Share

Lelah

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 14:27:56

“Diego...Diego...foto dong.”

“Diego...siapa ceweknya sekarang? Vallerie cocok, sama dia aja.”

“Ya...ampun...tampan banget! Punya siapa sih?”

Diego memasuki ruangan dengan bantuan bodyguard yang ditugaskan menemani dirinya setiap saat, beberapa orang tersenyum kearah dirinya tapi ada juga yang memandang kasihan. Hembusan napas panjang dikeluarkan setelah duduk diatas sofa, menyandarkan tubuhnya dengan menutup mata, seluruh dalam dirinya terasa lelah. Pertanyaan mereka tidak jauh-jauh dari pasangan, ditambah beberapa fans yang menginginkan dirinya bersama dengan wanita-wanita yang pernah menjadi lawan mainnya.

“Kegiatan setelah ini apa, Ki?” tanya Diego tanpa membuka suaranya.

“Mas mau kemana? Kita cuman satu kali take lagi sih, mas.” Kiki menjawab tanpa melepaskan tatapannya “Mas mau kemana?”

“Istirahat, jam berapa take lagi?” Diego membuka matanya menatap Kiki yang ada disampingnya.

“Anggun belum datang, mas. Kita nungguin Anggun, infonya sih setengah jam lagi. Mas mau sesuatu?”

Diego menggelengkan kepalanya “Aku kerja dulu, kamu kasih kode kalau udah mulai.”

Diego memiliki pekerjaan lain selain menjadi public figure, membuka lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan kopi. XCoffee, nama yang dibuat mengingat sang mantan yang menyukai aroma kopi. Tempat tersebut dipegang oleh sahabatnya yang sangat dipercaya, secara kebetulan sang sahabat paham dengan dunia kopi juga kuliner. Mereka tidak ada yang tahu tentang tempat tersebut, kalaupun Kiki tahu lebih pada jika dirinya menyukai menu disana.

“Mas pesan XCoffee buat kita?” tanya Kiki setelah memberi kode jika pekerjaannya akan dimulai.

“Memang kenapa? Kopinya enak, aku belum menemukan kopi yang seenak ini.” Diego mengatakan dengan santai sambil meminum kopi miliknya.

“Apa yang nggak enak buat kita kalau gratisan.” Kiki mengatakan dengan santai yang ditanggapi dengan suara tawa Diego “Mas, rapikan penampilan. Kalau mau cepat pulang, buruan berdiri.”

Mengikuti perkataan Kiki, menyelesaikan take terakhir hari yang sangat melelahkan. Hembusan napas dikeluarkan ketika sutradara berkata cut dan selesai, memeluk Anggun sebentar sebelum melangkah keluar.

“Kenapa nggak mau sama Vallerie?” tanya Anggun ketika mereka jalan bersama menuju ruangan.

“Cocok depan layar, belakang layar cocok sebagai teman kaya kamu.” Diego menjawab santai.

“Aku sudah punya kekasih, mau nikah juga. Fans nggak akan jodoh-jodohin kita, tapi kalian berdua memang cocok. Aku suka lihat kalian berdua, kamu mau cari yang kaya gimana?” Anggun menatap Diego penasaran.

“Aku cari wanita diluar entertainment, aku duluan.” Diego membelai bahu Anggun sebelum memasuki ruangannya.

Menatap mereka satu per satu, Kiki memasukkan barang-barangnya dan miliknya pribadi. Melihat kegiatan Kiki itu tandanya jika mereka telah selesai, memasuki ruang ganti dengan mengganti pakaian miliknya. Menunggu Kiki sambil membersihkan make up pada wajahnya, tangannya yang lain membuka ponsel menatap wajah seseorang yang sudah membuang dirinya.

“Kita balik sekarang,” ucap Kiki yang mengejutkan Diego.

“Aku bawa aja.” Diego mengambil barang yang terlihat berat.

Berpamitan pada mereka satu per satu, mereka tidak lupa memeluk Diego agar tidak perlu menghiraukan atau mendengar semua berita yang beredar. Diego pribadi tidak pernah mendengarkan mereka, fokusnya adalah menunjukkan jika dirinya bisa sukses pada seseorang yang sudah membuangnya.

“Kamu balik rumah?” tanya Kiki yang diangguki Diego “Aku antar.”

“Nggak usah, aku bisa sendiri. Aku mau istirahat juga, lagian kamu bukannya ada urusan sama Tia?”

“Aku bisa...”

“Nggak, nanti pendekatan kamu gagal.” Diego menggelengkan kepalanya pada Kiki yang akan melakukan pendekatan pada cewek “Kamu bukan hanya asisten tapi juga sahabat, jadi kerjakan apa yang menjadi keinginan kamu setelah pekerjaan yang kamu lakukan sama aku selesai. Buruan berangkat.”

