Home / Romansa / Hot Night With Boss / 33. Kencan? (1)

Share

33. Kencan? (1)

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-04-14 22:09:37

Keesokan harinya ...

Cristopher baru saja tiba di parkiran depan gedung apartemen Yuki. Segera setelah tiba, dia menghubungi Yuki. Dilihatnya jam yang melingkar di pergelagan tangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 10.55 pagi waktu setempat.

Beberapa saat kemudian ponsel Cristopher bergetar. Dia mendapat panggilan dadi Thomas.

"Ya, Tom?" tanya Cristopher. Segera setelah menerima panggilan.

"Pak, saya sudah siapkan semua keperluan anda. Apa perlu dokumennya saya kirim ke rumah? Atau anda hanya akan memakai data dalam file?"

"Aku butuh keduanya. Kalau kamu nggak sibuk dan sempat, kamu antarkan saja ke rumah. Kalau kamu sibuk nggak apa. Nanti aku bisa print sendiri di rumah," jawab Cristopher.

"Saya antar saja, Pak."

"Ok, oh ya, kamu jangan lupa kirim semua jadwalku selama aku pergi ya. Aku akan pelajari nanti," kata Cristopher.

"Baik, Pak."

"Jangan lupa makan siang. Aku tutup teleponmu," kata Cristopher. Yang langsung mengakhiri panggilan Thomas.

Cristopher manatap layar ponselnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
ahh yuki kayak ngga tahu aja siapa bossnya, uang segitu mah biasa di kalangan mereka apalagi buat dana sosial
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   114. Pertemuan Kedua

    Dua orang pria sedang duduk berhadapam dan berbincang. Kedua orang itu adalah Yoseph Daniel dan Cristopher Owen."Bagaimana kabar anda, Pak?" tanya Stevano menatap Yoseph."Baik, Pak. Anda sendiri?" tanya Yoseph."Saya sehat. Hanya saja sedang terserang flu," jawab Stevano."Saya nggak menyangka anda meminta bertemu lagi," kata Yoseph."Kenapa nggak menyangka? Kita 'kan akan menjadi keluarga," jawab Stevano."Saya masih membujuk putri saya. Minggu kemarin saya memintanya pulang, tetapi saya nggak yakin dia mau pulang. Saya nggak tahu, kenapa dia begitu keras kepala. Entah mirip siapa," ucap Yoseph."Anak muda memang seperti itu. Putra saya pun sulit saya kendalikan," sahut Stevano."Berapa usia putra anda?" tanya Yoseph."Hm, tahun ini 33 Tahun. Sudah cukup umur untuk menikah, 'kan? Sejak umur 30 Tahun sudah saya desak menikah, tetapi tidak ada tanggapan. Saya lelah menunggu dan akhirnya saya sendiri saja yang mencarikan calon istri untuknya," jawab Stevano."Itu artinya anda mengenal

  • Hot Night With Boss   113. Kenapa?

    Yusak dan Yuki sudah menghabiskan cake masing-masing. Keduanya lanjut berbincang."Apa papa yang memintamu datang?" tanya Yusak menatap Yuki."Begitulah," jawab Yuki."Bagaimana bisa keberadaanmu diketahui Papa?" tanya Yusak."Entahlah. Tiba-tiba Yohan muncul begitu saja di halaman gedung apartemenku, minggu kemarin. Omong-omong, kenapa ucapanmu agak aneh ya? Seolah selama ini kamu sudah tahu keberadaanku. Apa ini cuma pikiranku aja?" jawab Yuki yang mengutarakan pikirannya."Aneh aja gitu. Dia bicara dengan wajah biasa saja, tapi suaranya kayak orang panik yang ketahuan sedang sembunyi. Apa ini cuma perasaanku aja atau apa?" batin Yuki menatap lekat kakaknya, Yusak."Apa maksudmu? Aku 'kan cuma tanya. Gimana bisa kamu ketahuan dari tempatmu sembunyi. Gitu aja. Lagian aku nggak ikut campur urusanmu mau ini dan itu," jawab Yusak beralasan."Ya gimana nggak panik. Gedung itukan milikku dan dan pemilik yang menyewakannya padamu itu cuma orangku aja yang aku suruh menyamar menjadi menjadi

