Share

Bab 102

"Maaf, Ma. Ubay akan tetap pindah dengan atau tanpa persetujuan Mama. Cukup sudah Mama menyakiti hati Alina. Seharusnya Mama berada di pihak kami. Tapi, nyatanya Mama malah memihak perempuan murahan itu!"

"Mama sudah tobat! Mama juga tak mau Aina menjadi menantu Mama,"

"Tetap ini sudah keputusan terakhir Ubay, Ma. Jika saat ini Mama tega kepada Alina. Ubay yakin akan ada Aina-aina lain yang akan membuat Mama kembali menyakiti istri Ubay,"

Mama terdiam, sedangkan aku berlari mengikuti masih Ubay. Berusaha membujuknya agar tidak kasar kepada Mama, walau sebenarnya aku juga ingin melakukan hal yang sama. Tapi, memaafkan jauh lebih baik.

"Tak ada toleransi lagi, Sayang. Besok kita akan menempati rumah ini. Mas akan meminta orang untuk membersihkannya. Karena ini terlalu banyak debu dan kotoran,"

Aku tak berani lagi menjawab. Biarlah mungkin ini lebih baik, dan menjadi sebuah pembelajaran untuk Mama,"

Kami berniat melanjutkan perjalanan ke rumah Flo. Sekarang sudah mendekati jam dua. Kami
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
huh dasar si Rosita anakmu itu di bunuh aina
goodnovel comment avatar
Christien Muliani
Rasain mama mu Ubay, dia sama bibi Rosita baru tau bagus nya Aina. pembunuh berkedok malaikat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status