Diego beranjak ke mobilnya sendiri, membiarkan Kiki bersama dengan mobil perusahaan. Mobil perusahaan yang diserahkan pada Kiki agar bisa membantu dirinya, lagian saat ini yang diinginkan adalah menuju tempat usahanya. Mengidu aroma kopi yang bisa menenangkan dirinya agar tidak mengingat wanita tersebut, mengingat wanita itu selalu membangkitkan sesuatu dalam dirinya.

Lokasi cafe dengan tempatnya lumayan jauh, membutuhkan waktu lama untuk sampai. Melihat usahanya yang sudah dikenal orang-orang sekitar sempat membuatnya ingin membuka cabang, tapi tampaknya tidak semudah itu melakukannya. Melangkahkan kaki dengan melakukan penyamaran, menutup wajanhnya menggunakan topi dan masker. Langkah kakinya menuju tempat yang biasa dipakai pengunjung untuk bekerja, mengirim pesan pada seseorang jika dirinya sudah datang.

“Bukannya ada shooting? Memang sudah selesai? Apa balik lagi setelah ini?”

Diego menatap Fahri, sahabatnya yang membantu dirinya mengembangkan usaha kopi ini “Udah selesai, bagaimana disini? Ramai kayaknya.”

Fahri menatap sekitar “Marketing yang kamu berikan berjalan lancar, aku mau buat menu baru tapi masih tahap uji coba.”

“Kalau sudah fix nanti kita buat promo lagi, perhitungannya jangan lupa.”

Fahri menganggukkan kepalanya “Kenapa lagi? Wajahmu kusut banget, jangan bilang masih masalah Vallerie.”

“Mereka suka banger jodoh-jodohkan, padahal semua hanya profesionalitas nggak lebih.”

“Vallerie sendiri gimana? Lagian kalau nggak begitu proyek kalian nggak akan terkenal, film kalian nggak akan boom.”

‘Tahu, tapi...mau gimana juga aku harus menunjukkan kalau kita memang pasangan yang mereka harapkan.”

“Kenapa kamu nggak membuka hati? Vallerie juga cantik, apa yang kurang dari dia? Kamu masih mikirin dia? Mau sampai kapan?”

Diego mengangkat bahunya “Aku nggak tahu, aku masih ingin menunjukkan kalau aku sudah sukses.”

“Aku lihat dia nggak peduli.” Fahri mencoba mengingat pertemuan mereka dan pembicaraan mereka “Dia memang belum punya cowok, tapi bukan berarti nggak move on dari kamu.”

“Dia memang selalu fokus pada apa yang dikerjakan.” Diego melanjutkan informasi Fahri dengan sok tahu.

“Terserah, tapi fokus utamanya bukan pria untuk saat ini.”

Pembicaraan mengenai wanita masa lalu Diego akan menjadi perdebatan kecil, Diego tahu jika wanita tersebut sering datang kesini, tidak peduli mengerjakan pekerjaan kantor atau diam beberapa waktu sambil menatap cafe ini. Diego memang memberikan aroma kopi pada tempat usahanya, aroma yang sangat disukai sang wanita dan secara tiba-tiba juga disukainya. Keberuntungan macam apa yang didapatnya bisa menemukan sang wanita dengan sangat cepat, sedangkan sang wanita bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang dirinya dari manapun itu.

“Kamu mau menunjukkan sukses yang seperti apa? Semua orang sudah kenal kamu, bahkan usahamu sekarang sudah sebesar ini.” Fahri menggelengkan kepalanya “Kalau dia wanita matre pastinya akan langsung datang temuin kamu, lagian sekarang mau cari kamu juga nggak sulit tinggal cari nama kamu di media sosial terus kirim pesan selesai. Apa kamu sampai sekarang dapat pesan dari dia?”

“Cerewet banget kamu!” Diego menatap tidak suka pada Fahri yang tersenyum tipis.

“Apa dia bisa diterima sama fans kamu? Padahal banyak dari fans kamu yang menyukai kamu sama Vallerie atau cewek-cewek yang jadi lawan main kamu nanti. Gimana kamu hadapin fans begitu?”

