Share

I See U in the Past
I See U in the Past
Auteur: Dian Dipa Pratiwi

Remind

last update Dernière mise à jour: 2021-08-19 16:44:48

Ailisha tiba-tiba terbangun dari tidurnya malam itu. Seluruh tubuhnya basah karena keringat, wajahnya juga terlihat pucat, bahkan tangannya turut bergetar hebat pada saat itu. Ia meringkuk ketakutan sambil memeluk kedua kakinya. Gadis itu terlihat sedang berusaha keras untuk menenangkan dirinya. Tak ada seorangpun yang bisa membantunya saat ini, di situasi semacam ini. Karena gadis ini memang hanya tinggal sendirian di kamar kost nya.

  Ailisha memikirkan tentang kejadian aneh yang tergambar dengan jelas pada mimpinya barusan. Entah hal buruk macam apa yang ia lihat di sana, sehingga ia terlihat mati ketakutan seperti ini. Ketika yakin telah bisa mengambil kendali atas dirinya secara seutuhnya, Ailisha memberanikan diri untuk kembali menyelami alam bawah sadarnya. Ia terlihat sedang berusaha keras untuk mengingat beberapa potongan peristiwa-peristiwa yang tersisa di dalam kepalanya, kemudian merangkainya menjadi sebuah cerita yang utuh.

“Bagaimana bisa aku memimpikannya lagi?” keluh gadis itu sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

“Terakhir kali aku meilhatnya berada di mimpiku, satu hari sebelum hari kelulusan mereka,” ungkapnya.

“Ayolah! Aku bahkan sekarang sudah tak pernah memikirkannya sedikitpun. Semua hal yang berkaitan dengan pria itu juga sudah tak pernah terlintas lagi di dalam kepalaku, lalu mengapa semua ini masih terjadi?” celotehnya kesal.

“Aku sudah terlalu sibuk sekarang, dia juga pasti sedang berada di fase yang sama seperti diriku,” lanjutnya.

  Malam ini, entah kenapa semuanya terjadi tanpa alasan yang jelas. Cukup membingungkan untuk dipikirkan. Sedikit terasa tak masuk akal, tapi rasanya cukup mungkin untuk terjadi. Selalu ada sisi lain yang tak pernah terpikirkan oleh manusia di muka bumi ini sebelumnya. Keajaiban atau hal lain semacamnya bisa saja terjadi di dalam kehidupan nyata.

  Ailisha dibuat terkejut setengah mati oleh mimpinya barusan. Ia tak tahu apa yang salah dengan dirinya ini. Gadis ini memimpikan pria itu lagi, setelah cukup lama tak seperti itu. Sosok Shevandra Alegra kembali menyapanya lewat dimensi lain. Sebuah tempat tak nyata, namun memang benar adanya. Biasanya dulu setiap kali Ailisha memimpikan pria itu, maka dalam waktu dekat mereka pasti akan bertemu. Entah sebuah kebetulan yang terlalu kebetulan atau bagaimana, Ailisha tak pernah mengerti soal hal itu. Yang jelas tafsiran mimpinya tak pernah meleset sedikitpun.

  Tapi sekarang rasanya mimpi itu akan salah total, karena pada kenyataannya itu semua terdengar mustahil. Mustahil bagi mereka berdua untuk saling bertemu lagi tanpa disengaja. Kedua insan itu sudah tak lagi berada di kota yang sama, tempat dimana cerita mereka berdua dimulai. Ailisha sekarang menjadi mahasiswa rantau di Kota Yogyakarta dan entah bagaimana dengan Shevandra. Ailisha sudah kehilangan kontak pria ini sejak ia lulus dari SMA. Beberapa sosial media miliknya juga diyakini telah tidak aktif lagi. Itu semua terbukti dari beberapa kiriman terakhir di media sosialnya yang tertera diunggah pada 2 tahun lalu. 

