Home / Romansa / Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan / 10. Tuan Muda Tidak Mau Tidur di Kamarnya Karena Aku

Share

10. Tuan Muda Tidak Mau Tidur di Kamarnya Karena Aku

last update Last Updated: 2025-01-13 23:05:22

 “Ada apa?” Lucas bertanya dingin.

 Dia tahu itu suara Peter, tapi sengaja tak membuka pintunya. 

 Asistennya yang berada di luar pun membalas, “Tuan Besar memanggil Anda ke ruang kerjanya. Beliau bilang ada hal penting yang harus dibicarakan, Tuan Muda.”

 “Baiklah,” sahut Lucas singkat.

Tanpa melirik Ariella, pria itu pun bergegas pergi.

 “Tunggu, Tuan Muda ….” Ariella kembali meredam ucapannya saat Lucas lebih dulu menutup pintu.

 Ariella menghela napas panjang. Harusnya dia segera memberitahu Lucas bahwa obat perangsang itu rencana Beatrice. Dengan begitu, setidaknya Ariella bisa berharap sikap Lucas lebih baik padanya.

Dia pun menunggu Lucas kembali ke kamar. Tapi sialnya pria itu tak kunjung kembali.

 ‘Apa Tuan Muda tidak mau tidur di kamarnya karena aku?’ batin Ariella sesak.

 Ariela paham itu. Sang suami sangatlah membencinya. 

 Sementara di ruang kerja Richard, Lucas sedang duduk di sofa. 

 Richard yang memunggunginya di dekat meja kerja pun bertanya, “kenapa sampai sekarang proyek Santa Manilla tidak beres?!”

 “Kami sedang menanganinya, Ayah!” Lucas berkata penuh tekad.

 “Apa itu masih perkara pemilik kedai kopi dan rentenir di gedung Red Bloom? Kenapa kau tidak segera membereskan mereka?!” Richard menyahut dengan nada sengal.

 Benar, para penghuni gedung Red Bloom sangat susah bekerja sama. Bahkan menolak keras proyek Santa Manilla itu. 

 Lucas menduga masalah ini ada campur tangan Felix yang ingin menjatuhkannya. Jadi dia harus berhati-hati.

 Detik berikutnya, Richard duduk di sofa seberang putranya. 

 Dengan tatapan lekat, dia pun bertanya, “kau tahu Frans dari Cosmo Group ‘kan?”

 “Ya, Ayah. Saya sudah bertemu beliau. Cosmo Group akan bekerja sama dengan kita,” sahut Lucas tenang, tapi tatapan antusias di matanya tak terbantahkan. 

 “Baguslah! Aku dengar Frans tidak bekerja sama dengan sembarang perusahaan. Kabarnya hanya keluarga Langford yang berhasil mendekatinya. Jadi ini kesempatan baik untuk kita,” tutur Richard yang lantas tersenyum. 

 Dia mengangkat tatapan pada putranya, lalu melanjutkan. “Kita harus mengundangnya ke jamuan makan malam dan menunjukan kekuatan keluarga Baratheon!”

 “Baiklah, Ayah,” jawab Lucas setuju. “Jika tidak ada lagi yang Ayah bicarakan, saya mohon permisi.”

 “Tunggu. Apa kau sudah mendapat kabar mengenai Giselle?” Richard bertanya seiring alisnya yang saling bertaut.

 Menyinggung soal Giselle, ekspresi Lucas jadi sulit diterka. Richard sendiri tahu putranya sudah lama berhubungan dengan wanita itu. Pasti cukup sulit karena tiba-tiba harus menikahi wanita lain.

Alih-alih menjawab, Lucas justru berdiri dan memberi salam hormat. Dia sama sekali tak ingin membahas Giselle dengan ayahnya.

 Richard yang mengamati punggung sang putra menjauh, hanya membatin sebal. ‘Aish, dasar berandal itu.’

Bukannya kembali ke kamar tidur, Lucas malah beranjak masuk ruang kerja. 

“Kau membawanya?” Lucas bertanya setelah melangkah ke ruangan tersebut.

Di dalam sudah ada Peter. Sang asisten memberi hormat, lantas menyodorkan amplop coklat setelah Lucas duduk di kursi kerja.

“Ini hasil penyelidikan Tuan Felix selama di San Pedro, Tuan Muda!” tukas Peter tegas.

Begitu menerima dan melihat isinya, Lucas sontak menyeringai tipis.

‘Si brengsek ini mau menantangku?!’ batin Lucas dengan sorot tajam.

Terpampang jelas adik tirinya sedang berada di club malam bersama para wanita penghibur. Tapi yang paling membuat Lucas kesal, di sana juga ada CEO L-Rudwick Contruction-rival Lucas di dunia kontruksi.

Orang bilang, musuh dari musuhmu adalah teman. Felix yang sejak dulu mengincar posisi pewaris, diam-diam menggandeng pihak Rudwick untuk melawan Lucas.

