Share

Jalan taubat

***

Pagi ini udara terasa dingin daripada biasa. Mungkin akan turun hujan karena awan bergelayut manja di langit yang kelabu. Setelah membereskan piring yang bertumpuk dari pagi tadi, aku duduk sejenak melepas lelah, sementara hanya ada dua orang pembeli yang menikmati sarapan pagi mereka.

Sebuah motor besar berhenti di depan parkiran toko. Motor yang kukenal beserta orang yang beberapa hari mengganggu pikiranku.

"Pagi Dek Tantri, biasa, ya." Senyum Mas Nano merekah, hari ini lelaki itu berpakaian formal dinas pendidikan. Wajahnya nampak ceria, senyum terus terukir di bibir merahnya itu.

"Mendung ya, Dek. Tapi tidak dengan hatiku," guraunya saat kuletakkan sepiring nasi uduk yang masih panas di hadapannya. Kubalas gurauan itu dengan senyuman.

Mas Nano menikmati sarapannya cepat, sepertinya dia tak ingin berlama-lama.

"Dek Tantri ... ini ada sedikit uang untuk membantu Dek Tantri, harap diterima ya dek." Laki laki itu menyerahkan sebuah amplop dihadapanku. Dia sengaja berjalan ke m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
D'naya
makin seru nih
goodnovel comment avatar
D Lista
makin seru nih thor
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
seru sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status