Share

Rayuan Matthias

Penulis: Koran Meikarta
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-01 09:10:17

Sesuai dugaan Luciana, Matthias benar-benar tidak bisa memasak. Di saat dirinya hampir selesai, dia justru melihat pria itu kewalahan dengan masakannya. Meski begitu, wajah serius dan pantang menyerah terlihat di sana.

Setidaknya sampai secara mengejutkan, api membesar dan nyaris menyambar wajah rupawannya. Luciana bahkan dibuat terkejut.

"Matthias!"

"Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir."

Langkah Luciana tertahan saat akan mendekat. Dia melihat pria itu menoleh. Wajah seriusnya tampak penuh dengan keringat dan tak seperti yang ditakutkannya, Matthias berhasil mengendalikan api yang membesar tadi.

Pria itu masih tenang, meski ada ketidaksenangan di wajahnya, ketika melihat keadaan dapurnya yang berantakan akibat ulahnya sendiri.

Api telah mati. Begitu pun sesi memasak berakhir. Luciana yang telah menyelesaikan masakannya, mendekat penasaran, tapi dia dibuat melongo dengan hasil masakan Matthias. Ayam itu ... menghitam bersama dengan wajannya.

"Apa ... itu ayam kecap?" tanyanya deng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Rahasia Matthias

    Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, Matthias dan Luciana tiba di sebuah hotel tempat mereka akan menginap. Keduanya segera keluar setelah mobil terparkir sempurna. Dua orang bellboy datang menyambut dan membantu membawakan semua barang-barang mereka. Sementara Matthias mengajak Luciana masuk ke dalam lift menuju ke lantai atas gedung. Namun selama perjalanan itu, Matthias yang memerhatikan wanita itu menyadari sesuatu. Luciana tampak seperti sedang memikirkan sesuatu dengan sangat serius. "Luci?" Matthias menegurnya. Dia n bahunya, hingga wanita itu tersentak dan menoleh. "Ya, Matthias? Maaf, kamu bilang apa?"Kepala Matthias sedikit menunduk. Menatap tubuh pendek Luciana. "Kau melamun. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" "Tidak, aku tidak apa-apa.""Kau yakin?"Luciana mengangguk. Tak berani menatap Matthias. Dia sebenarnya masih memikirkan soal tadi. Penasaran dengan siapa orang yang disukai Matthias dan kenyataan jika pria itu benar-benar tidak tertarik pada Victoria.

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Satu Wanita

    Luciana tidak mendengarkan permintaan Felix. Dia akhirnya pergi menemui Matthias untuk menjemputnya. Namun di sana, sialnya ada Victoria yang ternyata sudah pulang dari luar kota. Lalu entah bagaimana awalnya, mereka duduk satu meja untuk sarapan bersama. Tentu karena dia kebetulan belum sarapan. Luciana terburu-buru karena takut Matthias menunggunya lama, tapi dia langsung menyesali keputusannya setibanya di sana. "Jadi ... kau sekarang jadi asisten pribadi suamiku? Mengejutkan sekali, Matthias tidak mengatakannya."Luciana melirik Matthias yang menyantap sarapannya dengan santai. Entah tidak menyadari ketegangan yang terjadi di meja makan atau mungkin tidak peduli. "Ya, aku asistennya.""Kupikir kau tidak akan peduli.""Oh, apa yang kau katakan, Sayang? Tidak peduli? Aku tentu saja peduli padamu, tapi... hanya asisten? Tidak ada yang lain?""Maksudmu?"Tangan Luciana tanpa sadar mencengkeram sendok dan garpu di tangannya. Matanya menyipit mendengar pertanyaan Victoria. "Ya, aku t

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Jangan Pergi!

