Share

Hei, Angel
Hei, Angel
Penulis: mami GEN

BAB 1

Clark di bawa pulang ke pulau jawa oleh tantenya dengan menggunakan helikopter medis, ikut serta pula bapak dan ibu mertuanya yang menggendong cucu pertama mereka.

Keadaan clark kini masih tak sadarkan diri karena sang tante dan om nya memutuskan untuk memberikannya obat penenang, karena mereka tau jika keponakannya ini terbangun pasti dia akan berontak untuk mencari keberadaan istrinya.

Kini tante clarissa pun mempunyai dua pasien untuk di rawat dalam penerbangan ini, clarissa pun heran dengan nasib keponakannya ini yang semula masih menjalani rumah tangga harmonis dan selayaknya seperti pasangan pada umumnya yang sedang harap-harap cemas menunggu kelahiran bayi kembar mereka.

Namun kini keadaan berbanding terbalik, anak bayi laki-laki yang sedang di nanti-nanti kan tengah berada di inkubator karena kondisi nya yang masih kurang cukup umur untuk di lahirkan ke dunia ini, namun anak bayi ini memang mempunyai tenaga yang kuat dan juga sistem imun yang hebat sehingga ia bisa dengan cepat pulih dari keadaannya kini.

Ibu hani pun meratapi nasib cucu nya yang kini terpisah dari sang ibu, seharusnya kini hani putrinya sedang mendekap erat cucunya ini sambil memberikan ASI yang di perlukan oleh anak bayi, namun keberadaan hani putrinya pun tidak mereka ketahui sampai detik ini.

Setelah beberapa jam penerbangan, akhirnya helikipter mendarat di Rumah Sakit yang sangat besar dan lengkap kepemilikan dari om dan tantenya clark.

Keluarga besar nya clark pun telah menunggu mereka, setelah mengetahui kejadian itu mereka semua langsung terkejut tak percaya karena mereka tau aemenjak clark menikah ia tidak mempunyai musuh lagi bahkan sang papi pun dapat bernapas lega akhirnya anak laki-laki nya kini dapat menjalani kehidupan normal sehingga ia tidak perlu mengutus seorang bodyguard bayangan untuk menjaga anaknya lagi.

Namun perkiraannya meleset, ternyata musuh tetap datang menyelimuti kehidupan anaknya, bahkan sampai memporak-porandakan kehidupan rumah tangga anaknya, memisahkan clark dari anak dan istrinya.

Saat ini pemindahan anak dan cucu nya sedang di lakukan dengan hati-hati ke ruang khusus perawatan intensive rumah sakit, setelah semua pemindahan berhasil dilakukan tante clarissa masih belum memperbolehkan ada yang menemui clark karena kondisinya memang masih belum dapat di temui dan diajak bicara, pemeriksaan clark pun baru akan dimulai oleh om nya clark dan beberapa tim medis yang sudah di tunjuk untuk menangani kasus clark.

Sedangkan tante clarissa menangani bayi mungil yang di lahirkan di dalam pesawat, tangis bayi mungil ini kini mulai menggema, dia pasti lapar karena sudah beberapa jam tidak mendapatkan asupan makanan yang seharusnya ia dapatkan dari ibunya.

"Cucu eyang, kamu pasti kuat dan bisa bertahan ya sayang" kita nanti pulang bersama ke malang ya sayang, eyang yang akan merawat dan membesarkan kamu sampai mama kamu kembali lagi bersama kita ya" ucap ibu nya hani sambil berurai air mata karena tidak tega melihat cucunya kini setelah di lahirkan ia di pisahkan dari mamanya.

"Bapak, ibu, sekarang bisa kembali ke hotel untuk beristirahat ya supaya besok pagi-pagi bisa datang lagi kesini" ucap tante clarissa kepada bapak dan ibu nya hani.

"Iya baik, ayo bu kita istirahat dulu saja anak-anak juga pasti sudah sampai di hotel kan" ucap bapak mengajak ibu untuk beristirahat.

"Baik, sebentar ibu pamitan dulu sama mantu dan cucu kita ya pak" ujar ibu.

