Share

I Coffee You
I Coffee You
Author: nura0484

Tenang

Author: nura0484
last update Last Updated: 2025-01-17 14:26:00

“Bosen kopi mulu, memang nggak ada minuman lain? Kita bisa ke cafe lain jangan disitu terus.”

“XCofee itu enak, disana juga nggak hanya kopi. Kamu juga suka sama minuman dia yang lain belum lagi makanannya.”

“Please deh, Ratna. Memang kamu nggak bosan?”

“Nggak.”

Perdebatan yang akan selalu terjadi setiap kali memutuskan akan menghabiskan waktu dimana, Ratna pastinya akan mengajak ke XCoffee yang sudah sering mereka datangi dan tidak bisa dihitung dengan jari.

“Jangan ditekuk gitu makanya, Vit.” Ratna menatap sang sahabat yang mengerucutkan bibirnya “Lagian suasana disini enak, tenang dan kita bisa mendapatkan ide dengan sangat cepat.”

Ratna dan Vita, mereka berdua sudah berteman sejak masa putih abu-abu. Mereka juga berada dalam fakultas yang sama dan sekarang berada di perusahaan yang sama, semua itu secara tidak sengaja. Ratna masuk dulu, beberapa bulan selanjutnya Vita, padahal mereka tes bersamaan.

“Kalau nggak inget deadline dari Mas Angga malas kesini.” Vita menatap malas Ratna yang sudah fokus pada pekerjaannya.

“Kamu itu selalu aja komen masalah kinerja Mas Angga, padahal aku suka loh sama kinerja dia.” Ratna menggelengkan kepalanya.

Tidak menanggapi kalimat yang dikatakan Ratna membuat suasana mereka menjadi tenang, suara napas terdengar beberapa kali saat dirasa jika ada yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan.

“Serius banget kalian.”

“Jangan ganggu!” usir Vita yang hanya ditanggapi Ratna dengan menggelengkan kepalanya.

“Memang kerjain apa? Perasaan kerja kalian itu santai, kenapa malah sekarang wajahnya udah kaya baju kusut.”

“Deadline buat laporan bulanan. Event yang kita kerjakan itu bagaimana hasilnya, kita terlalu sibuk sama lapangan tapi selalu lupa kalau berhubungan dengan laporan kenangan.” Ratna memilih menjawab pertanyaan Fahri, staf yang mengenal mereka berdua dengan baik.

Staf disini pasti mengenal mereka berdua, siapa yang tidak kenal kalau tidak datang setiap saat. Ratna terutama, dimana dirinya akan menghabiskan waktu sampai tutup hanya untuk mengerjakan pekerjaannya. Berbagai menu yang ada di tempat ini pastinya sudah dirasakan, tidak hanya itu Ratna memiliki tempat duduk favorit saat mengerjakan pekerjaannya.

“Kerja di event pernikahan begitu ribet nggak?” tanya Fahri seketika.

“Mau pindah kerja? Udah nggak usah, mending disini.” Vita menjawab dengan diikuti larangan.

“Sensi banget, mbak.” Fahri menggelengkan kepalanya kearah Vita “Makan dulu, keburu nggak enak.”

“Makasih, Fahri.” Ratna mengangkat kepalanya menatap hidangan yang tadi dipesannya “Vit, makan dulu aja. Aku bantu nanti, punya aku sudah selesai ini.”

Memutuskan mengisi tenaga terlebih dahulu, setelahnya mereka akan mengerjakan pekerjaannya kembali. Laporan yang sangat mereka tidak sukai, Ratna lebih baik menghabiskan waktu bertemu dengan klien dibandingkan membuat laporan. Mereka berdua membicarakan agenda minggu depan, agenda pernikahan salah satu anak pejabat dimana persiapannya sudah hampir selesai.

“Cafe ini katanya punya anak pejabat.” Vita membuka suaranya.

“Memang kenapa? Aku nggak peduli, penting itu adalah semua menunya sesuai dengan lidah ditambah harga yang sesuai kantong. Aku nggak peduli siapa yang punya coffee shop ini, kalaupun punya orang penting juga nggak akan berdampak apapun sama kita.”

“Siapa tahu ketemu jodoh disini.” Vita mengatakan penuh harap.

“Nggak akan tertarik sama kita, pasti-pasti aja. Fahri bisa juga, dia nggak buruk-buruk amat diajak ke kondangan.”

“Kondangan aja bukan pernikahan?” Vita memutar bola matanya malas “Nyokap kita itu maunya calon mantu bukan teman kondangan.”

