Share

Bab 16.B

"Aku emang ga punya bukti, tapi aku punya saksi." Untung otakku pintar, tak mau kalah perdebatan.

"Woww, gila ya kamu Kirana, ternyata pelakor!" sahut Bu silmi memaki.

"Aku juga punya saksi kalau aku ini bukan pelakor." Kirana tak mau kalah, licik juga dia ternyata.

"Ah sudah ya, ibu-ibu kita ke sini 'kan mau silaturahmi juga makan-makan. Sudah ya mending kita berdamai, ya Mbak Kirana? Mbak Risti?" sahut Bu Rahma yang punya rumah.

Aku mencebik saja, ngapain berdamai dengan orang begitu, besok-besok pasti bakal nyinyir lagi, percuma.

"Iya bener, kamu juga Kirana jangan bilang Mbak Risti itu mandul, sebagai perempuan pasti sakit rasanya." Bu Anita memberi nasihat.

"Orang itu kenyataan kok, dokter yang ngomong bukan aku." Kirana bicara lagi.

Lama-lama jengah juga dengan mulut ember Kirana, gegas aku merogoh sesuatu di tas, kebetulan poto hasil USG kemarin masih tersimpan di dalam tas.

"Aku ga mandul ya ibu-ibu. Nih buktinya." Aku memperlihatkan cetakan hasil USG di depan ibu-ibu.

Bu Sis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tika Crv
keren cara jitu napoleon tukang nyinyir
goodnovel comment avatar
widati rahayu
udah nuker koin bab selanjutnya g bs dbuka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status