Share

192. Mari Akhiri Pertunangan Kita!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-24 16:58:55
“Nona Giselle, sebaiknya urus diri Anda sendiri. Jangan samakan saya dengan orang licik seperti Anda!” Damien berujar tenang, tapi irisnya memicing tajam.

Sial, Giselle yang berharap Damien mau bekerja sama, malah menolak mentah-mentah. Sungguh memicu amukan membengkak di dadanya.

“Hah! Pilihan bodoh, Tuan Damien!” cecar wanita itu menyeringai sengit. “Anda pikir saya akan berhenti hanya karena Anda menolak tawaran saya? Sampai saya benar-benar mendapatkan Luke, Ariella harus disingkirkan!”

“Lakukan! Dan bersiaplah menerima akibatnya jika Anda berani mengusik kekasih saya!” sambar Damien penuh tekanan.

Dia lantas mangkir melewati Giselle tanpa menunggu sahutan wanita tersebut. Ya, meski dia mencintai Ariella, Damien tak akan memakai cara busuk untuk mendapatkannya. Sebab tak ada bedanya dengan Giselle yang menurutnya gila!

Sementara Giselle, kini berpaling mengamati Damien menjauh. Tatapannya berapi-api seakan ingin menjatuhkannya juga.

“Brengsek! Dia pikir dirinya siapa? Kau hanya pe
Inura Lubyanka

Happy reading!

| 13
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Hari ini yah kak🫶🏻
goodnovel comment avatar
Put
Keknya Belatia bkn ibu kandung giselle nih… Jgn bilang dia emakny Ariel
goodnovel comment avatar
Risa
Bab selanjutnya kapan rilis ka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   233. Yes, Big Baby?

    ‘Untuk apa dia menyiapkan ini?’ batin Ariella seraya masuk ke dalam.Sejumlah kanvas kosong tertata apik di sisi kiri, sementara bagian lainnya tampak deretan rak dengan beragam cat pewarna.Ya, Lucas sengaja mengubah ruang ini jadi studio lukis untuk Ariella. Bahkan di dindingnya, tergantung dua karya Fan Ting dan beberapa tembikar unik. Pria itu mengambilnya dari Baratheon Gallery untuk menyenangkan istrinya.Jika sudah seperti ini, pasti Lucas amat serius menginginkan Ariella kembali ke galeri keluarganya.Tanpa sadar, senyum tipis Ariella mengembang saat mengamati satu per satu karya seni di sana.‘Tunggu, sepertinya aku pernah melihat keramik ini,’ batin Ariella saat mendekati tembikar tadi.Setiap sisi keramik itu tampak murni ciptaan tangan, amat indah.Saat itulah Ariella mengingat sesuatu. ‘Sepertinya tembikar ini pernah disimpan di ruang khusus Baratheon Gallery. Ya, tidak salah lagi. Ruangan itu dijaga ketat karena berisi semua karya mendiang Nyonya Elizabeth!’Ariella perl

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   232. Kebiasaan Tidurmu Tidak Berubah, Istriku!

    *** “Nona Giselle belum makan apapun sejak siang. Antarkan makan malamnya sekarang,” tutur Kepala Pelayan mansion Diorson, sambil meletakkan susu di nampan. Pelayan bawahannya mengangguk patuh. “Baik, saya akan naik sekarang.”Dia lantas mangkir ke kamar Giselle. Begitu tiba di area tangga, langkahnya terhenti saat mendapati Belatia turun dari lantai atas. “Selamat malam, Nyonya,” tutur Pelayan tadi sopan. Alih-alih merespon, Belatia hanya mengamati nampan berisi makan malam putrinya. Tanpa melunakkan ekspresi, dia pun berkata, “singkirkan bawang gorengnya. Giselle tidak makan bawang goreng.”“Benarkah, Nyonya? Tapi kemarin lusa Nona Giselle sangat menikmati pangsit bertabur bawang goreng. Apakah—”“Aku bilang, Giselle tidak makan bawang goreng!” Belatia menyambar lebih tegas.Sang pelayan seketika tersentak. Apalagi saat menatap wajah Belatia yang semakin dingin. Dia benar-benar merinding. “Ba-baik, Nyonya. Saya akan menyingkirkan bawang gorengnya,” tutur Pelayan tadi terbata.

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   231. Ayo Kabur Bersama Daddy!

