Share

8. Stop bersandiwara.

“Brother!” Seruan Calvin serta sikutan sang sepupu di lengannya membuat kesadaran Edric kembali. Pria berkulit putih itu tersentak kecil dan langsung salah tingkah menyadari sekarang Zura dan Radesh sedang melihat ke arahnya.

“Kau ingin menambahkan sesuatu?” ujar Calvin lagi, kini dengan anda yang sudah merendah. Sebenarnya, tanpa bertanya pun, Calvin tau Edric akan mengatakan tidak. Dia sangat tau jika sang sepupu tidak fokus dengan rapat mereka sejak tadi. Seandainya bisa, Calvin ingin sekali mengguyur kepala Edric dengan air es yang ada di dalam gelasnya demi mengembalikan kesadaran laki-laki itu.

“Ah, tidak. Tidak ada.” Edric menjawab sambil tersenyum tipis. Kan? Dugaan Calvin benar.

“Jadi Pak Edric sepakat ya dengan usulan Ibu Zura tadi?” Berbeda dengan Radesh yang sepertinya masih ingin memastikan Edric benar-benar memahami isi meeting mereka. Siapa juga yang tidak sadar jika sedari tadi pria itu seperti terp

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nellaevi
edric ga tegas kaya bapakeee hhhhmmmm
goodnovel comment avatar
Endah Yulianti
makin penasaran sama ceritanya .. nggak sabar baca bab selanjutnya ...
goodnovel comment avatar
Siti Tri Setiarini
ya ampun eddddd jgn jd bajingan ngapa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status