Ratna tertawa mendengar omelan Vita, permasalahan calon suami sudah menjadi pembahasan mereka setiap kali selesai bertemu dengan orang tua masing-masing. Pembahasan antara kedua orang tua mereka satu sama lain menambah permasalahan tentang pernikahan, padahal yang menjalani sangat santai dalam menentukan pasangan.

“Kamu masih keinget sama dia?” tanya Vita hati-hati yang membuat Ratna mengangkat alisnya “Dia...pria yang sudah sukses dan terkenal sesuai dengan apa yang diinginkan. Lagian buat apa kamu ingat dia, belum tentu juga dia inget sama kamu.”

“Belum menikah bukan berarti aku selalu keinget dia, lagian hubungan sudah berakhir lama.” Ratna mengelak apa yang dikatakan Vita.

Vita mencibir kalimat pembelaan Ratna “Nggak keinget tapi masih lihat dan baca beritanya.”

“Mana yang belum selesai?”

Membicarakan masa lalu tidak akan habisnya, apalagi jika masa lalu itu berkaitan dengan hati. Kegagalan yang dialaminya dalam percintaan selalu dihubungkan dengan pria dari masa lalunya, pria yang sekarang dikenal semua orang. Pria yang memiliki wajah tampan, kepribadian baik, ramah, pekerja keras dan banyak yang lain.

“Wah...sekarang dia sudah dikejar tentang cewek.”

Ratna menatap Vita yang sibuk dengan ponselnya “Kamu sudah selesai? Malah buka hal nggak penting. Mas Angga sudah nungguin ini!”

“Aku cuman baca berita...”

“Nggak penting! Kita selesaikan ini, Mas Angga bilang kita ketemuan sama klien di kantor jam tiga sore.” Ratna kembali menghentikan kalimat Vita yang memang tidak penting karena pastinya membahas pria itu “Aku mau kerja disini biar tenang, kamu malah kasih berita yang nggak penting.”

Suasana kembali hening, mengerjakan tugasnya masing-masing. Ratna memang sudah selesai, tapi Angga mengirimkan bahan presentasi ketika nanti bertemu dengan klien, membacanya dan mempelajarinya sambil menunggu Vita menyelesaikan laporannya. Beberapa jam kemudian mereka telah selesai, merapikan berkas yang mereka bawa dan memastikan tidak ada yang tertinggal.

“Kamu benar belum move on?” tanya Vita penasaran yang dijawab Ratna dengan mengangkat bahunya “Mas Angga kayaknya suka sama kamu.”

Perjalanan menuju kantor memang tidak terlalu jauh dan memakan waktu lama, memasuki ruangan dengan memulai persiapan untuk bertemu klien. Pembahasan tentang masa lalu sama sekali tidak ditanggapi Ratna, Vita yang sadar diri memilih diam karena merasa terlalu jauh masuk kedalam kehidupan pribadi sang sahabat.

“Apa sih enaknya XCoffee? Aku kesana juga biasa aja.” Angga menggelengkan kepalanya menatap Ratna.

“Suasana beda, mas. Disini bosen liat kita-kita mulu. Mas coba deh kerja dari sana nanti pasti ketagihan kaya mereka berdua.” Nando memberikan tatapan menggoda pada Ratna dan Vita yang memilih diam.

“Tenang, mas. Disana itu tenang, jadi bisa dapatin ide cepat. Disini berisik, apalagi kalau sudah Mas Nando keluarin suara.” Ratna mengedipkan matanya kearah Nando yang langsung melempar tissue kearahnya.

“Terserah, penting pekerjaan selesai dan ide lancar. Aku nggak peduli kamu dapatnya bagaimana!”

“Mas, apa juga berlaku sama kita?” tanya Nando tidak terima.

“Mas Angga nggak pernah bedain, mas. Lagian yang sering kerjain diluar siapa? Bedanya tempatku selalu XCoffee.” Ratna menjawab Nando sambil menjulurkan lidahnya.

“Kalian ini nggak akan berhenti kalau nggak dipisahkan!” Angga menggelengkan kepalanya menatap mereka berdua “Ratna, siap-siap ketemu klien. Penampilan dilihat yang benar.”