“Setelah saya selidiki, mereka juga sering mengunjungi Miracle Night di Linberg. Kemungkinan Tuan Felix dan CEO L-Rudwick sudah bekerja sama cukup lama,” tutur Peter di tengah senyap.

Lucas mengepalkan tangannya geram. Tujuan awalnya yang ingin mengorek hilangnya Giselle, malah menemukan fakta baru tentang sang adik.

“Awasi Felix. Segera laporkan padaku jika kau menemukan sesuatu yang mencurigakan!” titah Lucas saat menatap Peter tegas.

Dengan sigap, sang asisten pun menjawab, “saya mengerti, Tuan Muda.”

“Tentang Giselle, apa kau menemukan petunjuk?” Lucas kembali menyidik.

Belum sampai Peter menjawab, tiba-tiba terdengar ketukan pintu.

“Tuan Muda, saya membawakan kopi Anda,” tutur Ariella yang lantas masuk.

Benar, Ariella ingin segera bicara pada suaminya. Dia tak banyak kesempatan bertemu Lucas, sebab pria itu sengaja menghindarinya.

Lucas pun melirik Peter, memberi kode agar keluar.

“Saya permisi, Tuan Muda!” tukas Peter yang lantas mangkir dari sana.

Begitu tinggal berdua, Ariella merasa situasi kian mencekam. Apalagi saat Lucas memicing padanya.

Wanita itu pun mendekat sambil meletakkan kopi ke meja. 

“Silakan diminum, Tuan … hah?!”

Sialnya cangkir itu malah meluncur dari cekalan Ariella hingga menumpahi suaminya.

“Aish!” Lucas sontak bangkit saat merasakan kulitnya terbakar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys ^⁠_⁠^
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   270. Extra Part 2: Apa Putri Mommy Sedang Jatuh Cinta?

    *** “Hasil pemeriksaan Ava sangat bagus, tapi Nyonya tetap harus memperhatikan kesehatan dan pola makan Nona Ava,” tutur Dokter usai menyerahkan hasil tes. “Saya mengerti. Terima kasih, Dokter,” balas Ariella sopan. Meski Ava hampir lulus dari sekolah menengah, Ariella tetap menganggap dia putri kecilnya. Setiap hari Ariella selalu memantau menu diet Ava. Dirinya takut hal buruk sekecil apapun menimpanya, bagaimana mungkin dia membiarkan Ava kuliah di luar negeri? Begitu keluar ruang dokter, perhatian Ariella tersita pada sejumlah suster yang mendorong brankar dengan cepat. Agaknya ada wanita yang hendak melahirkan. Tapi tatapan Ariella lebih fokus pada pria rambut pirang yang mengikuti dari belakang. Rupanya sangat familiar, Ariella sangat mengenalnya! ‘Damien?!’ batin Ariella tertegun. Sorot matanya mengikuti Damien sampai berbelok ke koridor. Tanpa sadar Ariella melangkah, hendak menyusul. Tapi dari belakang, Ava tiba-tiba memanggilnya. “Mommy!” Kaki Ariella sontak berhent

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   269. Extra Part 1: Ava & Leah

    ***“Kakak, Leah masuk, ya!” tukas bocah kecil berpakaian balet itu.Dia sedari tadi mengetuk kamar Ava, tapi tidak ada jawaban. Bahkan saat diam-diam membuka pintu, Leah juga tak menemukan sang kakak di sana.“Huh? Di mana Kak Ava?” gumamnya memindai sekitar. “Apa sedang mandi?”Senyum nakalnya langsung terkuar. Leah yang sejak kecil tampak riang, semakin berbinar saat melirik meja rias Ava.“Itu dia!” katanya antusias.Dia bergegas duduk di depan meja rias, maniknya membola mengamati koleksi alat rias Ava.“Hebat! Kak Ava punya semuanya!” Leah tersenyum puas. “Yang mana, ya? Aku harus cepat sebelum Kak Ava datang.”Tanpa ragu, dia menyabit salah satu lipstick. Sambil menatap cermin, Leah segera mengoles lipstick semerah cerry itu di bibirnya.Di tengah fokus Leah, tiba-tiba Ava keluar dari kamar mandi.“Adik kecil! Apa yang kau lakukan, hem?” tukas Ava melipat kedua tangan.“Aduh!” Leah yang terkejut, refleks melewatkan lipstick dari garis bibirnya.Ava yang melihatnya dari cermin se

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   268. Ending: Terima Kasih Sudah Mencintaiku

