Share

Bab 45 (Kemarahan Naufal)

"Kerja saja dulu, gajian 'kan nanti sore kalau mau pulang." Hanan berlalu keluar dari ruangan.

Jam kerja sudah dimulai. Efek kalimat dari Lyra ternyata memberikan pengaruh besar juga. Hanan terlihat lebih bersemangat sekali. Bahkan jam kerja yang biasanya terasa cepat sekali usai, kini berubah. Terasa begitu lambat, sesekali Hanan melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, disela-sela kesibukan melayani pengunjung.

"Kenapa gajian bisa bikin kita bahagia?" tanya Lyra.

"Karena bakalan dapat duit."

"Pinter kamu, Hanan."

"Gitu doang masa gak tau, terlalu bego namanya."

Saat yang ditunggu akhirnya tiba juga. Dengan wajah sumringah Hanan dan Lyra keluar dari ruangan bos besar. Masing-masing menerima amplop hasil jerih payah selama satu bulan. Jam kerja telah usai. Hanan dan Lyra tentu saja berniat menyenangkan diri terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah.

"Kita makan bakso dulu, yuk!" ajak Lyra.

"Aku gak lapar, pulangnya aja gimana?"

Lyra mengangguk tanda menyetujui
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status