Home / Romansa / I'm Yours My Husband / 12. Sang Manusia Harimau

Share

12. Sang Manusia Harimau

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-08-18 21:52:35

Selesai makan malam, Kaysan benar-benar mengurus para maid bagian dapur. Di sisi lain, Gaia ke ruang belajar putra putrinya, di mana Nezha dan Naia sedang ada di sana.

Ruang belajar Nezha dan Naia ada di antara kamar keduanya. Ruang belajar tersebut terhubung ke kamar Nezha dan Naia–ada pintu penghubung ke masing-masing kamar anak-anaknya.

"Mommy," sapa Naia dengan nada pelan dan ragu-ragu. Dia senyum akan tetapi sangat tipis.

Naia sangat antusias melihat mommynya datang ke ruang belajar ini, akan tetapi dia juga ragu menunjukkan rasa antusias itu karena dia dan mommynya sebelumnya tak dekat.

"Kalian lagi belajar yah?" tanya Gaia sambil duduk di kursi kosong, satu meja dengan Nezha dan Naia.

Naia menganggukkan kepala secara antusias. Akan tetapi melihat buku gambarnya terbuka, dia buru-buru menutupnya. Dulu, mommynya pernah merobek buku gambarnya. Tapi dia tidak membenci mommynya. Dia menganggap mommynya merobek buku gambarnya karena mommynya menyayanginya. Bagi Naia, sejak dulu mommynya selalu menyayanginya dan Nezha. Hanya saja ada sesuatu!

Namun, walau begitu dia tetap takut membuat mommynya marah.

"Kenapa ditutup? Mommy ingin melihat gambar kamu," ucap Gaia, meraih buku gambar putrinya kemudian melihat apa yang putrinya gambar di sana. "Wow! Ini cantik banget."

"Terima kasih, Mommy," ucap Naia malu-malu, begitu senang karena mommynya memuji gambarannya. "Yaya ingin seperti Mommy, menjadi pelukis."

"Hah?" Dengan cepat Gaia menoleh ke arah putrinya. Kemudian dia menunjuk diri sendiri, "Mommy pelukis?"

Naia menganggukkan kepala. "Mommy sangat pandai menggambar dan melukis. Iya kan, Za?"

"Ya," jawab Nezha acuh tak acuh, tetap belajar dan sama sekali tak menoleh pada mommy dan kembarannya.

"Aku pelukis?" beo Gaia dengan mata lebar tetapi penuh binar. Dia memang suka melukis dan menggambar. Akan tetapi dia tak menyangka jika dia telah menjadi seorang pelukis. "Mommy terkenal nggak?" tanya Gaia dengan antusias pada putrinya.

Naia menggelengkan kepala. "Tidak. Soalnya … Mommy tidak serius."

"Hais." Pundak Gaia seketika melorot, dia juga reflek memukul telapak tangan sendiri–gerakan menumbuk. Ck, dia kira dia sudah sangat terkenal, ternyata hanya pelukis di mata putrinya saja. Padalah saat mendengar ucapan Naia yang mengatakan kalau dia seorang pelukis, Gaia sudah reflek meregangkan otot jari. Siapa tahu besok, saat dia keluar rumah, ada fans yang melihatnya lalu meminta tanda tangannya.

"Hehehe …." Nezha yang diam-diam mengamati mommynya, terkekeh kecil. Dia merasa lucu melihat raut muka kecewa sang mommy.

"Kamu menertawakan apa?" tanya Gaia dengan nada sewot.

"Menertawakan seseorang perempuan yang kabur dari rumah suaminya hanya dalam hitungan jam. Sudah bawa koper yang besar, tahu-tahunya tetap pulang ke sini," ucap Nezha dengan nada menyindir, sama sekali tak menoleh ke arah mommynya dan tetap menatap buku yang sedang ia baca.

Saat ini Nezha sedang belajar membaca buku tanpa gambar. Buku tersebut benar-benar full diisi oleh tulisan, dan tentunya semua tentang ilmu pengetahuan.

"Ouh, kamu nyindir Mommy yah? Wah, kamu bikin Mommy sangat marah," ucap Gaia dengan nada mengomel, berkacak pinggang sambil menatap galak ke arah Nezha.

Nezha yang sedang senyum, mendadak memasang muka panik. Dia mendongak dan menatap mommynya dengan ekspresi kaku sebab mengira mommynya benar-benar marah. Naia juga ikut menoleh, sama paniknya dengan sang kakak.

