Share

Chapter 10 - Menanti Sosok Kedatangan Adik Ken

Krak

Krak

Krak

Panorama alam yang indah. Langit biru yang berpadu dengan lembayung senja beralaskan awan comulunimbus yang putih bersih. Burung-burung beterbangan hendak kembali ke peraduannya.

Senja yang indah bukan?

Namun sayangnya keindahan tersebut tak berarti apa-apa bagi seorang remaja lelaki yang kini tengah berjalan dengan tatapan yang kosong. Entah sudah berapa lama ia berlari hingga akhirnya tanpa sadar ia memutuskan untuk melangkah.

Tatapan kosong, tubuh letih, rambut berantakan dan pakaian lusuh. Tidak, dia bahkan tak menggunakan alas kaki! Kotor!

Pantaskah sekarang predikat gembel untuknya?

Tidak, itu semua tentu tidak sebanding dengan pikirannya dan perasaannya yang tengah berkecamuk. Bagaikan benang kusut yang tak tahu mana awalnya dan mana akhirnya. Semuanya berjalin, rumit. Benar-benar melelahkan.

Remaja lelaki itu, Erry, akhirnya ia memutuskan untuk duduk di bawah sebuah pohon. Duduk diatas akarnya yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status