Share

39. Curiga

Penulis: Dea Anggie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 16:32:08

Yuki, Amelia dan Thomas makan siang bersama di kantin.

"Wah, menu makan siang hari ini enak sekali ya," ucap Amelia yang lahap makan.

"Nggak usah buru-buru makan. Besok, lusa dan seterusnya makanan kantin bakalan enak terus kok," sahut Thomas.

"Loh, kok bisa?" tanya Amelia kaget.

"Kan Pak Cristopher meninjau langsung bagian dapur dan meminta koki memperbaiki menu makanan. Beliau juga menambah biaya operasional dapur dengan uang pribadinya. Makanya menunya enak-enak," jelas Thomas bangga.

"Apa ada alasan, kenapa beliau bertindak demikian?" tanya Yuki ingin tahu alasan dibalik Cristopher yang langsung meninjau dapur kantin.

"Hm, kayaknya karena pas makan siang pertama kali deh. Beliau ngerasa makanan kantin kurang memuaskan, baik rasa ataupun menu. Beliau langsung kepikiran sama semua karyawannya. Dan saat beliau tanya kepala beberapa orang yang sedang makan, beliau mendapat jawaban yang mencengangkan. Beberapa orang itu menjawab mereka terpaksa makan karena makan siang kantor kan grat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
si dion ini beg0 bgt ya mau2nya segitu sama luna, katanya ngga beneran suka hanya sekedar have fun tapi kok mau ya diatur sama si luna
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hot Night With Boss   40. Untuk Yuki

    Keesokan harinya ... Seperti biasa, seorang kurir datang dan membawa buket bunga mawar merah dengan berukuran besar."Wah, ada yang ngirim bunga lagi.""Buat siapa?""Ya pasti Luna lah. Buketnya besar gitu.""Lebih besar dari yang kemarin nggak sih?"Luna yang melihat kurir di depan pintu dengan membawa buket bunga mawar segera berdiri dari duduknya."Itu pasti kiriman dari Dion," batin Luna senang.Baru saja Luna berdiri dan dengan percaya diri melangkah meninggalkan mejanya, kurir mengumumkan pemilik bunga tersebut."Atas nama Yuki ... " ucap kurir.Seketika tubuh Luna lemas. Dia segera berpegang pada ujung meja dan melangkah mundur."Yuki? Untuk Yuki?" gumam Luna."Eh, kok bukan Luna? Buat Yuki ternyata.""Lihat ... dia udah jalan mau ngambil bunganya tuh. Eh, tau-tau bukan buat dia.""Sstt ... jangan keras-keras kalau ngomong ih.""Udahlah. Kalian ini apa sih? Gitu aja ribut-ribut.""Astaga, siapa sih yang ngirim? Iri banget tau.""Makanya punya pacar. Punya pacar aja enggak sok-

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16
  • Hot Night With Boss   41. Rumor Baru

    Karena marah, Dion sama sekali tidak mau menjawab pesan ataupun panggilan dari Luna. Saat dihampiri, Dion menolak menemui dengan berbagai macam alasan. Mau tak mau Luna hanya bisa diam menunggu amarah Dion mereda, tetapi Luna juga tak punya kesabaran sebanyak itu. Dia yang memiliki sifat tidak sabaran berulah dengan menyebar rumor tak berdasar. Lagi-lagi yang dia andalkan hanyalah kekuatan orang lain bukan kekuatannya sendiri.Tiba-tiba saja beredar rumor jika Yuki memaksa Dion untuk memenuhi keinginanya. Padahal Dion sudah menolak. Sehingga membuat Dion dan Luna bertengkar dan bermusuhan. Rencana pernikahan Dion dan Luna pun berujung kandas. Semua penyebabnya adalah Yuki.Amelia yang tidak sengaja mendengar rumor itu, segera berlari menemui Yuki yang sedang sibuk bekerja. "Yuki, bisa ikut aku sebentar?" tanya Amelia dengan penuh harap."Ya? Ke-kenapa kamu melihatku begitu?" tanya Yuki bingung."Nanti aku jelasin. Pokoknya ikut aku dulu," jawab Amelia."Apa nggak bisa nanti? Sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Hot Night With Boss   42. Salah Lawan