  • Hot Night With Boss   112. Mari Bertemu

    Yusak sampai di rumah. Dia mencari keberadaan Papanya di ruang kerja. Namun, ternyata papanya tidak ada di tempat.Segera Yusak mengeluarka ponsel hendak menghubungi papanya, tetapi bibi pelayan bagian dapur yang sebelumnya bertemu Yuki mendekati Yusak dan memulai percakapan."Tuan Muda mencari Tuan besar?" tanya pelayan itu."Iya. Bibi tahu nggak papa ke mana? Bukanya tadi pas sarapan bilang katanya nggak ke kantor ya?" tanya Yusak menatap pelayan di hadapannya."Tadi Tuan menerima panggilan, lalu pergi tidak lama setelahnya. Saya tidak tahu ke mana Tuan pergi. Karena beliau bersama Pak Sekretaris," jawab pelayan itu menjelaskan."Begitu rupanya. Kalau mama ada di mana?" tanya Yusak lagi."Nyonya pergi sebelum Tuan pergi," jawab pelayan.Yusak menganggukkan kepala tanda mengerti. Melihat pelayan tak kunjung pergi dari pandangannya, Yusak langsung bertanya apa hal yang membuat pelayan itu tetap tinggal."Apa ada hal lain yang ingin bibi sampaikan? Kelihatannya bibi gelisah," tanya Yu

  • Hot Night With Boss   111. Tetap Sama

    Karena mobil di depan taksi berhenti mendadak, sopir taksi pun juga terpaksa mendadak mengerem sehingga Yuki terbangun dari tidurnya.Yuki yang bermimpi buruk. Langsung membuka matanya lebar dan terkejut. Dia bermimpi kejadian saat masih kecil, saat dia di kurung papanya di gudang.Yuki mengusap keringatnya di dahi, "cuma mimpi, tapi langsung membuatku tegang. Apa ini suatu pertanda? atau hanya kekhawatiranku saja?" batinnya."Maaf, Nona. Saya mengerem mendadak. Apakah anda baik-baik saja?" tanya Sopir. Berpikir Yuki gelisah karena taksi yang ditumpangi tidak nyaman.Yuki menganggukkan kepala, "ya, saya baik-baik saya, pak."Setelah menunggu beberapa saat, taksi kembali melaju dan melanjutkan perjalanan sampai tujuan.Taksi berhenti di halaman kediaman orang tua Yuki, setelah melakukan transaksi pembayaran, Yuki langsung turun dari dalam taksi dan taksi pun bergegeas pergi meninggakkan Yuki.Yuki menatap bangunan besar di hadapannya. Bangunan yang dia tempati sejak lahir sampai berusi

  • Hot Night With Boss   110. Perjalanan Panjang

    Akhirnya hari keberangkatan Yuki tiba. Setelah bersiap, Yuki diantar Cristopher ke bandara. Yuki naik pesawat menuju kota tempat kelahirannya. Sesampainya di bandara kota itu, Yuki naik taksi untuk bisa sampai di rumahnya. Jarak antara bandara dan rumah Yuki lebih kurang 2 jam perjalanan.Sepanjang jalan Yuki berpikir, hal apa yang akan dia lakukan setelah melihat orangtuanya nanti? Haruskah dia bersikap sopan dan menyapa dengan ramah? atau Yuki harus diam saja dan mengabaikan mereka?Ponsel Yuki bergetar, Yuki mendapat panggilan dari Cristopher. Segera Yuki menerima panggila itu dan menghilangan semua pemikiran yang tidak berguna."Halo," jawab Yuki."Kamu sudah sampai bandara, 'kan? Sedang apa? Katamu kamu harus naik taksi ya? Sudah naik taksi belum?" "Saya sudah sampai, Pak. Dan sedang ada di dalam taksi. Bapak nggak usah khawatir. Bapak sendiri sedang apa?" jawab Yuki."Oh, saya baru saja menyelesaikan pekerjaan.""Bapak jangan lupa makan siang ya. Jaga kesehatan juga," jawab Yu

  • Hot Night With Boss   109. Seharian Denganmu

    Terlihat Cristopher sedang sibuk memasak di dapur. Sementara Yuki duduk mengamati di meja dapur. Yuki tersenyum cantik melihat betapa seksi dan kerennya Cristopher saat sedang memasak.Sebelumnya, Cristopher mengajak Yuki berbelanja bahan masakan di supermarket. Dia ingin memasakkan Yuki sebelum Yuki pergi."Pak, ke sini sebentar," panggil Yuki."Ya? Ada apa?" tanya Cristopher. Mendekati Yuki.Yuki menyeka keringat Cristopher, "bapak begitu bersemangat sampai nggak sadar berkeringat," ucapnya.Cristopher tersenyum tampan, "apa hanya mengusap keringat saja? Nggak ada yang lain?" tanyanya."Lainnya, apa? Bapak mau apa?" tanya Yuki. Berpura-pura tidak mengerti maksud Cristopher."Ya sudahlah. Masih saja berpura-pura padahal saya sudah tau apa mau saya," jawab Cristopher.Saat Cristopher hendak pergi, Yuki mencegah. Dia menangkup wajah Cristopher dan langsung mencium bibir Cristopher. Dengan senang hati Cristopher membalas ciuman Yuki. Karena itulah yang dia ingin.Yuki mendorong Cristoph

