Share

Bab 17

[Heh! Perempuan Maruk! Kamu itu jangan serakah! Itu ada hakku disana. Kembalikan!!]

Wow! Amazing sekali wanita ini. Dari perkataan dan kalimat yang dia ketik, terlihat kalau Raisa ini seperti orang yang tak berpendidikan. Aku malas meladeni.

[Surat-surat Mobil Mas Gunawan juga sama kamu, kan? Dasar pelakor ga tau diri. Udah ngerebut suami orang, sekarang hartanya kamu rampas juga.]

Pesan kedua kembali masuk. Hatiku mulai panas. Namun, aku terus beristighfar. Tanpa menunggu pesan berikutnya, nomor Raisa pun aku blokir. Walau aku yakin, dia pasti akan meneror dengan nomor lain. Ini sudah dua kali aku ganti nomor untuk menghindari mereka. Aku malas ribut.

[Hai Bestie, kita ngumpul bareng yuk, udah lama kayaknya ga jalan-jalan.] Ketik Dea di grup rempong.

[Hayuuk!aku ngikut aja.] sahut Nabila.

[Hu'um aku juga ngikut, bosen dirumah terus, ngurus kasur, sumur, dapur.] Balas Anggi dengan menyematkan emoticon tertawa.

[Eh, kalian kan emang istri-istri Soleha, Jangan ngeluh kalau di rumah kerj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Liyan Damiyanti
seru cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status