    Malam harinya ...Karena ada pekerjaan tambahan, Yuki memutuskan untuk lembur menyelesaikannya. Sehingga dia pulang terlambat daripada rekannya yang lain.Baru saja Yuki melangkahkan kaki keluar dari pintu utama gedung kantor, Dion yang sedari tadi sudah menunggu Yuki di lobi menghadang jalan Yuki."Yuki," panggil Dion. Berjalan mendekati Yuki.Yuki memalingkan pandangan dan langsung menghentikan langkahnya, "kenapa dia masih di sini? Apa dia juga lembur?" batin Yuki tidak senang.Dion berdiri dihadapan Yuki, "ayo bicara sebentar," ajak Dion."Maaf, aku sibuk. Lain waktu saja," tolak Yuki. Yang ingin segera pulang dan istirahat karena sudah lelah."Sibuk apa? Pekerjaanmu juga sudah selesai, 'kan?" tanya Dion."Memangnya kesibukan itu hanya pekerjaan? Aku juga punya hal lain yang harus dilakukan. Ngerti?" jawab Yuki mulai kesal."Aku nggak akan banyak menyita waktumu kok. 5 menit aja," kata Dion. Masih gigih membujuk Yuki untuk bisa diajak bicara."Apa sih maunya? bikin kesel aja," bat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Hot Night With Boss   43. Buah Tangan

    Cristopher melihat Dion sudah pergi jauh. Dia memalingkan pandangan menatap Yuki dan segera mengenakan jasnya kepada Yuki.Cristopher menggandeng tangan Yuki, "Ayo, saya antar kamu pulang."Yuki hanya menganggukkan kepala, dan mengikuti Cristopher.Yuki menatap tangannya yang digenggam Cristopher, lalu menatap punggung Cristopher. Dia hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya."Apa dia baru pulang?" batin Yuki bertanya.Cristopher membuka pintu mobil, dan Yuki segera masuk ke dalam mobil. Cristopher menutup pintu mobil dan segera berjalan menuju sisi lain mobilnya, lalu segera membuka pintunya dan masuk ke dalamnya.Yuki melihat Cristopher masuk ke dalam mobil, menutup pintu dan segera mengenakan sabuk pengaman."Terimakasih sudah membantu saya, Pak. Saya nggak tau apa yang akan terjadi kalau saja bapak gak datang bantu saya tadi," ucap Yuki bersyukur dan berterimakasih kepada Cristopher."Saya akui kamu memang berani, tapi kali ini keberanianmu bisa membuatmu dalam bahaya, Yuki.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Hot Night With Boss   44. Bekal Spesial

    Pagi buta Yuki bangun. Dia ingin berolah raga setelah sekian lama tidak olahraga. Dia memutuskan untuk berlari disekitaran gedung apartemennya. Cukup lama Yuki berlari, sampai akhirnya dia kembali ke apartemennya dan mulai memasak sarapan.Yuki telah meyiapkan semua yang dibutuhkan. Mulai dari alat, sampai bahan untuk memasak. ***30 menit kemudian ...Sarapan selesai dibuat, Yuki buru-buru membersihkan peralatan memasak dan meja dapur, lalu mandi. Setelah mandi dan berganti pakaian, Yuki kembali ke dapur. Dia menyiapkan dua kotak bekal, dan mengisi keduanya dengan nasi goreng buatannya. Di atas nasi goreng Yuki menambah telur dadar, tomat, dan mentimun. Setelah semua masuk dalam kotak bekal, dia segera menutup dan memasukkan ke dalam tas bekal. Yuki menyisakan nasi goreng untuknya sarapan. Dia bangga dengan hasil masakannya yang menurutmya enak."Semoga Amelia dan Pak Cris suka," batin Yuki penuh harap. Setelah selesai sarapan, Yuki segera bersiap-siap pergi ke kantor. Dia harus

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Hot Night With Boss   45. Berubah?

