Share

HANA - Bab 4

Mike kembali ke kantornya setelah makan siang bersama dengan Hana. Entah kenapa ketika memasuki ruangannya suasana dingin kembali menyelimutinya. Suasana yang sangat berbeda ketika bersama Hana.

Bersama dengan Hana membuat Mike mengenal banyak rasa. Membuat dirinya mengenal banyak warna kehidupan.

Sejak ditinggal ayahnya, Mike menjadi tulang punggung keluarga. Mengurus perusahaan besar ayahnya yang mempunyai cabang dimana-mana. Menjadi pimpinan tertinggi sejak muda membuat Mike membangun sosok dirinya sebagai sosok dingin dan tak berperasaan. Itu yang membuat para pengusaha lain segan untuk berurusan dengan seorang Mike Handerson. Si pengusaha muda berdarah dingin, begitulah julukannya.

Hampir setiap hari yang dilakukan Mike hanya kerja, kerja, dan kerja. Tidak ada waktu buat yang lainnya. Mike bukan tipe Bad boy atau Playboy yang suka mempermainkan wanita. Sungguh, hidupnya hanya untuk bekerja dan juga mengabdi pada ibu dan adik kesayanganya. Jika dirinya butuh pelampiasan, dirinya hanya akan datang pada wanita bayaran yang mampu memuaskan hasratnya.

Sekitar empat tahun yang lalu saat dirinya sedang sibuk-sibuknya mengurus salah satu anak perusahaannya yang jatuh terpuruk, Mike melupakan tugasnya sebagai kakak yang harus selalu mengawasi adik perempuan kesayangannya.

Lita yang sejak dulu selalu bercerita tentang kehidupannya entah kenapa sedikit tertutup. Ahh mungkin Lita sudah dewasa dan sudah mulai malu menceritakan kehidupannya, pikir Mike kala itu. Dan akhirnya Mike lengah. Mike tidak tahu menahu tentang hubungan adiknya tersebut dengan seorang lelaki bernama Revano Putera yang membuat hidup adiknya itu hancur bahkan berakhir tragis.

Kematian Lita Tiga tahun yang lalu benar-benar sangat membuat Mike terpukul. Ibunya sampai jatuh sakit berbulan-bulan. Sedangkan Mike sendiri hanyut dalam penyesalan karena tidak bisa mengawasi bahkan menjaga adik semata wayangnya tersebut.

Sedikit pulih dari keterpurukannya, Mike mengerahkan beberapa orang anak buahnya untuk menyelidiki semua tentang adiknya sebelum atau sesudah kematiannya. Penyelidikan itu berujung dengan keluarnya sebuah nama, Revano Putera.  Nama yang cukup asing di telinganya.

Mike mulai mengatur berbagai macam rencana supaya lelaki yang bernama Revano itu mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya. Hingga Mike akhirnya mendapat titik terang ketika mendapati kenyataan jika Revano juga memiliki seorang adik perempuan, sama dengan dirinya.

‘Jika aku kehilangan adikku, kenapa dia tidak?’ Pikir Mike saat itu.

Mike tidak akan membunuh adik Revan begitu saja, tentu saja itu akan merugikannya dan juga membuat penderitaan Revan  tak seberapa. Mike ingin Revan juga merasakan apa yang Mike Rasakan saat itu. Mike ingin Revan menyaksikan bagaimana adiknya depresi karena hamil dan dicampakan lelaki yang dicintainya hingga membuatnya ingin mati bunuh diri. Sungguh, Mike sangat ingin menyaksikan Revan seperti itu.

Hati Mike benar-benar menghitam. Penuh dengan amarah dan dendam membara. Dia tidak sabar menunggu hari itu. Hari dimana dia mencampakan seorang gadis polos hanya karena kesalahan kakaknya. Mampukah dirinya melakukan hal sekeji itu?

Mike memijit pelipisnya saat rasa pusing sedikit menghampirinya. Pusing karena sikap Hana yang semakin hari entah kenapa semakin membuat Mike gila.

Hana gadis polos yang benar-benar polos. Tidak pandai berciuman, tidak mengerti istilah-istilah seks, Dan selalu memerah karena malu hanya karena pandangan atau sentuhan kecilnya.

Mike menyandarkan kepalanya di sandaran kursinya, menghela napas panjang dan mulai memejamkan mata. Ya Tuhan, kenapa semuanya mulai berat seperti ini?

***

Mike terbangun dalam tidur lelapnya ketika merasakan seseorang yang berada dalam pelukannya sedang terisak. Menangiskah orang ini? tanya Mike dalam hati yang saat ini sudah terjaga sepenuhnya dari tidurnya.

