Share

Sepenggal Kisah Rian dan Lili

Setibanya di tempat tujuan, mereka lekas turun dari motor. Rian mengajak Lili untuk melihat senja di rooftop gedung. Sekaligus memperlihatkan keindahan kota Tasik dari atas. 

Mereka duduk dengan mengayunkan kaki seraya bersenda gurau.

"Indah, ya. Li. Maha Karya Tuhan yang membuat hati tenang."

Lili melihat Rian di arah samping. Pria itu sedang tersenyum manis.

"Melihat wajahmu juga adalah Maha Karya Tuhan yang membuat hatiku tenang," tutur Lili membuat Rian menengok.

Kedua pipinya bersemu merah jambu. 

"Bisa saja kamu, Li. Kalah terus aku. Hahaha."

Meraka tertawa riang.

"Yan," panggil Lili kali ini dengan nada serius.

"Kalo nanti aku ngga ada siapa yang akan buat kamu senyum kayak gini?"

"Maksudmu?"

"Jika aku mati nanti."

Rian menutup bibir Lili dengan jari telunjuknya. "Sut! Gak boleh ngomong gitu. Kita akan selamanya. Kita akan hidup sampai kakek nenek."

Lili memandang ke depan den

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status