  Sebenarnya Ailisha masih sangat berharap agar mimpinya barusan dapat menuntunnya ke tempat pria itu berada sekarang. Ia juga sangat memohon agar takdir bisa memberinya kesempatan satu kali lagi. Ia tak memiliki hal lain yang bisa diandalkan, apalagi untuk diharapkan. Jika memang masih diberikan kesempatan, tentu saja ia akan sangat senang. Namun, jika tidak diberi juga tidak apa. Karena tak semua hal bisa dipaksakan. Tak semua rencana akan selalu berjalan mulus. Tuhan juga punya rencana yang belum tentu selaras dengan keinginan kita.

  Gadis itu melirik sekilas ke arah jam dinding yang tergantung di sudut kamarnya. Ternyata benda bundar itu sudah menunjukkan pukul empat dini hari. Ailisha bingung untuk kembali melanjutkan tidurnya, atau tetap terjaga hingga matahari keluar dari sangkarnya. Kuliah masih akan dimulai sekitar tiga jam lagi. Tanpa pikir panjang lagi, gadis itu memutuskan untuk berkutat dengan ponsel genggamnya itu. Seperti kebanyakan anak muda pada umumnya yang betah berjam-jam menatap layar ponselnya, Ailisha juga demikian. Jari telunjuknya bergulir dengan lincah di atas layar posel miliknya. Bahkan ia tak sadar jika hari yang ia tunggu-tunggu selama ini telah tiba. Nyaris saja dirinya terlambat masuk kuliah karena si petak sialan itu.

***

“Huft!” ujar gadis itu sambil menyeka keringat di dahinya.

  Ailisha cukup lega karena mengetahui jika dirinya belum terlambat masuk kelas. Nyaris saja ia dihabisi oleh dosen killer itu jika sampai dirinya benar-benar telat, walau satu detik saja. Hari ini ada mata kuliah produksi musik yang terkenal dengan dosen killernya. Sejauh ini sudah banyak mahasiswa jurusan musik yang di drop out dari kampus karena berbagai macam alasan. Hanya beberapa yang masih bisa bertahan hingga saat ini, dan Ailisha termasuk salah satu dari mereka. Sejauh ini, gadis itu telah melewati banyak masa-masa sulit. Tak mudah baginya untuk bisa sampai di titik ini. 

“Arga kemana?” batin Ailisha saat melihat sahabatnya tak berada di dalam kelas saat itu.

  Tak biasanya pria itu bolos dari kelas seperti ini, kecuali ia sedang sakit. Bahkan terkadang saat ia merasa tak enak badan sekalipun, Arga tetap memaksakan dirinya untuk masuk kuliah. Arga merupakan teman satu angkatan dan satu jurusan dengan gadis itu di kampusnya. Dia lumayan popular di kampus. Apalagi di kalangan para gadis. Pria itu tengah menjabat sebagai ketua BEM di kampus. Jadi wajar saja jika kesibukannya sering membuat pria itu menjadi lupa waktu, hingga jatuh sakit. 

  Ailisha sudah cukup kenal dekat dengan Arga. Jadi ia tahu semua hal kecil yang tak pernah orang lain ketahui soal dirinya. Bahkan gadis ini bisa mengetahuinya dengan mudah tanpa perlu diberitahu oleh Arga sedikitpun. Mereka sudah dekat, bahkan saat masih menjadi mahasiswa baru. Bisa dibilang sejak hari pertama berkuliah di sini, mereka sudah mulai saling akrab satu sama lain. Meskipun begitu, pada kenyataannya mereka berdua belum pernah bertemu sama sekali sebelumnya. 

  Terkadang beginilah cara takdir bekerja. Membolak-balikkan hati setiap manusia, hingga mengatur semua kejadian dengan persis. Merubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, atau malah justru sebaliknya. Takdir dan waktu merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan oleh alasan apapun. Ia sulit di tebak dan bekerja dengan semaunya. 

