Share

Minta Uang Bensin (Lagi)

"Mak, masuk!" hardik Bianca dengan mata yang begitu tajam.

Emosinya benar-benar tidak bisa ditahan lagi. Apalagi melihat Emak bersujud seperti itu. Bukankah itu artinya dia yang merendahkan anaknya secara tidak langsung di depan warga. Bianca tidak terima.

"Dan, kamu, Mas, pindahin motornya ke teras rumah!" Mas Agung manut saja, dia lebih memilih menyalakan kriket lalu membakar rokoknya ketimbang menentang ucapan Bianca.

Sungguh terlihat bukan, Mas Agung sangat mencintai Bianca, sikap dia yang tidak terlalu banyak tingkah di depan Bianca, membuat Bianca tidak percaya dengan apa yang orang katakan tentang dirinya.

Emak tampak berjalan gontai memasuki rumah. Memang akhir-akhir ini jalannya agak berbeda, katanya kaki sebelah kiri sakit. Tapi Bianca tidak peduli, namanya juga sudah sepuh.

"Duduk, Mak!" titah Bianca dengan suara lantang, ketika melihat Emak sudah berada di ambang pintu. Tadi, Bianca memang duluan masuk rumah. Emak pun sama tidak menjawab tapi mengikuti perintah anaknya. T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status