Share

Bab 18. Buto Ijo

Aku berusaha setenang mungkin dan dengan sekuat tenaga meredam jantungku yang terus berdegup kencang karena tatapan tajam seorang Rifat. Rasanya udara mendadak menipis di sekitarku tatkala sosok Pak Rifat hanya diam mengamatiku dengan tangan bersidekap.

Tubuh tegapnya ia sandarkan ke body mobil sambil tak melepaskan pandangannya dariku yang berdiri di depannya bak maling yang tertangkap basah sedang mencuri jemuran milik warga.

Oh my Robb! Sampai kapan dia begini? Mana di parkiran ini banyak nyamuk.

"Pak, udah dong lihatinnya. Tangan saya bentol-bentol nih," keluhku karena sejak tadi nyamuk-nyamuk nakal sudah mulai bergeriliya.

Katanya dia mau bicara seusai memergokiku ngobrol berdua saja dengan Ayman di lorong depan toilet tapi setelah setengah jam berlalu nothing. Kurasa dia ingin menghukumku dengan cara ini.

Namun, apa haknya marah? Aku saja bersikap biasa ketika dia main tatap-tatapan dengan sahabat kecilnya itu.

Hash! Tidak adil.
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ati Husni
syukur bang rifat datang tepat wkt
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status