***

  Selesai jam kuliah, Ailisha menuju kantin untuk makan siang. Biasanya dia selalu ditemani oleh Arga sahabatnya itu. Namun, kali ini sepertinya ia akan makan siang sendiri saja. Bukan masalah yang terlalu serius. Arga pasti punya alasan tersendiri, tentang kenapa dirinya tidak datang ke kampus hari ini. Meski begitu, Ailisah tak bisa membohongi dirinya sendiri jika ia mengkhawatirkan sahabatnya yang satu itu.

  Ailisha melahap makan siangnya kala itu, tanpa semangat sedikitpun. Entah kenapa jika tak ada Arga, rasanya seperti ada yang kurang. Gadis ini sering kali menceritakan segela keluh kesah yang ia punya kepada pria itu. Hari ini ia ingin bercerita banyak, namun sepertinya tidak bisa. Akhirnya, ia memilih untuk menyimpan semuanya dan baru akan menceritakannya kepada Arga saat mereka bertemu nanti.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • I See U in the Past   Condition

    Apa yang terjadi hari ini benar-benar berada di luar ekspektasinya. Shevandra sama sekali tidak pernah mengira jika hal semacam itu akan terjadi. Mulai dari kabar Ailisha kecelakaan, hingga ia harus terpaksa tetap berada di rumah sakit sampai larut malam.Padahal sebelumnya ia berencana untuk tidak berlama-lama di sini. Sebelum matahari keluar dari sarangnya esok hari, ia harus sudah sampai di Seoul lagi. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Tidak apa-apa. Shevandra tidak akan menyalahkan Ailisha atau siapa pun itu.“Sepertinya dia datang kemari sendirian,” gumam pria itu sambil menyantap makan malamnya.Sekarang ia tengah berada di kantin rumah sakit. Shevandra tidak bisa pergi jauh-jauh dari rumah sakit. Seperti yang sudah ia katakan beberapa saat lalu, jika dirinya akan selalu berada di sisi gadis itu. Paling tidak sampai ia sembuh dan bisa merawat dirinya sendiri.“Tapi, kenapa mendadak Ailisha datang kemari?” tanyanya.

  • I See U in the Past   UGD

    Beruntung kondisi jalanan hari ini tidak begitu padat. Sehingga mobil pria itu bisa langsung menuju ke rumah sakit yang dimaksud dalam waktu yang lumayan cepat. Begitu sampai, Shevandra langsung menepikan mobil miliknya di parkiran rumah sakit.Dengan langkah yang tergesa-gesa, nyaris seperti berlari ia pergi ke dalam. Sementara itu Tiodora hanya bisa membuntuti langkahnya dari belakang. Bagi gadis itu akan sulit untuk menyamakan posisinya dengan Shevandra. Sebab pria itu bisa bergerak dengan begitu cepat. Langkah yang ia ciptakan panjang, berbeda dengan Tiodora.“Permisi, boleh aku tahu dimana korban kecelakaan pewasat tadi ditempatkan?” tanya Shevandra kepada salah satu perawat yang kebetula sedang lewat tepat di hadapannya.“Oh, mereka ada di bangsal sebelah kiri ini. Sisanya berada di ruang UGD karena masih belum sadarkan diri juga sampai sekarang,” jelas perawat tersebut sambil menunjuk ke arah yang dimaksud.Shevandra dan Tio

  • I See U in the Past   Driving

    Perjalanan mereka baru dimulai tepat setelah jam makan siang selesai. Kebetulan hari ini tidak ada rapat sama sekali. Selain itu pekerjaan Shevandra juga tidak banyak-banyak amat. Dia masih bisa menyelesaikannya nanti setelah urusannya di sana selesai. Pria itu sama sekali tidak berencana untuk menetap di sana selama beberapa hari ke depan. Mungkin nanti malam ia juga sudah kembali ke Seoul. Sebab, besok ada audisi tahap dua yang akan langsung ditangani olehnya.Selaku pemilik perusahaan, Shevandra berhak untuk memilih calon pekerjanya. Tentu saja hal ini berkaitan dengan kualitas serta eksistensi perusahaannya nanti. Masa depan perusahaan ini tidak hanya berada di tangan Shevandra sendiri. Juga melainkan para pekerja di depan layar.Mereka yang bekerja di belakang layar hanya memiliki potensi yang sangat kecil utuk memcemarkan nama perusahaan. Sebab, mereka tidak akan pernah disorot oleh media. Jangankan disorot. Publik saja tidak mengenal mereka. Karena memang para s