    Rapat diadakan pukul 10.00 pagi waktu setempat. Namun, pukul 09.30 Cristopher sudah datang ke ruang rapat dan duduk tenang menunggu para karyawannya.Thomas sibuk menyiapkan berkas laporan yang akan dia presentasikan. Sedangkan Cristopher asik melihat sekeliling ruang rapat.Cristopher melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 09.35 pagi. "Apa bapak mau kembali lagi ke ruangan anda dan menunggu? Nanti saya panggil kalau semua orang sudah berkumpul," kata Thomas menawarkan."Nggak apa-apa. Aku kan lagi nggak ada kerjaan. Menunggu 30 menit bukan hal besar. Kamu lanjut aja sibuk. Jangan pedulikan aku," kata Cristopher."Kalau butuh sesuatu jangan sungkan bicara, Pak. Saya nggak terlalu sibuk kok," jawab Thomas."Ok," jawab Cristopher.Cristopher mengeluarkan ponsel dari dalam saku jasya, lalu iseng-iseng mengirim pesan pada Yuki. "Sedang apa?" tanya Cristopher.Tidak beberapa lama balasan datang, "meninjau ulang bahan presentasi, Pak.""Oh, gitu. Semangat ya,"

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Hot Night With Boss   46. Rapat ke-2

    Setelah menunggu cukup lama, dua orang dari divisi produksi akhirnya memasuki ruang rapat. "Maaf, kami terlambat, Pak."Oh, nggak apa-apa. Silakan duduk," jawab Thomas tersenyum ramah.Cristopher melihat jam tangannya, lalu melihat ke arah dua orang yang baru datang. Yang tak lain adalah Dion dan kepala divisi.Thomas menunggu dua orang yanv baru datang duduk, lalu dia berdiri dari duduknya untuk menyampaikan kata sambutan."Ok, semua sudah hadir. Mari kita mulai rapat hari ini," kata Thomas menatap semua yang hadir dalam rapat."Pertama saya mengucapkan terimakasih untuk kesediaan anda sekalian. Pada rapat kali ini kita akan membahas sampel yang akan di produksi mulai bulan depan. Sebelum suatu produk benar-benar diproduksi dan diluncurkan, maka hal yang paling penting adalah sampel. Sebelum pembuatan sampel dilakukan, tentunya kami semua ingin mendengar hasil akhir dari data yang sudah dibuat masing-masing divisi, terutama divisi produksi. Saya tidak akan menunda waktu lagi, jadi m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Hot Night With Boss   47. Siapa Stevy?

    Sebelumnya ..."Pak, anda mau ke mana?" tanya Thomas."Aku ada urusan sebentar di luar," jawab Cristopher."Saya akan selesaikan rapat dengan cepat dan mengantar anda," kata Thomas."Nggak, Tom. Kamu fokus aja sama rapat. Aku bisa pergi sendiri kok," jawab Cristopher menepuk bahu Thomas, "oh ya, jangan lupa laporan hasil rapat hari ini. Kamu letakkan saja di meja di katorku. Nanti aku balik ke sini kok," lanjutnya."Ya, Pak. Bapak hati-hati di jalan ya," kata Thomas memperingatkan."Ok," jawab Cristopher yang langsung berbalik pergi meninggalkan Thomas.Thomas sesaat menatap kepergian Cristopher, lalu berbalik dan masuk kembali ke ruang rapat."Maaf membuat kalian semua menunggu. Mari kita lanjutkan rapatnya," ucap Thomas. Yang baru saja duduk di kursinya.Thomas mulai bertanya sesuai pertanyaan yang ditulis Cristopher pada divisi produksi. Karena Dion kurang fokus dan takut jika membuat kesalahan lagi, maka Harris selaku kepala divisi menggantikan Dion menjawab pertanyaan. Satu per

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19

Bab terbaru

  • Hot Night With Boss   93. Menginaplah (2)