“Suaramu buat lelah.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • I Coffee You   Penawaran

    “Tumben udah pulang?”  “Kebetulan cepat selesai,” jawab Diego sambil membaca naskah tanpa menatap Ratna. Melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menghilangkan dahaga, seharian berada diluar berbicara dengan klien baru tentang konsep acara yang akan diadakan untuk ulang tahun perusahaan. Mengalihkan tatapan dimana Diego masih fokus dengan kertas yang dipegangnya, dirinya memang sudah tidak membuka media social atas saran dari Vita, setidaknya pikirannya tidak negatif ketika menatap Diego. “Sudah makan?” tanya Ratna membuat Diego mengalihkan pandangan dengan menatap kearahnya. “Kamu belum?” tanya Diego tanpa menjawab pertanyaan Ratna. Ratna mendengus mendengar pertanyaan Diego “Aku tanya malah ditanya balik, aku memang belum makan. Kalau kamu belum makan aku masak sekalian, bukan apa-apa.” Diego tertawa mendengar omelan Ratna “Beli aja gimana?”  “

  • I Coffee You   Dibandingkan

    Istri Diego nggak jauh lebih baik daripada Vallerie Lebih ikhlas kalau Diego sama Vallerie, pasti nanti anak-anaknya bakal cantik dan tampan Apa hebatnya istri Diego? Apa yang dilihat Diego dari istrinya? Infonya istri Diego itu teman masa sekolah, cinta belum kelar? Astaga...Diego menunggu lama untuk dihalalin? Ibarat kata menunggu cinta lama yang berakhir bahagia dan Diego termasuk pria setia Valerrie, apa kamu baik-baik saja? Semoga pernikahannya nggak bertahan lama, aromanya cewek itu cuman mau uangnya Diego Istrinya ini datang ketika Diego sudah sukses, kemarin-kemarin kemana aja? Ada uang pasti akan datang Semoga Diego sadar kalau istrinya tidak sebaik itu Vallerie dan Diego harga mati “Ngapain baca begituan? Cari penyakit namanya.” Vita menatap Ratna yang meletakkan ponselnya dengan sedikit kasar “M

  • I Coffee You   Pernikahan

    “Saya memang tidak mempublikasi istri saya karena memang dia bukan bagian dari public figure. Kami kenal sudah cukup lama, bisa dikatakan dia adalah cinta pertama saya. Kesalahan di masa lalu membuat hubungan kami tidak baik-baik saja dengan akhir yang tidak baik tentunya, tapi berkat itu saya mempunyai tujuan dan motivasi untuk masa depan. Istri saya, orang pertama yang mendukumg saya masuk ke dunia entertainment. Saya bisa sampai sekarang karena keinginan bertemu dengan istri saya dalam keadaan jauh lebih baik, membuktikan semua hasil kerja keras dari impian kami dulu.” Ratna menatap layar televisi dimana Diego berhadapan dengan banyak wartawan, keputusan mereka adalah pernikahan tertutup dari media, walaupun banyak teman Diego yang membuat video tentang pernikahan mereka. Ratna yang belum siap berhadapan dengan wartawan memilih diam didalam kamar, Diego yang akhirnya memutuskan untuk berhadapan dengan mereka dalam menjawab pertanyaan. “Aku

  • I Coffee You   Rencana Pernikahan

    “Kamu yakin intimate? Biasanya wanita punya pernikahan impian besar.” Diego meyakinkan Ratna kembali. “Aku yang mau begini, lagian aku nggak mau undang orang yang nggak dikenal. Berdiri depan itu melelahkan, tapi kalau kamu nggak mau kita bisa buat besar.” Ratna menatap tidak enak pada Diego “Kamu punya teman dan rekan kerja yang banyak.”  Diego seketika menggelengkan kepalanya “Aku mau buat kamu nyaman aja.”  Ratna seketika menggelengkan kepalanya “Jangan hanya aku, tapi kamu juga.”  “Kalau buat besar, otomatis orang tua kita akan undang banyak temannya.” Diego mengingatkan Ratna yang seketika mengerucutkan bibirnya “Jadi?”  “Nggak tahu,” jawab Ratna sambil menyandarkan kepalanya di sofa “Merencanakan pernikahan sendiri lebih pusing dibandingkan orang lain.” “Mereka udah punya konsep, kamu tinggal menyempurnakan. Saksi dari pihak aku udah ada ya.” Diego memberikan

  • I Coffee You   Dunia Diego

    “Kamu capek?”  Ratna menggelengkan kepalanya dengan tangannya membenarkan rambut Diego yang sedikit berantakan “Udah, fokus sama pekerjaan kamu. Aku mau lihat kamu acting.”  “Kamu bisa lihat darisini, tapi jangan berisik.” Diego membelai pipi Ratna yang menganggukkan kepalanya. Keputusan ikut datang ke lokasi shooting Diego adalah keputusan yang sulit, menguatkan mental atas apa yang akan terjadi nantinya, tidak hanya mental tapi juga menulikan telinga jika mendengar pembicaraan mereka yang negatif tentang hubungan Diego dengan dirinya. “Aku nggak nyangka kalau Diego bawa kamu.” Kiki membuka suaranya saat Diego sudah mulai fokus memainkan perannya “Kamu mengubah dia banget.”  Ratna memilih diam, tidak tahu harus menanggapi apa atas semua yang dikatakan Kiki. Hubungan mereka terjalin baik karena Diego, pria itu meminta mereka berdua menghentikan semua permasalahan yang memang tidak per

