Lima menit berjalan, Jasmine dan Darren terlihat masih sangat menkmati percumbuan itu. Darren merasakan degup jantungnya berdetak sangat cepat, debaran-debaran cinta yang sudah lama tak ia rasakan, kini kembali dirasakannya. "Gila, wanita ini memang berbeda. Aku tak pernah merasakan senyaman ini berada di pelukan seorang wanita. Jasmine, aku benar-benar mencintaimu, kau tak boleh meninggalkanku," ujar Darren dalam hatinya.Darren yang sudah mulai merasakan puncak gairahnya, segera membopong tubuh Jasmine untuk duduk di pangkuannya. Sama halnya dengan Darren, Jasmine yang sudah merasakan berada di puncak gairahnya, tak dapat menolak perintah Darren, Saat ini tubuh Jasmine berada di pangkuan Darren dan wajah cantiknya saat ini tepat berada di depan wajah tampan Darren Cameron Barraq."Jasmine, aku sungguh mencintaimu, sangat mencintaimu. Tolong, jangan ada pikiran untuk meninggalkanku, aku tak akan tahu bagaimana hidupku setelah ini jika tak ada kamu disisiku," tak menunggu Jasmine menj
Tak lama kemudian, helikopter yang ditumpangi Darren dan Jasmine telah mendarat. Setelah mengemasi barang pribadi milik mereka, keduanya menuruni helikopter tersebut dengan hati-hati. Raymond ternyata sudah turun terlebih dahulu dan mengantarkan koper keduanya ke resort yang berada tak jauh dari helipad yang ada di pulau pribadi milik keluarga besar Darren itu.Sebuah pulau pribadi dengan garis pantai yang cukup panjang, hamparan pasir putih yang sungguh cantik dan air lautnya yang jernih memancarkan warna turquoise, serta suasananya yang masih asri juga alami, membuat siapapun akan terpesona dengan keindahan pulau pirbadi milik keluarga Darren tersebut. Dari air lautnya yang jernih, dapat terlihat karang yang beraneka ragam bentuk serta warnanya. Selain itu, terdapat hutan yang subur nan hijau yang kaya dengan berbagai jenis burung, binatang dan juga tumbuhan liar menambah kesan asri dari pulau tersebut.Tak hanya itu, di pulau pribadi milik keluarga besar Darren ini terdapat dua bua
Darren masih tak berkedip mengamati wanita pujaannya itu. "Memang aku tak salah menambatkan hatiku padamu, Jasmine. Kamu benar-benar wanita yang sempurna," Darren pun tak berhenti memberikan pujian untuk kekasihnya itu."Ish, kamu ini, bisa nggak kalau nggak berlebihan kaya gitu," Jasmine memukul pelan pundak Darren. Tak bisa dipungkiri bahwa pujian dan tatapan Darren membuatnya salah tingkah. Wanita mana yang tidak meleleh mendangar pujian dan perlakuan seperti yang didapatkan Jasmine itu."Sayang, aku jujur. Kamu benar-benar wanita sempurna yang pernah aku temui. Aku bahkan rela melakukan hal apapun hanya untuk melihat senyum di wajah cantikmu itu, untuk melihatmu tetap ada disisiku," Darren menggenggam erat kedua tangan Jasmine, sembari menatap lekat-lekat ke wajah wanita pujaannya itu. "Jasmine, berjanjilah padaku, bahwa apapun dan bagaimanapun keadaan yang akan terjadi kedepannya, berjanjilah bahwa kau tak akan meninggalkanku! Berjanjilah bahwa kau akan selalu bersamaku dan berja
Terdengar bunyi dentuman sesuatu terjatuh saat sesi istirahat dalam ruangan gym tersebut. Sontak saja semua pandangan mata menuju ke arah Aileen dan satu wanita yang sudah tergeletak di lantai dengan air botol minum yang tumpah disekelilingnya, yang tak lain adalah Jasmine.“Jasmin! Hei, Jasmine kamu kenapa? Jangan bercanda deh!” ucap Aileen seraya menggoyang-goyangkan tubuh Jasmine. Tak ada pergerakan dari Jasmine. Ya, Jasmine pingsan di tempatnya berlatih gym.Saat Aileen sahabat Jasmine sekaligus temannya berlatih gym, dan orang-orang di tempat gym panik dengan kondisi Jasmine yang belum juga bangun, tiba-tiba seorang laki-laki muncul memecah kerumunan.“Minggir,” serunya yang langsung membopong tubuh Jasmine. Aileen yang sudah panik dari semenjak Jasmine terjatuh, hanya bisa diam saja sembari berjalan membuntuti Darren.“Hey, naik mobilku saja!” ucap Darr
