Share

Bab 38

Serangan tiba-tiba dari Alina membuatku terjungkal. Kedua pipi terasa panas. Perutku juga teras sakit mendapatkan tendangan dari Alina.

"Aku tak butuh laki-laki yang hanya pandai bercocok tanam tapi tak mampu membesarkan tanamannya!" ketusnya lalu berbalik berjalan meninggalkanku.

Riuh tawa para pengunjung restoran itu membuat rasa malu sampai ke ubun-ubun. Karyawan resto yang dipanggil Indra justru bersorak sambil bertepuk tangan.

Emosi ini membara, awas aja kau Alina. Meski kutahu kau jago beladiri, tapi tetap saja kau perempuan. Jika tak bisa kudapatkan dengan cara baik-baik. Dengan cara kasar pun akan aku lakukan. Aku tak mau hidup menderita terlalu lama. Jika ternyata wanita yang kupertahankan dulu hanyalah sebuah batu dikali yang berkilau karena mentari. Sedangkan Alina adalah permata yang sebenarnya.

Sambil memegang perut, aku berjalan menuju jalan besar. Memberhentikan sebuah taksi dan berlalu dari sana.

****

"Ga habis pikir Tante ini sama kamu, Gun! Bukannya jaga in Mbak Tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status