Sore harinya, 3 jam sebelum malam, Cristopher mengajak Yuki jalan-jalan di dekat pantai tak jauh dari hotel.Yuki tampak sangat senang. Dia lari mengejar ombak, lalu berlari cepat ke tepian saat ombak datang."Nggak mau ikut main? Seru lho," ajak Yuki."Enggak ah. Lagi males," jawab Cristopher."Kenapa? Apa kamu sakit?" tanya Yuki."Hahaha ... apa sih. Aku nggak sakit, sayang. Aku sehat lho. Kamu ini terlalu khawatir," jawab Cristopher."Ya, iyalah khawatir. Gimana nggak khawatir coba," sahut Yuki."Maaf ya sayang, aku nggak bermaksud buat kamu khawatir kok. Aku beneran lagi males banget," kata Cristopher."Iya sudah, kalau gitu kita jalan aja. Aku juga sudah puas main ombak," ajak Yuki. Merangkul lengan Cristopher."Serius sudah puas? Kalau belum sih nggak apa-apa. Kamu boleh main sampi benar-benar puas. Makan malam masih lama, jadi kita masih punya banyak waktu bermain," kata Cristopher.Stevano membayangan kejadian pada masa lalu. Saat dia pertama kali bertemu istrinya, lalu akhirn
Setelah menempuh sekitar 2 jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di hotel tempat yang akan digunakan menginap. Stevano dan Yuki menunggu Cristopher yang sedang berbincang dengan resepsionis hotel. Tak beberapa lama Cristopher bergabung dengan papa dan kekasihnya, lalu memberikan kunci kamar milik papanya."Ini, kunci kamar papa," kata Cristopher."Ya. Karena sudah jam makan siang, kita bersih-bersih dulu, lalu makan siang bersama. Bagaimana?" kata Stevano menatap Cristopher."Ok. Kita ketemu sepuluh menit lagi," jawab Cristopher."Naiklah dulu bersama Yuki. Koper papa biar dibawa Nicholas," kata Stevano."Om Nicholas juga pasti capek. Aku minta tolong orang hotel aja buat bawa koper papa," kata Cristopher."Ok," jawab StevanoCristopher dihampiri dua orang staf hotel. Dia langsung meminta tolong pada kedua orang staf itu untuk membantu membawa koper papanya dan kopernya juga koper Yuki.Stevano dan Nicholas didampingi seorang staf langsug naik ke dalam lift. Dan Ceistopher, Yuki ju
Hari Jumat tiba. Yuki dan Cristopher langsung pergi setelah menyelesaikan pekerjaan masing-masing."Tom, aku pergi dulu ya. Aku sudah periksa dan tandatangani dokumen yang penting. Sisanya senin aja. Ambil sendiri di ruang kerjaku. Aku lagi buru-buru," kata Cristopher."Iya, Pak. Bapak beneran nggak perlu saya antar?" tanya Thomas memastikan."Enggak perlu, makasih atas niat baikmu. Nanti kami bisa pakai jasa supir. Kamu di sini aja, bantu aku ngawasin kantor. Ok," jawab Cristopher."Ya, pak. Saya mengerti. Hati-hati di jalan ya, Pak. Saya akan menghubungi anda semisal ada sesuatu hal yang penting terkait pekerjaan," kata Thomas."Telepon aja nggak perlu sungkan. Semisal aku nggak sempat angkat teleponmu, kamu bisa chat. Ok," jawab Cristopher."Baik, Pak," jawab Thomas menganggukkan kepala.Selesai bicara dengan Thomas. Cristopher beepamitan lagi dan lagsung pergi meninggalkan Thomas. Dia melangkah cepat menuju lift. ***Sementara itu di ruangan divisi pemasaran. Sebelum pergi, Yuki
Setelah makan makan malam dan ngobrol santai di kafe. Cristopher dan Yuki akhirnya berpisah dengan Yusak.Yusak melihat jam tangannya, "eh, sudah jam segini saja," katanya.Yuki dan Cristopher juga langsung melihat jam tangan masing-masing."Kakak langsung balik ke hotel 'kan?" tanya Yuki."Iya dong. Mau ke mana lagi, coba? Besok 'kan harus pulang. Jadi memang mau balik ke hotel dan istirahat," jawab Yusak."Hm, ok. Aku pasti bakalan kangen sama kakak. Meski nanti sibuk, tetap kirim pesan atau telepon meski sekali," kata Yuki."Aku mengerti," jawab Yusak."Sudah malam, kalian harus cepat pulang, lalu istirahat. Terima kasih sudah menyempatka waktu untuk memenuhi undanganku," ucap Yusak berterima kasih pada Yuki dan Cristopher."Nggak perlu sungkan. Lain waktu ayo makan bareng lagi," jawab Cristopher."Makasih juga sudah ngundang kami makan dan mentraktir kami, kak. Kabari kalau kakak mau pulang dan berangkat dinas lusa ya," kata Yuki menatap lekat sang kakak."Ok, ok. Ya sudah. Aku du
Selesai makan malam, Yuki mengajak Kakak dan kekasihnya pergi ke kafe untuk menikmati dessert menghabiskan waktu mengobrol.Yuki berdiri dari tempatnya duduk, "aku ke kamar mandi dulu ya," katanya berpamitan pada kedua orang terdekatnya."Ya, hati-hati," jawab Yusak."Perlu kutemani?" tawar Cristopher."Enggak perlu. Aku bukan aak kecil tahu. Lagian tempatnya ramai kok," jawab Yuki."Ya sudah. Kalau ada apa-apa kamu teriak aja yang kenceng ya," kata Cristopher."Ya," jawab Yuki.Yuki lantas berjalan pergi menuju kamar mandi, meninggalkan Cristopher dan Yusak.Sementara itu Yusak dan Cristopher hanya duduk tenang menunggu Yuki kembali. "Gimana hubunganmu sama Yuki? Baik 'kan? Nggak ada masalah 'kan? Kalau ada masalah selesaikan baik-baik ya," kata Yusak."Kami nggak ada masalah kok. Hubungan kami baik-baik aja. Sangat baik malah. Kamu nggak perlu khawatir. Kalau di antara kami ada masalah, aku pasti akan langsung meluruska masalah, supaya diantara kami nggaka ada yang namanya kesalahp
Di kantin ...Saat makan siang, Yuki mendapatkan pesan dari kakaknya, Yusak. Yusak mengajak Yuki dan Cristopher makan bersama kalau ada waktu. Karena tak bisa memutuskan sendiri, Yuki pun segera bertanya pada Cristopher.Yuki mendekatkan ponselnya ke Cristopher. Meminta sang kekasih membaca pesan dari kakaknya.Awalnya Cristopher tidak mengerti maksud Yuki, tetapi Yuki langsung meminta Cristopher melihat layar ponselnya.Cristopher membaca pesan dan langsung menatap Yuki setelahnya.Yuki mendekatkan wajahnya ke Cristopher, "gimana?" bisiknya."Ya sudah, kita temui saja. Toh kita nggak sering-sering ketemu juga?" bisik Cristopher."Ok," bisik Yuki tersenyum.Secepat kilat Yuki mengirim pesan balasan kepada Yusak. Menanggapi ajakan Yusak. Dan tidak lama balasan Yusak datang, menanggapi balasan Yuki."Sudah selesai 'kan? Balik yuk, Mel?" ajak Yuki."Boleh," jawab Amelia.Yuki menatap Cristopher, "kamu juga mau naik?" tanyanga."Iya dong. Masih harus selesaikan kerjaan nih," jawab Cristo