“Kliennya denger-denger sulit, good luck ya semoga dapat proyeknya.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • I Coffee You   Penawaran

    “Tumben udah pulang?”  “Kebetulan cepat selesai,” jawab Diego sambil membaca naskah tanpa menatap Ratna. Melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menghilangkan dahaga, seharian berada diluar berbicara dengan klien baru tentang konsep acara yang akan diadakan untuk ulang tahun perusahaan. Mengalihkan tatapan dimana Diego masih fokus dengan kertas yang dipegangnya, dirinya memang sudah tidak membuka media social atas saran dari Vita, setidaknya pikirannya tidak negatif ketika menatap Diego. “Sudah makan?” tanya Ratna membuat Diego mengalihkan pandangan dengan menatap kearahnya. “Kamu belum?” tanya Diego tanpa menjawab pertanyaan Ratna. Ratna mendengus mendengar pertanyaan Diego “Aku tanya malah ditanya balik, aku memang belum makan. Kalau kamu belum makan aku masak sekalian, bukan apa-apa.” Diego tertawa mendengar omelan Ratna “Beli aja gimana?”  “

  • I Coffee You   Dibandingkan

    Istri Diego nggak jauh lebih baik daripada Vallerie Lebih ikhlas kalau Diego sama Vallerie, pasti nanti anak-anaknya bakal cantik dan tampan Apa hebatnya istri Diego? Apa yang dilihat Diego dari istrinya? Infonya istri Diego itu teman masa sekolah, cinta belum kelar? Astaga...Diego menunggu lama untuk dihalalin? Ibarat kata menunggu cinta lama yang berakhir bahagia dan Diego termasuk pria setia Valerrie, apa kamu baik-baik saja? Semoga pernikahannya nggak bertahan lama, aromanya cewek itu cuman mau uangnya Diego Istrinya ini datang ketika Diego sudah sukses, kemarin-kemarin kemana aja? Ada uang pasti akan datang Semoga Diego sadar kalau istrinya tidak sebaik itu Vallerie dan Diego harga mati “Ngapain baca begituan? Cari penyakit namanya.” Vita menatap Ratna yang meletakkan ponselnya dengan sedikit kasar “M

  • I Coffee You   Pernikahan

    “Saya memang tidak mempublikasi istri saya karena memang dia bukan bagian dari public figure. Kami kenal sudah cukup lama, bisa dikatakan dia adalah cinta pertama saya. Kesalahan di masa lalu membuat hubungan kami tidak baik-baik saja dengan akhir yang tidak baik tentunya, tapi berkat itu saya mempunyai tujuan dan motivasi untuk masa depan. Istri saya, orang pertama yang mendukumg saya masuk ke dunia entertainment. Saya bisa sampai sekarang karena keinginan bertemu dengan istri saya dalam keadaan jauh lebih baik, membuktikan semua hasil kerja keras dari impian kami dulu.” Ratna menatap layar televisi dimana Diego berhadapan dengan banyak wartawan, keputusan mereka adalah pernikahan tertutup dari media, walaupun banyak teman Diego yang membuat video tentang pernikahan mereka. Ratna yang belum siap berhadapan dengan wartawan memilih diam didalam kamar, Diego yang akhirnya memutuskan untuk berhadapan dengan mereka dalam menjawab pertanyaan. “Aku

  • I Coffee You   Rencana Pernikahan

    “Kamu yakin intimate? Biasanya wanita punya pernikahan impian besar.” Diego meyakinkan Ratna kembali. “Aku yang mau begini, lagian aku nggak mau undang orang yang nggak dikenal. Berdiri depan itu melelahkan, tapi kalau kamu nggak mau kita bisa buat besar.” Ratna menatap tidak enak pada Diego “Kamu punya teman dan rekan kerja yang banyak.”  Diego seketika menggelengkan kepalanya “Aku mau buat kamu nyaman aja.”  Ratna seketika menggelengkan kepalanya “Jangan hanya aku, tapi kamu juga.”  “Kalau buat besar, otomatis orang tua kita akan undang banyak temannya.” Diego mengingatkan Ratna yang seketika mengerucutkan bibirnya “Jadi?”  “Nggak tahu,” jawab Ratna sambil menyandarkan kepalanya di sofa “Merencanakan pernikahan sendiri lebih pusing dibandingkan orang lain.” “Mereka udah punya konsep, kamu tinggal menyempurnakan. Saksi dari pihak aku udah ada ya.” Diego memberikan

  • I Coffee You   Dunia Diego

    “Kamu capek?”  Ratna menggelengkan kepalanya dengan tangannya membenarkan rambut Diego yang sedikit berantakan “Udah, fokus sama pekerjaan kamu. Aku mau lihat kamu acting.”  “Kamu bisa lihat darisini, tapi jangan berisik.” Diego membelai pipi Ratna yang menganggukkan kepalanya. Keputusan ikut datang ke lokasi shooting Diego adalah keputusan yang sulit, menguatkan mental atas apa yang akan terjadi nantinya, tidak hanya mental tapi juga menulikan telinga jika mendengar pembicaraan mereka yang negatif tentang hubungan Diego dengan dirinya. “Aku nggak nyangka kalau Diego bawa kamu.” Kiki membuka suaranya saat Diego sudah mulai fokus memainkan perannya “Kamu mengubah dia banget.”  Ratna memilih diam, tidak tahu harus menanggapi apa atas semua yang dikatakan Kiki. Hubungan mereka terjalin baik karena Diego, pria itu meminta mereka berdua menghentikan semua permasalahan yang memang tidak per

