Share

Menunggunya Lagi

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-08-26 18:00:53

"Halo, Tante! Halo, Om!"

Winny mengajak Cia ke rumah Anna siang itu karena Anna meneleponnya dan meminta mereka menginap. Awalnya Winny tidak mau karena ia tidak mau membiarkan Laura dan Darren berdua di rumah.

Namun, setelah mengetahui Darren pergi ke luar kota mendadak, akhirnya Winny setuju menginap, daripada ia harus serumah dengan Laura saja.

"Hai, Winny! Halo, Cucu Grandma!"

Anna langsung menggandeng Cia bersamanya.

"Om merasa waktu bermain bersama Cia belum cukup banyak. Karena itu, Om meminta kalian menginap, kau tidak keberatan kan, Winny?"

"Tentu tidak, Om. Aku sudah membawa baju kami untuk menginap."

Diego mengangguk. "Kau sudah memberitahu Darren?"

"Darren menginap di luar kota malam ini, jadi aman, Om."

"Benarkah itu? Berarti Laura akan tinggal sendirian di rumah bersama Bik Erna?"

Pertanyaan Diego terdengar oleh Anna dan membuat Anna yang tadinya masih tersenyum sontak kehilangan senyumnya.

Masalah Darren sudah menikahi Laura benar-benar membebani pikirannya,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Yang Memberimu Hadiah Bukan Dia

    Lina tidak bisa menahan dirinya. Sejak mengakui kesalahannya pada Laura, tekadnya menjadi menggebu untuk mendapatkan maaf dari sahabatnya itu. Atau mungkin ... mantan sahabat. Lina tahu Laura pasti akan sangat membencinya setelah ini. Lina tidak peduli. Ia tidak bisa tidur semalaman karena ia begitu gelisah. Sampai akhirnya hari ini, ia meninggalkan Yuri di rumah orang tuanya dan ia datang sendiri untuk menunggu Laura sejak pagi tadi. Laura sendiri langsung menghentikan langkahnya melihat Lina. Jantungnya seketika berdebar kencang. "Laura!" Lina langsung berlari kecil menghampiri Laura sampai Laura membelalak dan mundur beberapa langkah. "Mau apa lagi kau?" "Laura, aku tidak bisa tidur semalam. Aku ingin bicara denganmu.""Aku tidak mau bicara denganmu dan kalau kau tidak bisa tidur semalam, itu masalahmu! Jangan menggangguku!" "Laura, aku mohon, aku benar-benar ingin menjelaskan semuanya. Aku mau berdamai denganmu." "Aku tidak mau mendengar omong kosongmu, Lina! Aku sudah te

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Menunggunya Lagi

    "Halo, Tante! Halo, Om!" Winny mengajak Cia ke rumah Anna siang itu karena Anna meneleponnya dan meminta mereka menginap. Awalnya Winny tidak mau karena ia tidak mau membiarkan Laura dan Darren berdua di rumah. Namun, setelah mengetahui Darren pergi ke luar kota mendadak, akhirnya Winny setuju menginap, daripada ia harus serumah dengan Laura saja. "Hai, Winny! Halo, Cucu Grandma!" Anna langsung menggandeng Cia bersamanya. "Om merasa waktu bermain bersama Cia belum cukup banyak. Karena itu, Om meminta kalian menginap, kau tidak keberatan kan, Winny?" "Tentu tidak, Om. Aku sudah membawa baju kami untuk menginap." Diego mengangguk. "Kau sudah memberitahu Darren?" "Darren menginap di luar kota malam ini, jadi aman, Om." "Benarkah itu? Berarti Laura akan tinggal sendirian di rumah bersama Bik Erna?" Pertanyaan Diego terdengar oleh Anna dan membuat Anna yang tadinya masih tersenyum sontak kehilangan senyumnya. Masalah Darren sudah menikahi Laura benar-benar membebani pikirannya,

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Tetap Percaya Padamu

    Darren baru saja menyelesaikan rapat dengan kliennya saat akhirnya ia melihat ponselnya menjelang siang itu. Ia pun mengernyit melihat pesan dari Laura. "Apa yang ingin dia bicarakan denganku?" Darren mencoba menelepon Laura, tapi tidak diangkat karena Laura meninggalkan ponsel di meja kerjanya, sebelum turun menemui Lina. "Ada apa, Darren?" tanya Oscar yang menemani Darren. "Laura ingin bicara denganku." "Tentang apa?" "Aku juga tidak tahu. Mendadak dia misterius sekali." Oscar tertawa. "Tidak mungkin dia ingin mengungkapkan cinta kan?" "Jangan mulai, Oscar! Ck, dia tidak mengangkatnya," geram Darren sambil mencoba menelepon Laura beberapa kali lagi. Oscar sendiri akhirnya mencoba menelepon Nada dan dari Nada, ia tahu kalau Laura sedang ke lobby, tapi ponselnya ditinggalkan di mejanya."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan!" seru Oscar yang membuat Darren pun lega. Darren akhirnya mengirim pesan pada Laura mengabarkan kalau ia harus ke luar kota dadakan bersama kliennya sian

