Share

Tragedi Ciuman Aldert

"Cemburu Aldert, maksud kamu?" aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang baru saja dibisikkan Aldert. Jelas, aku dan Arnold hanya berteman. Lagi pula, seandainya kami berpacaran pun apa urusannya? Dia bukan kakak atau adik kandungku. Tidak berhak ikut campur, tentu saja. "Ada-ada saja sih kamu, Aldert?"

Sebelum Aldert menarik tubuhnya menjauh dariku, aku yang mendorong dadanya hingga kepalanya terbentur pintu. Sebenarnya itu tadi kolaborasi dari keberanian sekaligus perasaan jengkel yang selama ini terpendam di hati, jujur. Setelah semua kejahatan yang dilakukannya selama ini, tidak masalah kan? Hanya terbentur sedikit kok, tidak keras. Aku yakin tidak akan membuat otaknya cedera.

"Oh Pretty, jangan kasar begitu, dong?" tegurnya setelah aku berhasil membuka pintu ruang tamu dan berjalan cepat ke dapur. Jauh di dasar hati, aku me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status