Share

24.

15 November 2019

Sidang pertama Mbak Mutia baru saja selesai.

Mas Rey beserta keluarganya yang hadir menunjukkan tatapan menusuk dan tidak suka sebelum pergi meninggalkan kami. Rahangku mengeras. Ada perasaan marah bukan main, sebab ayah dan ibu mertuaku tak menghadiri persidangan ini. Mas Biru mengatakan, "Aku kayaknya belum cerita ke kamu, kalau orang tuaku menentang perceraian ini. Mereka nggak mau datang karena hal itu. Mereka bilang, nggak baik kalau perempuan jadi janda dan single-parent, apalagi kalau punya anak yang kekurangan."

Ada gurat kesedihan luar biasa pada wajah Mas Biru yang berusaha keras dia sembunyikan dari orang sekitar. Begitu juga Mbak Mutia yang terlihat kelelahan. Untungnya, mama-papaku mau datang untuk memberi support. Mama memeluk Mbak Mutia erat-erat, mengusap punggungnya berulang kali—begitu pula dengan Papa.

Mbak Mutia yang awalnya tida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status