Share

Halangan Berangkat

"Mas, kamu di mana? Udah jam segini masih belum pulang juga?" Tampak Bianca mulai emosi saat menelpon Agung karena belum juga pulang apalagi sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Perempuan berbadan idealis itu bak setrikaan mondar-mandir di kamar.

"Masih di pengkolan, Sayang." Terdengar santai Agung menjawab.

"Pengkolan? Mana ada jam segini di pengkolan, Mas? Jangan ngada-ngada kamu! Besok kita berangkat pagi ke Padangnya."

Jarak desa kampung halaman Bianca menuju Padang atau lebih tepatnya bandara harus menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam perjalanan, itupun kalau tidak macet. Jadi wajar saja perempuan berambut lurus sepunggung ini emosi dengan suaminya. Takut telat bangun parahnya takut nanti bakalan ketinggalan pesawat.

"Iya, Sayang. Mas pulang bentar lagi, ini mau nolongin teman yang abis kecelakaan dulu bentar."

"Alasan apalagi sih, Mas. Siapa lagi yang kecelakaan?" tanya Bianca dengan nada mulai meninggi.

"Si Tarno, tadi ke senggol anak muda yang ngebut di jalanan. Nih kakinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status