Share

Bab 101

Saat sedang menikmati wajah Mama yang syok, ponselku berbunyi.

Pesan di dalamnya membuatku cemas.

"Kenapa, Sayang?" Ternyata Mas Ubay menangkap wajah cemasku setelah membaca pesan itu.

"Mas, kamu capek ga?" Mas Ubay masih menatapku bingung.

"Engga, kenapa emang?"jawabnya kemudian.

"Bisa tolong antarkan aku ke rumah Flo?"

Mama terkesiap.

"Ngapain, Al? Yang ada nanti Mbak Rosita marah-marah lagi pada kita,"

"Ini pembantu Flo mengirim pesan, katanya hari ini dia diberhentikan kerja sama Bibi Rosita. Dia tak bisa lagi menjaga Flo. Sedangkan Flo seperti orang depresi, tak mau makan, tak mau ngomong hanya bergumam 'ingin mati saja' gitu, Ma,"

"Ya Allah, apa yang ada dipikiran Mbak Ita. Astaghfirullah ... Anaknya selamat, seharusnya dia syukuri, bukan malah di sia-siakan,"

"Entahlah, Ma. Flo sepertinya sudah putus asa, apalagi sikap Mamanya yang juga sudah berubah sejak ada Aina,"

"Apa hubungannya dengan Aina?" Mama terlihat kaget.

"Aina menghasut Bi Rosita untuk menyingkirkan Flo, begitu k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status