Share

BAB 24 Tersipu malu

Ketika Venina tiba di tempat yang telah diatur oleh Erlangga, dia langsung disambut oleh senyum hangat pria itu yang tampaknya sudah menunggu dengan sabar.

“Akhirnya kamu sampai juga,” kata Erlangga sambil tersenyum, membuat raut wajahnya semakin memesona di bawah sinar matahari yang bercahaya.

Venina membalas senyumnya. “Iya, Maaf ya, Mas. Saya agak terlambat sedikit.”

“Tidak apa-apa, yang penting kamu sudah di sini,” ujar Erlangga sambil menggenggam tangan Venina dengan lembut.

“Saya pikir kita mau nonton,” ujar Venina sambil melihat sekeliling lapangan golf yang terbentang luas. Matanya terpaku pada Erlangga yang tampak gagah dengan pakaian olahraganya. Meskipun hatinya berkecamuk, Venina tidak bisa membantah betapa mena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status