  • I Coffee You   Berita Tersebar

    Diego melamar kekasihnya yang non selebritis Perjodohan dengan Vallerie hanya buatan fans, nyatanya tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka  Berita Diego yang akan berhenti dari dunia hiburan lebih karena ingin menjaga sang kekasih yang tidak ingin di publish Berita Diego berhenti tidak benar, masih banyak kerjasama dengan producer dan sutradar lain untuk project selanjutnya  Diego dikabarkan akan berpartisipasi dengan film buatan sutradara dari luar negeri yang sudah memiliki nama Berdasarkan dari penerawangan orang pintar karir Diego akan  semakin naik setelah menikah, pasangannya ini akan membawa rezeki yang luar biasa  Fans bertanya-tanya seperti apa wanita yang berhasil mendapatkan Diego “Busyet...kamu sangat terkenal ya?” Ratna menggelengkan kepalanya membaca berita tentang pria dihadapannya. “Dia itu nggak percaya

  • I Coffee You   Masa Depan

    “Kamu serius ngajak aku ke lokasi tempat shooting itu?”  “Kamu bisa tahu bagaimana disana, jadi kalau seumpama aku dapat tawaran bisa ada bayangan.” Ratna terdiam mendengar jawaban Diego, salah sudut hatinya merasa tidak baik-baik saja “Kamu nggak masalah nanti? Kamu nggak takut akan tersebar berita yang nggak bagus buat karir kamu?”  Diego menggenggam tangan Ratna “Kamu takut apa sih? Ketakutan kamu nggak berdasar sama sekali, kalau aku udah ngajak kamu itu artinya sudah dipikirkan dalam-dalam tapi kalau kamu belum siap ya sudah nggak usah.”  Ratna menghembuskan napas panjangnya “Aku tahu hubungan kita akan terbuka nantinya, tapi bisakah kebukanya pada saat kita sudah dalam posisi yang siap? Siap kaya pernikahan, dimana hubungan kita sudah kuat.” “Baiklah, aku paham. Maaf ya kalau memaksa kamu tadinya. Sebenarnya itu juga yang menjadi pertimbangan kemarin, aku takut kamu memang takut

  • I Coffee You   Kenyataan Lain

    Kembalinya Diego membuat sinetron yang dibintanginya naik rating secara drastis Penampilan segar Diego di lokasi membuat mereka yang berada di lokasi semangat Menunggu interaksi Diego-Vallerie secara nyata bukan hanya di sinetron Menutup berita tentang Diego yang membuatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Rumah orang tuanya sebagai saksi dimana hubungan mereka terjalin kembali, Diego juga secara mengejutkan meminta Ratna secara langsung pada kedua orang tuanya, kepergiannya ke Bali diantar secara langsung oleh Diego. Satu minggu di Bali membuat hubungan mereka berjarak, hubungan jarak jauh pertama kali dirasakan Ratna, Diego sendiri sudah pernah mengalaminya dulu. Sekarang dirinya berada di pintu kedatangan mencari keberadaan sang kekasih diantara ratusan manusia yang menunggu orang tercintanya keluar seperti dirinya. “Permisi, mbak.”  Ratna menghentikan langkahny

  • I Coffee You   Kedatangan Tiba-tiba

    “Kamu benaran mau ke Bali?”  “Ya, mas. Kita sudah membahas ini dari lama. Hubungan kita nggak akan berlanjut, semoga Mas Angga bisa mendapatkan wanita yang lebih baik, terima kasih buat selama ini.” Ratna menatap dalam kedua mata Angga. “Apa keputusan ini bukan karena dia?” tanya Angga hati-hati. Ratna tersenyum tipis “Anggap saja begitu, tapi mas selalu tahu kalau aku bukan yang mencampurkan urusan pribadi dan pekerjaan. Mas, aku minta maaf kalau nggak bisa...” “Aku paham, perasaan memang nggak bisa dipaksakan. Apa yang kita berdua lakukan adalah kesalahan tapi tidak juga, kita sama-sama menikmati. Aku tahu hubungan kita memang nggak akan bisa lebih dari itu, kamu nggak usah khawatir tentang sikap aku nantinya karena pastinya nggak akan berubah. Satu lagi jangan melabeli dirimu sebagai perusak hubungan orang atau pelakor, kamu bukan itu.” Angga memberikan tatapan tidak suka pada Ratna yang terkejut mend

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status