    Pagi itu, Luciana terbangun lebih awal saat Felix masih tidur. Namun dia tidak langsung pergi untuk bersiap. Dia lebih memilih duduk di tepi ranjang dan menatap wajah Felix yang tertidur pulas. Tak ada niat untuk membangunkannya. Luciana justru malah termenung. Dia terus memikirkan perkataan Matthias soal Felix yang kemungkinan masih menjalin hubungan dengan Victoria. Dia yang penasaran, akhirnya mengambil ponsel Felix diam-diam dan membukanya. Luciana tahu kata sandi ponsel suaminya. Jadi dia tidak khawatir. Tangannya dengan cepat bergerak menggulir aplikasi chatting. Dia mencari kontak nama Victoria dan menemukannya. Luciana membaca semua pesan suami dan adiknya. Pesan dari Victoria pertama kali mengirim pesan pada suaminya, hingga perselingkuhan pertama terjadi. Felix tidak menghapusnya. Semuanya ada di sana. Ada rasa sakit dan sesak di dadanya saat matanya membaca pesan itu. Dia menggenggam erat, tapi satu hal yang disadarinya, Victoria memang menggoda suaminya lebih dulu. Nam

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Ancaman Felix

    "Matthias, Ibu boleh masuk?"Pintu berderit, bersamaan dengan suara Genevieve yang meminta izin. Walau tidak benar-benar menunggu Matthias mengiyakan. "Ada apa, Bu?"Matthias masih duduk santai sofa ruang kerjanya. Kacamata bertengger di hidung mancungnya. Pandangannya sama sekali tidak beralih dari berkas di tangan.Dia terus membaca serius setiap detail huruf tanpa terlewat. Namun telinganya tetap awas dan mendengar suara langkah ibunya yang mendekat. Ekor matanya mengikuti siluet wanita paruh baya yang kini duduk di hadapannya sambil menyilangkan kaki. "Apa belum selesai?""Hampir. Bicaralah jika ada yang ingin Ibu katakan."Terdengar suara ibunya menghela napas. Mungkin karena sikap acuh tak acuhnya. "Hubunganmu dengan Victoria, sepertinya tidak baik. Kamu tidak menyukainya?"Matthias yang sedang memegang bolpoin, tak sengaja malah mencoret kertas di tangannya gara-gara pertanyaan sang ibu yang tak pernah disangka. Dia mengangkat kepalanya dan menatap bingung. "Kenapa Ibu tib

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Pertemuan Tak Terduga

    "Terima kasih atas hari ini. Pekerjaanku jauh lebih mudah berkatmu."Matthias berdiri berhadapan dengan Luciana yang kini mengantarnya pulang. Mereka berada di depan rumahnya. "Aku yang harusnya berterima kasih padamu. Kamu yang membantuku, Matthias. Aku harap, aku tidak mengecewakanmu."Matthias mengangguk. Terpaku pada senyum Luciana. Tangannya terulur tanpa sadar. Hendak meraih pipinya, tapi sebelum tangannya mendarat, pintu di belakangnya tiba-tiba terbuka. Matthias terkejut dan langsung menarik diri. Dia berbalik menghadap orang yang membuka pintu. Tak hanya dia, tampaknya Luciana juga sama terkejutnya. "Matthias, kamu baru pulang?""Apa yang Ibu lakukan di rumahku?"Matthias menghadap wanita paruh baya yang masih begitu cantik dan anggun dalam balutan gaun konservatif. Kecantikan alami yang menjadi salah satu penyumbang terhadap sosok rupawannya. Luciana yang masih di sana, membatu ketika melihat wanita cantik yang jelas tidak asing baginya. Dia tahu siapa itu. Genevieve Sin

  • Hasrat Tersembunyi Iparku   Suamimu Tidak Akan Berubah

    Luciana menatap lurus ke depan. Melihat anak-anak yang kini membuka hadiah yang dibawa Matthias. Senyum berseri-seri menghiasi wajah polos mereka. Dia terpaku ketika melihat Matthias yang juga ikut bergabung dengan mereka. Pria itu duduk beralaskan lantai dan tersenyum membantu anak-anak membuka hadiah. Tidak ada kesenjangan yang terlihat di matanya. Tidak ada pula dinding pembatas yang selalu dia lihat tiap kali Matthias berinteraksi. Matthias bahkan menanggapi setiap pertanyaan anak-anak seolah-olah dia adalah teman mereka. Luciana tercengang. Namun merasa kagum. Siapa sangka, pria dingin tak tersentuh dan jarang sekali tersenyum, justru tampak begitu hangat terhadap anak-anak. Matthias seperti sangat menyukai anak-anak. "Tuan Matthias sangat baik bukan? Dia juga sangat menyayangi anak-anak di sini."Luciana menoleh. Dia tersentak saat sebuah suara tiba-tiba menyadarkan lamunannya. Ternyata itu adalah wanita pengurus panti yang datang membawa makanan ringan dan meletakkannya di d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status