Share

Bab 15.B

"Sudah kubilang anak itu akan lahir sebagai anak Juna, bukan anakmu! Kamu mana sanggup membiayai hidupnya!"

Untuk kesekian kalinya harga diriku sebagai lelaki seperti diinjak-injak. Biarpun miskin tapi aku bertekad takkan menyusahkan istri dan anak.

"Kalau Juna tahu aku hamil dia pasti marah, dan Ayah juga akan dibuat malu, sudahlah mending aku nikah sama Lutfi saja." Sabrina merengek lagi.

"Ya makanya kamu harus main cantik jangan sampai Juna tahu kamu sudah hamil. Ayah ga mau tahu pokoknya kamu harus terima lamaran Juna sebelum dia ngelamar gadis lain!" tegas Ayah Sabrina.

Kami sama-sama menangis dan memohon, tapi Ayah Sabrina tak menggubrisnya, ia malah mengancam dan mengusirku dari rumahnya.

"Lutfi, sekarang kamu pergi dari rumah saya, awas kalau kamu berani membuat berantakan rencana saya, akan kupastikan bapakmu celaka saat bekerja, dan ibumu akan kupastikan kehilangan sawahnya yang tak seberapa itu."

Aku merinding mendengar ancaman ayah Sabrina, pasalnya dia adalah pemilik pab
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status