    "Menginaplah," pinta Yuki. Menatap dalam mata Cristopher."Kamu sungguh-sungguh memintaku menginap?" tanya Cristopher serius.Yuki menganggukkan kepala, "Ya, saya serius. Menginaplah dan mari menghabiskan malam bersama," jawabnya."Baiklah. Kalau itu yang kamu inginkan," jawab Cristopher.Cristopher yang berbaring, langsung mengubah posisinya menindih Yuki. Dia langsung menanggalkan pakaian yang dikenakannya.Yuki terpaku menatap dada bidang dan perut Cristopher."Wah, berapa kalipun aku melihat, aku masih nggak percaya ini nyata. Dia seksi banget," batin Yuki. "Apa yang kamu lihat?" tanya Cristopher."Sesuatu yang seksi dan enak dilihat pastinya," jawab Yuki tersenyum.Yuki bangun, dia mendekati Cristopher dan meraba-raba dada bidang Bossnya itu. Tangannya bergerak turun ke perut, lalu berakhir pada milik Cristopher."Kamu sungguh menyukai milik saya ya? Sudah berapa kali kamu menyentuhnya, hm?" tanya Cristopher."Entahlah. Saya tak menghitungnya," jawab Yuki."Saya juga tak akan ti

  • Hot Night With Boss   92. Menginaplah (1)

    Yuki baru masuk ke dalam tempat tinggalnya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh Cristoper yang langsung muncul dari balik lemari hias dekat ruang tamu."Baru pulang?" sapa Cristopher.Yuki melebarkan mata, "Pak Cris," panggilnya. Senyumnya langsung mengembang."Saya sampai bosan lho nungguin kamu," kata Cristopher.Yuki segera menghampiri Cristopher, "bapak kok nggak bilang saya kalau mau datang? Kalau tahu 'ka saya bisa pulang lebih awal," katanya. Cristopher mengusap wajah Yuki, "saya nggak mau ganggu waktumu dan temanmu bersama. Biarpun bosan saya bisa nunggu kok," jawab Cristopher.Yuki memeluk Cristopher, "maaf ya," ucapnya.Cristopher mengusap punggung Yuki, "iya, nggak apa-apa. Kamu bisa mandi dulu. Saya sudah siapin sesuatu untukmu," bisiknya.Yuki melepas pelukan, "apa? Bapak siapin apa buat saya?" tanyanya bersemangat."Mandi dulu. Baru saya kasih tahu. Cepet sana," jawab Cristopher. Segera dia memnutar tubuh Yuki dan mendorong punggung Yuki menuju kamar.Yuki segera melakukan ap

  • Hot Night With Boss   91. Siapa? (4)

    Amelia membuka pintu sebuah mobil, masuk dan segera menutup pintu mobil. Di dalam mobil, sudah ada Thomas yang menunggunya."Ada apa, Pak?" tanya Amelia menatap Thomas."Sudah selesai makan dan mainnya sama Yuki? Kok cuma sebentar?" tanya Thomas balik, tanpa menjawab pertanyaan Amelia."Ya karena kami memang sudah mau pulang aja. Bapak nggal jawab pertanyaan saya, kenapa minta ketemu saya?" tanya Amelia usai menjawab pertanyaan Thomas.Thomas mendekatkan wajahnya mentap Amelia. Dipegangnya wajah Amelia untuk melihat luka-luka diwajah Amelia."Masih belum pulih benar ya," ucap Thomas.Amelia mengerutkan dahi, "bapak ngapain?" tanyanya dengan suara pelan.Thomaa menatap Amelia, "saya lagi lihat luka kamu," jawabnya."Eh, bapak nggak usah segininya. Saya kaget lho bapak tiba-tiba pegang-pegang wajah saya, terus dekat-dekat saya. Untungnya saya nggak salah paham," ucap Amelia. Amelia sengaja mengungkapkan isi pikiran dan hatinya."Salah paham apa?" tanya Thomas."Salah paham kalau bapak