“Hana, ada apa sayang? Apa yang kamu lakukan?” tanya Mike yang kini sudah mengguncang-ngguncangkan tubuh Hana yang masih terlihat memejamkan matanya.

Hana masih saja tidak bereaksi, bahkan Mike merasakan tangis Hana semakin terlihat jelas. Air matanya jatuh bagaikan gerimis di malam hari, isakannya terdengar seperti rintihan kesakitan. Ada apa dengan wanita ini? pikir Mike.

“Hana, bangunlah. Apa yang terjadi?” tanya Mike yang kini sudah mulai khawatir dengan keadaan Hana yang sudah berkeringat dingin. Mike mulai mendudukkan hana, menggoncang-nggoncangkan tubuhnya dan menepuk-nepuk pipinya.

Sedikit demi sedikit mata Hana terbuka mendapati sosok Mike di hadapannya dengan wajah khawatirnya. Beberapa kali Hana mengedipkan matanya lalu kemudian membuat Mike terkejut dengan tiba-tiba memeluk tubuh Mike sangat erat.

“Jangan tinggalkan aku, kumohon Mike.” Hana berkata sambil terisak.

“Apa yang kamu bicarakan Hana?”

Hana melepaskan pelukannya dan menatap Mike dengan matanya yang masih penuh dengan airmata.

“Mike, aku bermimpi aneh.”

“Apa yang kamu impikan, sayang?”

“Kamu berubah jadi jahat, kamu meninggalkanku, dan aku, aku tidak tahu harus berbuat apa lagi Mike.”  Hana kembali memeluk tubuh Mike, dan kembali menangis.

“Sssshhhtt... Berhentilah menangis, itu hanya mimpi sayang.” kata Mike yang kini sudah membelai lembut rambut Hana.

“Mimpi itu terlihat sangat nyata, Mike.” Hana berkata dengan lirih.

Mike lalu melepaskan pelukan Hana, menangkup kedua pipi Hana dengan tangannya, menghapus beberapa bulir airmata yang jatuh di sana.

“Hana, dengar. aku tidak akan meninggalkanmu. Aku masih disini bersamamu. Itu hanya mimpi.” kata Mike penuh dengan penekanan.

Hana sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya begitu emosional hanya karena mimpi. “Kamu janji Mike?”

“Yes. Im promise.” kata Mike sambil memeluk kembali tubuh Hana.

“Mike, apa kamu benar-benar mencintaiku?” tanya Hana sedikit pelan. Namun bisa membuat tubuh Mike kaku dan tegang.

Mike diam membatu, membuat Hana melepaskan pelukannya dan menatap ekspresi Mike dengan seksama. Raut wajah Mike terlihat menegang, rahangnya mengeras seperti sedang menahan sesuatu.

“Mike? apa kamu mendengarku?” pertanyaan Hana membuat Mike sadar kembali.

Mike kembali menatap Hana dengan tatapan hangatnya.

“Yes Sweety, I  Love you. Aku sangat dan sangat mencintaimu, Sweety.

“Really?” tanya Hana masih sedikit ragu. Entah kenapa akhir-akhir ini keraguan sering menghampiri perasaannya.

Mike Tersenyum.

“Really Sweety.” jawab Mike yang sudah memeluk tubuh Hana lagi.

“Mike...”

“Hemm?”

“Kiss me, please.”

Mike lalu melepaskan pelukannya, menatap Hana dengan tatapan anehnya. Ini baru pertama kalinya Hana meminta Mike untuk menciumnya. Mike masih menatap Hana yang kini sudah memejamkan matanya, pasrah dengan apa yang akan dilakukan Mike.

Mike menelan ludahnya dengan susah payah. Astaga, bukankah ini hanya ciuman. Mereka sudah melakukannya berkali-kali, bahkan mereka juga sudah bercinta hampir setiap hari. Namun entah kenapa saat ini kegugupan melanda diri Mike.

Ada suatu rasa yang Mike tidak tahu itu apa yang membuat diri Mike seakan-akan ingin memiliki diri Hana seutuhnya, tanpa penghalang apapun, tanpa tujuan apapun. Bolehkah Mike melakukannya saat ini? Melupakan semua dendamnya hanya sedetik saja saat mencium Hana?

Dan ciuman itupun terjadi, ciuman yang sangat manis berbeda dari biasanya, membuat keduanya seakan-akan terbang ke awan, membunuh semua keraguan dalam diri Hana akan sosok Mike. Membuat Mike semakin sadar jika dirinya tidak boleh bermain-main lagi. Dirinya harus segera menjalankan tugasnya dan mengeksekusi semuanya, sebelum semuanya terlambat dan dirinya ikut hancur karena rencana yang dibuatnya sendiri.

-TBC-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status