa nampan berisi makanan.Langkahnya terhenti begitu melihat lampu meja yang pecah di lantai. Namun, wajahnya tetap tenang, dan ia berusaha tersenyum."Selamat siang, Bu Laura," sapanya lembut. "Aku Bik Erna, pelayan pribadi Anda. Aku membawakan makan siang untuk Anda. Apa Anda mau makan di sini atau di ruang makan saja?" Laura hanya meliriknya sekilas tanpa minat. "Letakkan saja di meja, aku tidak lapar.""Tapi Anda belum makan apa-apa sejak pagi, Bu."Laura berdiri menatap jendela, masih membelakangi Bik Erna. Namun, alih-alih menjawab, ia malah bertanya hal lain. "Apa pembunuh itu sudah pergi?" "Eh, siapa maksudnya, Bu?" "Darren! Siapa lagi? Di mana dia sekarang?" "Ah, Pak Darren baru saja kembali ke kantornya. Tapi apa ada pesan untuk Pak Darren? Anda mau aku meneleponnya?" "Tidak! Jangan!"Laura berbalik cepat, suaran

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status