  • Hot Night With Boss   90. Siapa? (3)

    Amelia dan Yuki makan malam bersama di sebuah restoran. Selesai makan, Amelia mengajak Yuki jalan-jalan sebentar di taman pusat kota."Tumben mau aku ajak jalan-jalan," kata Amelia."Sesering itu kah aku menolakmu, Nona Amelia?" tanya Yuki menggoda Amelia."Iya, sering. Sering benget. Diajak ke mana-mana selalu aja tuh jawabannya males, capek, aduh lain kali aja ya. Sampai gemes, tapi ntar alu gemesin kamunya ngambek," jawab Amelia.Yuki tersenyum cantik, "aduh, aduh, teman kesayanganku ngambek nih. Uh, imutnya ... " ucap Yuki menggoda Amelia lagi."Omong-omong, pernikahan Dion dan Luna itu serius atau gimana ya?" tanya Amelia.Yuki menatap Amelia, "emang kenapa? Ada yang salah dengan pernikahan mereka?" tanyanya."Kamu enggk buka undangannya? Nggak baca isinya?" tanya Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "enggak. Aku aja lupa aku taruh mana undangannya. Kayakny sih di laci meja kantor. Apa kebawa pulang ya? Nggak taulah, nanti aku cari. Emang apa isinya? Dan kapan itu acaranya? Soalny

  • Hot Night With Boss   89. Siapa? (2)

    Amelia dan Yuki kembali bekerja setelah makan siang. Keduanya fokus pada pekerjaan masing-masing. Sesekali Ameli mengintip Yuki. Terlihat Yuki bergitu serius bekerja, membuat Amelia tak enak kalau sampai mengganggu temannya itu."Apa yang dimaksud Dion tadi, ya? Astaga, aku sampai segininya kepikirian. Satu-satunya biar nggak penasaran ya aku langsung tanya ke Yuki. Cuma dia sekarang lagi sibuk. Gimana dong?" batin Amelia.Amelia menghela napas panjang. Mau tak mau dia harus sabar menuggu setelah pulang kerja agar bisa bicara dengan Yuki.***Pukul 17.15 sore. Terlihat Yuki sedang berkemas. Begitu juga Amelia. Selesai berkemas, Amelia menghampiri Yuki dan mengajak Yuki pulang bersama."Yuk, pulang bareng," kata Amelia menawari."Yuk," jawab Yuki.Amelia dan Yuki pergi meninggalkan ruangan bersama. Keduanya menunggu di depan lift, dan saat pintu lift terbuka, tampak Cristopher dan Thomas ada di dalam lift. Thomas tersenyum menatap Amelia dan Yuki. Amelia juga tersenyum, dan keduanya

  • Hot Night With Boss   88. Siapa? (1)

    Malam sebelumnya ...Dion mensihati Luna agar Luna tak terus saja mencari-cari masalah dengan rekan sekantor. "Luna, bisa nggak kamu menahan dirimu sedikit? Malu kalau sampai diomongin orang-orang kator lho," ucap Dion.Luna mengerutkan dahi, "bukan aku duluan yang mulai kok. Yang mulai ya teman mantammu itu," jawabnya."Nggak perlu bawa-bawa mantan. Yang udah ya udah. Nggak usah dibahas," sahut Dion tidak senang.Luna menatap Dion, "kenapa? Emang kenyataannya kayak gitu. Pasti itu mantan kamu yang nyuruh temannya buat nganiaya aku," ucap Luna mengadu."Belum tentu. Kalau misal bukan dia yang nyuruh temannya gimana?" jawab Dion."Kamu kok jadi bela dia sih," sahut Luna kesal."Aku nggak bela. Bela darimananya? Selalu omonganku kamu puter-puter biar jadinya aku yang salah deh. Ini kebiasaammu yang nggak aku sukai," jawab Dion berterus terang."Oh, gitu. Jadi aku yang salah sekerang? Iya? Bagus. Salahin aja terus," sahut Luna membuang muka."Astaga, kenapa selalu aja kayak gini sih? A