  • I Coffee You   Berita Tersebar

    Diego melamar kekasihnya yang non selebritis Perjodohan dengan Vallerie hanya buatan fans, nyatanya tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka  Berita Diego yang akan berhenti dari dunia hiburan lebih karena ingin menjaga sang kekasih yang tidak ingin di publish Berita Diego berhenti tidak benar, masih banyak kerjasama dengan producer dan sutradar lain untuk project selanjutnya  Diego dikabarkan akan berpartisipasi dengan film buatan sutradara dari luar negeri yang sudah memiliki nama Berdasarkan dari penerawangan orang pintar karir Diego akan  semakin naik setelah menikah, pasangannya ini akan membawa rezeki yang luar biasa  Fans bertanya-tanya seperti apa wanita yang berhasil mendapatkan Diego “Busyet...kamu sangat terkenal ya?” Ratna menggelengkan kepalanya membaca berita tentang pria dihadapannya. “Dia itu nggak percaya

  • I Coffee You   Masa Depan

    “Kamu serius ngajak aku ke lokasi tempat shooting itu?”  “Kamu bisa tahu bagaimana disana, jadi kalau seumpama aku dapat tawaran bisa ada bayangan.” Ratna terdiam mendengar jawaban Diego, salah sudut hatinya merasa tidak baik-baik saja “Kamu nggak masalah nanti? Kamu nggak takut akan tersebar berita yang nggak bagus buat karir kamu?”  Diego menggenggam tangan Ratna “Kamu takut apa sih? Ketakutan kamu nggak berdasar sama sekali, kalau aku udah ngajak kamu itu artinya sudah dipikirkan dalam-dalam tapi kalau kamu belum siap ya sudah nggak usah.”  Ratna menghembuskan napas panjangnya “Aku tahu hubungan kita akan terbuka nantinya, tapi bisakah kebukanya pada saat kita sudah dalam posisi yang siap? Siap kaya pernikahan, dimana hubungan kita sudah kuat.” “Baiklah, aku paham. Maaf ya kalau memaksa kamu tadinya. Sebenarnya itu juga yang menjadi pertimbangan kemarin, aku takut kamu memang takut

  • I Coffee You   Kenyataan Lain

    Kembalinya Diego membuat sinetron yang dibintanginya naik rating secara drastis Penampilan segar Diego di lokasi membuat mereka yang berada di lokasi semangat Menunggu interaksi Diego-Vallerie secara nyata bukan hanya di sinetron Menutup berita tentang Diego yang membuatnya hanya bisa menggelengkan kepala. Rumah orang tuanya sebagai saksi dimana hubungan mereka terjalin kembali, Diego juga secara mengejutkan meminta Ratna secara langsung pada kedua orang tuanya, kepergiannya ke Bali diantar secara langsung oleh Diego. Satu minggu di Bali membuat hubungan mereka berjarak, hubungan jarak jauh pertama kali dirasakan Ratna, Diego sendiri sudah pernah mengalaminya dulu. Sekarang dirinya berada di pintu kedatangan mencari keberadaan sang kekasih diantara ratusan manusia yang menunggu orang tercintanya keluar seperti dirinya. “Permisi, mbak.”  Ratna menghentikan langkahny

  • I Coffee You   Kedatangan Tiba-tiba

    “Kamu benaran mau ke Bali?”  “Ya, mas. Kita sudah membahas ini dari lama. Hubungan kita nggak akan berlanjut, semoga Mas Angga bisa mendapatkan wanita yang lebih baik, terima kasih buat selama ini.” Ratna menatap dalam kedua mata Angga. “Apa keputusan ini bukan karena dia?” tanya Angga hati-hati. Ratna tersenyum tipis “Anggap saja begitu, tapi mas selalu tahu kalau aku bukan yang mencampurkan urusan pribadi dan pekerjaan. Mas, aku minta maaf kalau nggak bisa...” “Aku paham, perasaan memang nggak bisa dipaksakan. Apa yang kita berdua lakukan adalah kesalahan tapi tidak juga, kita sama-sama menikmati. Aku tahu hubungan kita memang nggak akan bisa lebih dari itu, kamu nggak usah khawatir tentang sikap aku nantinya karena pastinya nggak akan berubah. Satu lagi jangan melabeli dirimu sebagai perusak hubungan orang atau pelakor, kamu bukan itu.” Angga memberikan tatapan tidak suka pada Ratna yang terkejut mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status