“Jadi begini Pak Dani, Jasmine tadi tiba-tiba pingsan di tempat gym. Kebetulan saya teman gym Jasmine dan Aileen,” ujar Darren kembali menjelaskan.”Oh jadi seperti itu ceritanya. Terima kasih banyak Pak Darren karena sudah mengantarkan adik saya ke sini. Saya berhutang budi dengan Pak Darren,” ucap Dani sembari mengajak Darren bersalaman.“Pak Dani, sama sekali tidak ada hutang budi. Hal ini sudah sewajarnya saya lakukan ketika ada seseorang yang membutuhkan bantuan. Ketika saya bisa membantu, pasti dengan senang hati saya bantu,” ujar Darren.“Luar biasa, Pak Darren ini! Saya memang tidak salah dalam memilih rekan bisnis,” ujar Dani memuji Darren.“Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak atas bantuan Pak Darren sekaligus saya minta maaf jika sudah merepotkan anda dengan kejadian ini,” ujar Dani yang masih berdiri tepat di d
Hari ini hari Sabtu kebetulan Jasmine dan Aileen libur pada hari Sabtu dan Minggu. Semalam karena sudah larut dan Aileen ingin menemani sahabatnya yang sedang sakit, akhirnya Aileen menginap di rumah Jasmine. Aileen memang sering menginap di rumah Jasmine, begitupun sebaliknya, Jasmine juga sering sekali menginap di rumah Aileen. Akan tetapi setelah keduanya sama-sama bekerja, kegiatan itu sudah jarang mereka lakukan. Hanya sesekali saja.Setelah Jasmine merasa tubuhnya sudah lebih baik dan sudah tidak lemas lagi, Jasmine ingin melanjutkan pencariannya mengenai pesan whatsapp dari seseorang yang misterius yang bisa membuat seluruh barang di keranjang belanja di akun My Mart Jasmine berpindah ke status sedang menunggu pengiriman. Sedangkan, jika di total, jumlah pembelanjaan Jasmine pada keranjang belanjanya yang sebelumnya tidak jadi dibelinya yaitu dua belas juta lima ratus ribu rupiah.“Siapa orang itu sebenarnya? Kenapa orang
Dengan sangat hati-hati, Jasmine mengetuk jendela mobil sedan Hyundai Genesis G90 berwarna hitam yang terparkir di depan rumahnya. Tok tok Pintu mobil depan bagian penumpang dibuka dari dalam, seorang laki-laki dengan kaos oblong berwarna hitam dan celana pendek berwarna khaki, mempersilahkan Jasmine untuk masuk dan duduk. Jasmine dengan hati-hati dan sangat gemetar, akhirnya masuk lalu kemudian duduk menuruti apa yang diperintahkan lelaki tersebut. Saat Jasmine sudah mulai duduk, Jasmine sangat takut dan salah tingkah. “Hai cantik!” sapa lelaki tersebut yang diketahui adalah Darrem. “Kamu pakai baju seperti ini saja sudah terlihat cantik, berarti aku tidak salah menambatkan hati,” ujar Darren sembari memperhatikan Jasmine mulai dari ujung rambutnya hingga ujung kakinya yang dibalut dengan sandal berwarna hitam. Apa yang dikatakan Darren tersebut membuat Jasmine semakin
Dengan langkah gontai dan perasaan yang campur aduk, Jasmine masuk ke dalam rumah. Jasmine masih juga tidak percaya dengan apa yang sudah dia alami barusan.“Ya Tuhan Jasmine, aku betul-betul mencemaskanmu. Apakah kamu sama sekali tida buka handphone? Aku mengirimu puluhan pesan whatsapp menanyakan kondisimu,” teriak Aileen ketika Jasmine mulai menginjakkan kakinya di ruang tamu.“Yas, kenapa kamu diam saja? Yas, kamu kenapa? Apa yang dilakukan Darren padamu sehingga kamu diam saja seperti ini?” Aileen yang panik melihat Jasmine hanya terdiam dan melamun setelah kembali dari bertemu dengan Darren, menganggap bahwa Darren telah melakukan perbuatan tak menyenangkan yang menyakiti hati Jasmine.“Jasmine,” Aileen menggoyang-goyangkan tubuh Jasmine.Jasmine menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu.“Aku sama Darren pacaran, Len,” ujar Jas