  • I See U in the Past   Urgent

    BREAKING NEWS“Sebuah pesawat dengan nomer penerbangan berikut ini telah melakukan pendaratan darurat di pesisir laut Busan. Pesawat dari Jakarta dengan tujuan Incheon tersebut terpaksa mendarat darurat karena kesalahan sistem yang masih belum diketahui sampai saat ini. Dua orang awak kabin dan satu orang penumpang dikabarkan mengalami kondisi kritis dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, penumpang lainnya hanya mengalami luka-luka biasa. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.”Shevandra masih berada di kantor saat ini. Ia bahkan sama sekali tidak berniat untuk pergi keluar dan mencari makan siang seperti yang lainnya. Padahal kalau dipikir-pikir, pekerjaannya tidak sedang menumpuk belakangan ini. Pria itu bisa saja meluangkan waktunya sebentar untuk pergi makan siang jika ia mau. Namun, pada kenyataannya Shevandra malah hanya bersantai di ruang kerjanya sembari menonton berita dari ponsel.“Sungguh ma

  • I See U in the Past   Turbulence

    Turbulensi di awal penerbangan saat akan lepas landas sudah merupakan hal yang cukup biasa untuk terjadi. Meski terasa agak mengerikan pada awalnya, namun Ailisha sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. Itu bukan lagi sesuatu yang baru baginya. Paling tidak, untuk sekarang Ailisha sudah mulai berhasil untuk beradaptasi.“Apa aku akan bertemu dengan Kak Shevandra di sana?” batinnya di dalam hati.Informasi terakhir yang ia dengan soal pria itu adalah kepergiannya menuju Korea Selatan. Bukan pergi. Lebih tepatnya kembali. Ada bisnis yang perlu ia urus dengan segera. Sebab sejak awal Shevandra memang sudah merintis bisnisnya di negeri ginseng itu.Yang kemarin itu hanya kunjungan bisnis. Oleh sebab itu Shevandra datang ke Indonesia. Dan kebetulan mereka bertemu. Setelah sekian tahun lamanya, Ailisha sama sekali tidak mendengar kabar apa pun dari pria itu. Meskipun hanya sekedar kabar burung.“Tapi, bukankah Korea Selatan terlalu be

  • I See U in the Past   Boy

    Butuh waktu selama kurang lebih delapan jam perjalanan jika menggunakan mobil dari Jakarta menuju Jogja. Jika Jeri baru berangkat tepat pada pukul tujuh malam tadi, maka bisa dipastikan jika pria itu sekarang pria itu sudah berhasil menempuh lebih dari setengah perjalanan.Tiga jam lagi pria itu akan sampai. Tepat pada pukul tiga dini hari. Hanya selisih satu jam saja sejak jadwal keberangkataan Ailisha dari bandara. Pria itu tidak akan tiba lebih cepat dari perkiraannya. Bahkan jika kondisi jalanan tidak ramai atau bahkan macet sama sekali.Sepertinya rencananya untuk menghindari pria itu akan berhasil kali ini. Jeri tidak akan langsung menemuinya ketika sampai. Sudah larut malam. Tentu saja ia masih memiliki etika dan sopan santun. Jeri tidak akan melakukan hal tersebut jika masih memiliki akal sehat. Lagipula ia berencana untuk langsung pergi ke hotel begitu sampai. Kemungkinan besar, besok baru Jeri akan berusaha untuk mencari Ailisha.***&

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status