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Pengkhianatan Menyakitkan

    Yusak ....Rasanya seperti disambar petir saat Laura mendengar nama Yusak disebut sebagai nama Papa Yuri. Laura mematung dengan kedua mata membelalak. Jantungnya memacu kencang dan tangan mulai gemetar. Rasa merinding merambati dirinya sampai ia tidak bisa menjelaskan rasanya. "Y-Yusak? Yusak? Nama Papa Yuri adalah Yusak? Namanya sama persis seperti nama mendiang suamiku ...," lirih Laura dengan susah payah. Suaranya sudah bergetar, tapi ia tidak mau berprasangka buruk dulu. Laura masih berusaha tertawa walau sulit. "B-bagaimana bisa nama suami kita sama, Lina? Bagaimana bisa ada dua Yusak ...." "Maafkan aku, Laura! Maafkan aku!" sela Lina yang air matanya sudah bercucuran. "Mereka Yusak yang sama," imbuh Lina dengan suara yang mendesis pelan dan begitu berat. Kaki Laura lemas seketika, tubuhnya goyah sampai ia harus berpegangan pada meja di sampingnya. "Laura!" pekik Lina yang sudah bersiap memegangi wanita itu agar tidak jatuh, tapi Laura bisa mempertahankan dirinya sendiri.

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Siapa Papanya?

    "Lina?" Laura langsung menyapa sahabatnya itu begitu ia masuk ke ruangan. Sudah begitu lama mereka tidak bertemu, tapi Lina tidak banyak berubah. Wajah cantiknya masih tetap sama walaupun wajah itu terlihat lelah. Dan ada anak kecil yang begitu lucu di sampingnya, anak kecil dengan wajah yang sangat familiar. "Lina? Kau benar-benar Lina kan?" Ekspresi Laura begitu sumringah dan ia tertawa begitu lebar. Sementara Lina yang mendengar suara Laura langsung menoleh. Suara itu familiar, suara yang dulunya selalu mengobrol bersamanya. Lina dan Laura adalah sahabat baik saat SMA. Namun, mereka terpisah setelah tamat SMA. Lina berasal dari keluarga yang berada. Lina lanjut kuliah, tapi Laura tidak. Tatapan Lina langsung goyah saat melihat Laura benar-benar di depan matanya, wanita yang membuatnya merasa sangat bersalah. "Laura ... Laura ...." "Lina!" Laura menghambur memeluk Lina. "Ya ampun, ini kejutan sekali bisa melihatmu lagi, Lina! Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja kan? Ini a

  • Hasrat Liar Suami Wasiatku   Bertemu Teman Lama

    "Selamat pagi!" Laura masuk ke ruang makan pagi itu dan tidak ada siapa pun di sana. Sejak tiba di rumah kemarin malam, ia memang langsung mengurung diri di kamarnya dan ia tidak tahu apa yang terjadi di luar kamar. "Selamat pagi, Laura," sapa Bik Erna yang masih menyusun mejanya."Ke mana semua orang, Bik? Mengapa aku sendirian?" "Bu Winny dan Cia ada di kamarnya. Mereka belum keluar, mungkin saja mereka masih tidur karena terlalu lelah." Laura mengangguk. "Ya, mungkin saja. Lalu ... Darren? Mana dia?" "Pak Darren sudah pergi pagi-pagi sekali bersama Oscar. Tapi dia menitipkan ini untukmu." Bik Erna mengeluarkan sebuah kotak yang familiar. Permen susu madu. "Ini permen untukmu, Laura." Laura menatap lama pada kotak permen itu, sebelum ia mengangguk dan menerimanya. "Terima kasih, Bik." "Ah, ini juga, Laura. Pak Darren berpesan akhir-akhir ini cuacanya jelek. Hari ini prakiraan cuaca juga akan hujan, dia memintamu meminum vitamin dan minuman kesehatan agar daya tahan tubuhmu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status