    ‘Kondisi istri Anda cukup kritis. Kami akan terus memantaunya.’Ucapan Dokter setelah keluar ruang bersalin, masih terngiang di telinga Lucas.Semalaman pria tersebut menjaga Ariella yang tak kunjung sadarkan diri. Hingga pagi ini jari Ariella mulai bergerak. Tatapan Lucas seketika melebar, memeriksa istrinya.“Ariella?” Dia memanggil lembut.Sampai detik berikutnya sang istri mulai membuka mata. Sungguh, beton yang menghimpit dada Lucas seolah sirna.Dia bergegas bangkit dari kursinya sembari berkata, “istriku, kau bangun?”“Lucas ….”“Ya, apa kau merasa sakit?” sahut Lucas memeriksa. “Katakan padaku. Aku akan memanggil Dokter. ““Ba-bayi, bayi kita ….”Pria itu menggenggam tangan Ariella sambil menjawab, “tenang saja, Leah kita sangat sehat. Dia cantik sepertimu, istriku.”“Kau tahu? Ava sangat senang mendengar adiknya lahir,” tambahnya.“Lucas, aku mau melihat putri kita,” tutur Ariella.Ya, usai diperiksa oleh dokter, Lucas pun membawa Ariella ke kamar bayi. Pria itu menghentikan k

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   267. Pasti Menyenangkan Kalau Kita Punya Sepuluh Anak, Istriku!

    “Nick, kau datang?” tukas Ava tersenyum. Bocah lelaki itu berhenti tepat di hadapannya. Sambil mengatur napas yang terengah-engah, dia menyodorkan kotak kaca pada Ava. Ava menilik hewan kecil di dalamnya seraya berujar antuasias. “Wah … imutnya!” Tatapannya terpaku pada kura-kura kecil yang sudah lama ditunggunya. “Namanya Lily. Lihat, dia sangat menggemaskan. Sama sepertimu,” ujar Nicholas membuka tutupnya. Lucas yang mendengarnya seketika mengernyitkan kening. Dia tahu putrinya sangat cantik dan manis, tapi melihat anak laki-laki menggodanya terang-terangan, ini sungguh di luar dugaan. Begitu Ava fokus pada kura-kuranya, Lucas langsung memberi isyarat pada Nicholas agar mendekatinya.“Kenapa, Paman?” tanya bocah itu polos. Lucas melipat kedua tangan sembari bertanya tegas, “bocah kecil, dari mana kau belajar ucapan tadi?”“U-ucapan apa maksud Paman?” Nicholas tak paham.Sampai Lucas menaikkan sebelah alis, Nicholas baru menyadarinya. “Ah … soal Ava menggemaskan, ya?” Dia men

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   266. Aku Punya Sesuatu Untukmu

    ***“Bagaimana kondisi istri saya, Dokter?” Richard bertanya datar.Ya, tadi malam Beatrice dilarikan ke rumah sakit. Tubuhnya yang ambruk dari tangga, berguling hingga kepalanya membentur lantai dasar. Begitu ditilik ke bawah, dia sudah tak sadarkan diri. Gelenyar merah mengalir dari tengkuk dan sekitar keningnya.“Pasien mengalami cedera cukup fatal. Benturan yang keras memicu pendarahan di otak, Tuan,” tukas Dokter menjelaskan. “Kemungkinan pasien akan mengamali stroke, bahkan kesulitan bicara.”Richard mengembuskan napas panjang. Ekspresinya memendam kecewa.“Apa pasien bisa sembuh, Dokter? Bagaimana dengan terapi?”“Mungkin bisa dicoba, tapi mengingat kondisi pasien, pasti membutuhkan waktu lama,” sahut Dokter tadi.Begitu keluar dari ruang dokter, Richard sudah disambut sang putra. Lucas sengaja menunggu di luar, sebab dirinya tak mau berurusan dengan Beatrice.“Biarkan ayah melihatnya sebentar,” tutur Richard.Lucas hanya mengangguk. Dia paham, bagaimana pun juga ayahnya pernah

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   265. Kenapa Aku Harus Mati?

    “Kau mencurigaiku?!” decak Beatrice mengerutkan kening. Dia berpaling pada Richard dan lantas melanjutkan, “Sayang, kau tahu sendiri, aku tidak pernah mencelakaimu. Bagaimana bisa Luke meragukanku?”Richard hanya mengangguk, sebab dia memang memercayai istrinya. “Ibumu benar, Lucas!” tukas Richard beralih menatap putranya. “Ayah sudah lama menunggumu. Sekarang keluarga kita sudah berkumpul, jadi jangan membuat masalah. Apalagi di depan putrimu!”“Jika benar itu obat, harusnya dia tidak cemas. Minum saja agar aku percaya!” sahut Lucas bersikeras. Beatrice diam-diam mengepalkan tangannya. Dia tak menyangka malam ini Lucas datang dan mengacaukan rencananya. ‘Brengsek! Dia sengaja menantangku!’ batin Beatrice penuh geram. ‘Jika aku terus menolak, Richard pasti curiga padaku!’Irisnya melirik ramuan obat tadi. Sungguh konyol karena racun itu jadi boomerang untuknya. ‘Aish, sial! Tidak ada cara lain. Jika harus mati, aku juga akan menyeretmu bocah bajingan!’ sambung Beatrice dalam hatin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status