Share

Bab 14.B

"Iya, aku takut Mas masih mencintai perempuan itu, kalau sekarang dia jadi janda gimana? apa Mas masih tetep mau sama dia?" tanyaku sambil menatapnya.

Mas Lutfi malah terbahak, padahal tak ada yang lucu.

"Ya enggalah, ogah amat harus balikan sama dia, dulu kemana aja pas Mas mohon-mohon, mentang-mentang Mas miskin ga punya kerjaan dia maen terima aja lamaran orang lain, padahal 'kan di perutnya ada anakku." Mas Lutfi bergidik.

Kutelisik, memang wajahnya itu tak menampakkan raut kebohongan, malah terlihat seperti jijik saat menyebut nama Sabrina.

"Ya iya jangan, awas aja kalau Mas tergoda lagi sama dia, aku akan bawa pergi anak ini dan Mas ga akan pernah lagi ketemu sama dia." Aku mengancam.

"Jangan dong, iya Mas ga akan tergoda sama dia, ngapain tergoda sama istri orang, istri sendiri saja sudah cantik seperti bidadari." Mas Lutfi mencolek daguku.

Aku pura-pura mual, hanya dia yang memujiku seperti itu, baiklah mulai besok aku akan pakai skincare dan perawatan di salon, demi dirinya a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status