Share

Bab 46

“Apa keputusanmu menikah kembali dengan Rafi, adalah keinginan dari hatimu sendiri, bukan atas keinginan orang lain?” tanya Ibu Mira.

Tidak hanya Nazwa yang terperangah dengan pertanyaan Ibu Mira. Tetapi semua yang hadir di ruangan itu. Terutama Rafi.

“Ibu! Apa maksud Ibu bertanya seperti itu kepada Nazwa?” tanya Rafi tak suka.

Ibu Mira tak menggubris ucapan Rafi. “Nazwa, kamu boleh membohongi semua orang. Tapi tidak dengan hati kamu. Coba, tanyakan kembali pada hatimu. Apa keputusan itu adalah keinginan hatimu?” desak Bu Mira.

Nazwa termenung sejenak sebelum menggeleng pelan. “Itu keinginan Bapak dan Rafi.”

“Lalu, bagaimana dengan keinginan hatimu sendiri?” tanya Bu Mira lagi.

“Aku … aku ingin bisa menikah dengan laki-laki yang memenuhi ruang hatiku. Laki-laki yang aku cintai dan juga mencintaiku,” jawab Nazwa gamblang.

“Dan laki-laki itu … bukan Rafi?” tebak Ibu Mira.

Nazwa kembali menggeleng.

“Siapa laki-laki itu?” taut Ibu.

“Kafka. Kafka Lesmana lengkapnya. Kami telah bertunangan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status