"Boleh kan ibu clarissa saya menemui menantu saya sebentar? tanya ibu untuk memastikan"

"Iya silahkan bu, tapi jangan lama karena sebentar lagi pemeriksaan ke seluruh tubuhnya clark akan di mulai" jawab clarissa.

Bapak dan ibu pun menggangguk karena mengiyakan ucapan dari besannya itu, mereka masuk dan memakai baju khusus untuk menjenguk sang menantu yang saat ini masih terbaring lemah di tempat tidur.

"Clark, ibu pulang ke hotel dulu untuk istirahat ya" kamu jangan lama-lama tidak sadarnya ingat anak kamu membutuhkan papanya untuk melindunginya, bisik ibu di kuping clark.

"Clark bapak juga pamit sebentar ya mantu, kamu yang kuat supaya bisa lekas sembuh karena ada jagoan kecil yang membutuhkan kamu saat ini" ucap bapak.

Setelah selesai mereka berpamitan dengan sang menantu, akhirnya mereka di antarkan ke hotel agar dapat beristirahay oleh salah satu pengawal clarissa yang memang telah di tugaskan oleh clarissa tadi.

Saat bapak dan ibu melangkahkan kaki keluar dari kamar perawatan menantu dan cucu mereka, di saba ada sang besan yang masih berdiri menunggu keadaan clark.

"Pak kami pamit dulu sebentar kembali ke hotel untuk istirahat sekalian melihat keadaan adik-adiknya hani" pamit bapak.

"Baik pak silahkan, saya yang akan menunggu di sini sampai selesai pemeriksaan agar mengetahui bagaimana keadaan clark" jawab papi kepada besannya.

Hotel nya pun masih berada di satu kawasan rumah sakit, tanah yang di miliki clarissa dan suaminya memang sangat luas puluhan hektar yang di design dengan sangat indahnya, di tanah ini terdapat rumah utama bagi clarissa dan keluarganya di sebelahnya mereka juga membangun hotel dan rumah sakit sedikit berjarak namun masih terjangkau dengan berjalan kaki saja.

Baru kali ini bapak dan ibu menginjakkan kaki di tempat ini, decak kagum pun sempat terucap dari mulut bapak dan ibu akan hebatnya keluarga ini.

"Keluarga clark memang hebat ya pak, mereka pekerja keras, jujur dan kekeluargaannya itu loh ibu suka sekali sangat kompak dan harmonis" ucap ibu.

"Iya bu, makanya hani itu bahagia sekali bisa berkeluarga dengan clark, tapi sekarang...." ucap bapak sambil menarik napas panjang.

"Iya pak, ibu juga kepikiran sekali di mana keberadaan si kakak sekarang" ucap ibu dengan nada pelan.

"Sabar ya bapak dan ibu, pasti segera terlacak karena bapak nya pak clark sudah membentuk tim untuk mencari menantunya" terang pengawal yang mengantarkan bapak dan ibu.

Tidak sampai setengah jam, mereka sudah sampai di hotel setelah mengambil kunci kamar mereka langsung naik dan sang pengawal pun berpamitan kepada bapak dan ibu nya hani untuk kembali lagi ke rumah sakit dan berjaga di sana.

Namun saat bapak dan ibu sampai di lantai kamar penginapan mereka, ketiga adik-adiknya hani tidak nampak terlihat di keberadaannya di sekeliling.

"Anak-anak pada kemana toh pak kok ndak ada satu pun? tanya ibu heran.

"Lah iya, pada kemana anak-anak ya bu, rasanya ndak mungkin terpisah lama penerbangannya dari kita kan pesawat mereka juga sudah yang canggih" coba cari lagi bu ke sekeliling ruangan ini, titah bapak.

Ibu berjalan dengan cepat ke sekeliling ruangan sambil meneriakkan nama ketiga anaknya, namun mereka tak juga terlihat satu pun.

"Tidaaaak ada pak, anak kita hilang semua" huaaaaa, tangis ibu pecah karena tak menemukan satu pun anak-anaknya.

Bersambung .......

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status