    “Ehem! Omong kosong apa yang kau katakan?!” Ariella berdehem canggung.Dia membuang pandangan ke sembarang arah, tapi sialnya Lucas malah menghadang tatapannya.“Kau tahu maksudku, Ariella!” sahut Lucas terdengar dominan.Bahkan tangannya meremas pinggang ramping sang istri, memicu jarak mereka semakin terkikis.Ariella mengerjap. Situasi mereka jadi kian bahaya jika dia tetap diam. Apalagi Lucas mulai menjulurkan wajahnya disertai sorot yang terpaku di bibir Ariella.“Lucas, berhenti main-main! Aku … hah!” Wanita tersebut seketika mengangkat sebelah tangan, sengaja menutup mulut Lucas agar berhenti mendekat.Mendapati tindakan konservatif istrinya, Lucas jadi menautkan alis. Tanpa Ariella duga, pria itu malah menggigit ringan telapak tangannya.Seketika itu, sensasi merinding menyebar ke punggung Ariella. Padahal gigitan sang suami tidak sakit, tapi rasanya ada ribuan semut menggelitiknya.“Kau!” Ariella lekas menarik tangannya saat sadar dari lamunan.Namun, Lucas justru memamerkan s

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   230. Ava, Daddy dan Mommy!

    “Kemarilah, Ava!” Lucas merentangkan tangan, menyambut sang putri dengan hangat.Tanpa ragu, Ava pun berlari ke arahnya. Dia menghambur ke pelukan Lucas, saat pria itu menekuk lutut setinggi bocah tersebut.“Daddy!”“Oho! Hati-hati, putri kesayangan Daddy,” tutur Lucas mendekap punggung anaknya.Dia melonggarkan dekapan, lalu mengamati Ava yang kepalanya masih dilingkari perban. Dia meraih tangan mungil bocah itu, lantas mengusapnya lembut.“Ava masih merasa sakit?” Lucas bertanya selaras pandangannya yang terangkat.“Emm … sedikit,” sahut Ava sambil tersenyum memamerkan giginya. “Tapi kata Mommy sakitnya akan hilang kalau Ava rajin minum obat.”“Ava berani minum obat?” Lucas menyahut dengan nada tantangan.“Tentu saja. Hanya anak manja yang tidak berani minum obat, Daddy!” sambar Ava riang.“Pintar!” Sang ayah langsung menoel hidung Ava saking gemasnya. “Selain cantik, putri Daddy memang pemberani dan cerdas!”“Daddy, apa ini rumah Daddy? Kita mau tinggal bersama, ya?” Ava bertanya de

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   229. Aku Tidak Akan Kembali ke Tempat Itu

    *** “Mommy, kapan Ava bisa pulang?” Ava merengek dengan bibir tertekuk.Jam berputar semakin malam, tapi dia tak kunjung tidur. Oh, tidak. Sebenarnya dia sudah tertidur sore tadi, hingga sekarang matanya sangat jernih. Ariella yang duduk di sebelah brankarnya, kini mengusap lembut kepala anak perempuan tersebut. “Apa Ava tidak betah di rumah sakit?”“Hemm.” Ava mengangguk, lalu membalas. “Ava tidak suka makanan di sini. Ava kan sudah sembuh, harusnya Ava bisa cepat pulang ‘kan? Ava mau bermain dengan Soya.”“Soya?” sahut Ariella mengerjap. “Ya, Ava sudah berhari-hari tidak memberi makan Soya. Apa Soya baik-baik saja? Pasti Bibi Jane akan merawat Soya ‘kan, Mommy?” Ariella tersenyum. Namun, belum sampai menimpali, Ava kembali berujar, “Mommy, em ….”Sang putri yang ragu-ragu, memicu Ariella penasaran. “Ava mau mengatakan sesuatu? Ada apa, Tuan Putri? Bilang pada Mommy,” tukasnya yang lantas menerka. “Apa Bibi yang tadi siang datang, menyakiti Ava?”“Tidak, Mommy. Hanya saja … Bibi

  • Hasrat Tuan Muda: Dari Pelayan Jadi Istri Dadakan   228. Saya Siap Menerima Amarah Anda

    “Apa urusannya denganku? Minggirlah, Peter!” Ariella berujar disertai sorot dingin.Tampak jelas bahwa dia amat muak dan tak ingin terseret dengan perkara Giselle.Namun, ketika Ariella hendak mangkir, Peter justru kekeh menghadang.“Mohon maaf, Nyonya—”“Peter, aku juga bisa marah!” sambar Ariella mengandung ancaman.Alih-alih melunak, Peter langsung mengeluarkan selembar dokumen hasil tes paternitas Ava dan Lucas.“Saya siap menerima amarah Anda setelah menunjukkan dokumen ini!” tukasnya menatap serius.Ariella megernyit, bahkan langsung menyabit dokumen tersebut saat samar-samar melihat nama putrinya.Benar saja. Itu memang Ava Edelred. Namun, di sana tertulis jelas bahwa hasil tesnya negative!“Apa maksudnya ini?!” tukas Ariella dengan sorot tajam.Dia yang melahirkan Ava setelah tidur bersama Lucas, tentu merasa mustahil karena hasil tesnya melenceng.“Bukankah bagi Anda aneh kalau Nona Ava bukan putri kandung Tuan Lucas?” tutur Peter memicu Ariella angkat pandangan.Bahkan raut w

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status