  • Hot Night With Boss   87. Merah-merah

    Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Cristopher dan Stevy pergi meninggalkan rumah Yuki. Yuki mengantar kepergian Cristopher dan Stevy sampai di parkiran. Sebelum berpisah, Yuki memeluk erat Stevy, mencium Stevy dan mengucapkan selamat tinggal. Hal sama dilakukan Yuki pada Cristopher.***Cristopher baru selesai mandi, dan sedang bercermin. Dia terkejut melihat merah-merah di lehernya."Wah, perempuan itu sungguh membuatku gila. Bagaimana caranya aku menutupi ini? Kayaknya ini gak bisa ketutup krah kemeja seperti yang sebelumnya," batin Cristopher mengusap jejak merah di lehernya. Jejak merah yang ditinggalkan Yuki, letaknya memang berbeda dari jejak yang sebelumnya. Yang saat ini letaknya hampir mendekati rahang kiri dan kanan Cristopher sehingga siapapun yang melihat akan tahu jika itu adalah jejak ciuman.Cristopher segera berganti pakaian, dia menggunakan plaster untuk menutup bekas jejak yang ditinggalakn Yuki. Meski tampak aneh, itu terlihat lebih baik dibandingkan tidak ditutupi

  • Hot Night With Boss   86. Malam Terakhir

    Thomas dan Amelia makan malam bersama. Thomas lebih dulu menghubungi Amelia dan mengajak makan malam dengan alasam tidak ingin makan sendirian."Ada apa, Pak?" tanya Amelia menatap Thomas."Apanya?" jawab Thomas menatap Amelia."Nggak perlu pura-pura. Bapak mau menyampaikan sesuatu, 'kan? atau mau tahu sesuatu?" tanya Amelia."Ya, begitulah. Saya suka kamu peka. Padahal saya sudah bingung mau memulai pembicaraan dari mana," jawab Thomas."Silakan bicara dengan nyaman, Pak. Jangan sungkan," sahut Amelia."Kamu baik-baik saja? Lukamu bagaimana?" tanya Thomas khawatir."Saya baik-baik saja," jawab Amelia."Saya antar ke rumah sakit, ya?" tawar Thomas."Nggak mau ah," jawab Amelia cepat."Kenapa? Memarmu harus diperiksa dokter, Amelia. Gimana kalau ada apa-apa kedepannya?" tanya Thomas."Saya takut diperiksa dokter. Saya pernah punya pengalaman nggak menyenangkan dengan dokter," jawab Amelia menjelaskan alasannya enggan ke dokter."Boleh saya tahu pengalaman apa itu?" tanya Thomas ingin t

  • Hot Night With Boss   85. Karena Kamu Temanku

    Mendengar cerita Amelia, Yuki menjadi sedih. Tanpa sadar air matanya jatuh."His, ngapain juga kamu nangis sih. Kayak anak kecil aja," kata Amelia. Memberikan tisu kepada Yuki.Yuki menyeka air matanya, "kamu tuh ya. Kan sudah aku bilang nggak perlu hiraukan si Luna. Mulutnya memang pedas suka provokasi," katanya terisak."Nggak apa-apa. Aku puas kok sdh tarik rambutnya terus ngeremas mukanya. Hehe ... " sahut Amelia tersenyum.Meski demikian, Amelia tak menceritakan sedetail apa pertengarannya dengan Luna karena tak mau Yuki khawatir. Satu-satunya yang tahu bagaimana keadaan Amelia adalah Thomas. Thomas dan Cristopher bergabung di meja Yuki dan Amelia. Sebelumnya merek berdua izin kepada Yuki dan Amelia, dan dipersilakan."Ada apa ini? Kok suasana begitu serius?" tanya Cristopher."E-enggak apa-apa, Pak," jawab Yuki cepat-cepat menyeka bekas air matanya dengan tisu.Thomas menatap Yuki, lalu menatap Amelia. Ditatapnya cukup lama Amelia untuk melihat bagaimana keadaan seseorang di ha

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status