  • Hot Night With Boss   108. Pasangan Serasi

    Beberapa hari kemudian ...Cristopher dan Yuki mendatangi sebuah butik. Di sana keduanya disambut dengan ramah oleh para karyawan butik."Selamat pagi, Tuan dan Nyonya. Selamat datang di butik kami."Yuki tersenyum dan menganggukkan kepala, "ya, halo. Selamat pagi," sapanya balik dengan ramah."Di mana manager kalian?" tanya Cristopher."Saya di sini, Tuan. Maaf saya terlambat menyambut anda," kata seorang perempuan yanv baru datang. Dia bergeges menghampiri Cristopher dan meminta maaf."Mulai dari sini saya yang akan memandu anda berdua. Silakan," kata manager butik.Manager meminta empat karyawan ikut dengannya dan sisanya kembali mengerjakan pekerjaan masing-masing. "Apa Rey sudah datang?" tanya Cristopher."Sudah, Tuan. Beliau menunggu anda di ruangannya," jawab manager.Cristopher berjalan bergandengan tangan dengan Yuki menuju ruang desainer.Manager, Yuki dan Cristopher masuk ke dalam ruangan desainer. Sementara keempat karyawan yang mengikuti menunggu di depan ruangan. Mereka

  • Hot Night With Boss   107. Anak yang Diabaikan

    Yuki menceritakan semuanya kepada Cristopher. Tentang kisah masa lalunya sewaktu kecil sampai saat dia pergi meninggalkan keluarganya."Saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Entah mengapa, orang tua saya tak menyukai saya. Keduanya sibuk bekerja. Dan kedua kakak laki-laki saya juga mengabaikan saya. Sehari-hari, saya hanya menghabiskan waktu sendirian di kamar didampingi seorang pengasuh. Awalnya saya mengira semua keluarga saya mengabaikan saya karena mereka sibuk, tetapi saat saya mencoba mendekati lebih dulu, mereka selalu marah dan mendorong saya menjauh. Mengatai saya penggangu, anak pembawa sial dan lain sebagainya. Sampai saya tak bisa mengatakan apa-apa kecuali menangis di sudut kamar. Kakak kedua saya, selalu mengganggu dan mencari gara-gara. Dia seperti sengaja membuat saya marah, agar saya dimarahi oleh orang tua saya. Padahal sayalah korbannya, bukan dia. Yohan, maksud saya kakak kedua saya, dia tak pernah bosan mempermainkan saya. Jika saya menolak sekali saja pe

  • Hot Night With Boss   106. Pelukan Hangat

    Yuki menatap cermin. Terlihat Cristopher begitu serius mengeringkan, lalu menyisir rambutnya."Apa yang aku pikirkan sampai nggak sadar Pak Cristopher datang. Semua gara-gara Yohan," batin Yuki."Kenapa dia ke sini? Bukannya dia sedang ada pertemuan dengan rekan bisnis di bar?" batin Yuki lagi berpikir."Kenapa bapak bisa ada di sini?" tanya Yuki."Sudah selesai. Naiklah ke atas tempat tidur dan masuk dalam selimut. Saya akan buatkan cokelat panas," kata Cristopher yang tak menjawab pertanyaan Yuki."Kenapa dia tak menjawab pertanyaanku? Apa dia marah?" batin Yuki khawatir.Dari cermin terlihat Cristopher berbalik dan hendak pergi. Secepat kilat Yuki berlari mendekati Cristopher dan memeluk Bossnya itu dari belakang."Jangan pergi," pinta Yuki.Cristopher memegang dan mengusap tangan Yuki, "badanmu dingin. Saya akan buatkan cokelat paans agar tubuhmu hangat. Atau mau minum susu hangat saja?" ucapnya menawari."Apa bapak sedang marah pada saya?" tanya Yuki. Membenamkan wajahnya di pung

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status