Namun …-

"Kamu belum tahu yah kalau Mommy marah, Mommy bisa berubah menjadi harimau. Oh iya, asal kamu tahu yah, Za, dulu Mommy seorang manusia harimau putih yang ke tujuh. Mommy sangat ganas. Rauwww," ucap Gaia mengomel, akan tetapi meniru suara auman harimau di akhir kalimat. Niatnya ingin terlihat galak dan menakutkan, akan tetapi Naia–putrinya malah tertawa.

Di sisi lain, Nezha langsung memalingkan wajah, lalu anak kecil yang super tampan itu seketika tertawa kecil. Mommynya yang sekarang benar-benar lucu!

"Kenapa kalian tertawa? Kalian nggak percaya yah kalau Mommy manusia harimau putih yang ke tujuh?" tanya Gaia dengan nada dongkol, di mana anak-anaknya terus menertawakannya.

"Mas percaya," sahut seseorang dari pintu ruang belajar, suaranya berat dan terkesan menahan geli dan tawa.

Gaia dan anak-anaknya seketika menoleh ke arah pintu. Melihat Kaysan ada di sana, Gaia buru-buru menundukkan kepala, meringis malu dan juga gugup.

'Hais! Sejak kapan Mas Kaysan di sini?!' batin Gaia, benar-benar malu karena sepertinya Kaysan mendengar ucapan penuh kebohongannya tadi.

"Ini sudah jam sembilan malam, saatnya kalian tidur, Anak-anak," ucap Kaysan.

"Biak, Daddy," jawab keduanya secara kompak.

Keduanya langsung membereskan buku setelah itu menyalam orang tuanya secara bergantian. Saat menyalam mommynya, Naia dan Nezha benar-benar kaget karena Gaia mencium mereka. Bahkan, sang mommy mengucapkan selamat malam pada mereka. Rasanya sangat hangat!

Setelah anak-anaknya kembali ke kamar, Kaysan dan Gaia juga kembali ke kamar mereka.

***

Pagi ini Gaia sangat percaya diri ke dapur, karena Kaysan telah mengizinkannya membuatkan sarapan.

"Selamat pagi, Nyonya," sapa para maid dengan kompak, membungkuk hormat pada Gaia–saat sang nyonya memasuki dapur.

'Widih, berasa jadi lady di dalam manhwa aku.' batin Gaia, sangat menikmati perannya sebagai nyonya di rumah mewah suaminya ini. "Pasti kalian semua habis kena marah yah sama My Husband, makanya langsung baik budi gini?" ucap Gaia dengan nada tengil, berjalan masuk ke dapur lalu mendekati kepala maid yang waktu itu meledeknya. "Gimana tadi malam? Kena sidang yah? Ahahaha … makanya jadi maid itu harus tahu diri, jangan nantangin majikan. Apalagi nantangin Nyonya Gaia," ledek Gaia sambil tertawa kecil.

"Jangan senang dulu." Kepala maid tersebut menatap kesal pada Gaia, "aku tidak dipecat oleh Tuan, itu membuktikan kalau aku punya posisi penting di rumah ini. Dan kamu … meskipun kamu Nyonya, kamu bukan ancaman untukku."

"Hehehehe …." Gaia tiba-tiba mengangkat handphonenya, "sudah kurekam. Kamu tinggal tunggu waktu saja yah," Gaia menepuk-nepuk pundak kepala maid tersebut, "tenang, nunggunya nggak nyampe satu kalender kok. Pemecatanmu bakalan cepat, cuma hitungan jam."

Gaia senyum manis pada kepala maid tersebut kemudian langsung beranjak dari sana, mulai memasak.

Para maid tak lagi patuh pada kepala maid karena mereka semua sudah dimarahi dan dihukum oleh sang tuan. Beberapa dari mereka bahkan telah di pecat.

Kepala maid di dapur mengepalkan tangan, segera beranjak dari sana dan langsung mengabari majikan aslinya–tak lain adalah Viviana, tante sang tuan.

CacaCici

Semoga suka dengan 2 bab kita hari ini, MyRe. Dukung terus novel kita dengan cara vote gems, hadiah dan ulasan manis. Oh iya, MyRe, menurut kalian, Viviana VS Gaia, siapa yang akan menang nih? IG: @deasta18

| 24
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
nor Ain
dh ku agak. pasti bukan kaysan tuannya. berani karena ada bekingan ..
goodnovel comment avatar
Juliana Kasmin
nyonya gaia fong caci biar tu maid di kembalikan sama tuan aslinya
goodnovel comment avatar
Rifda Nafisha
2 bab g brasa ya...5 bab dong caci skali up wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • I'm Yours My Husband   13. Perempuan Asing di Rumah Suamiku

    "Mommy menyiapkan sarapan," ucap Naia pelan, mengintip di balik tembok bersama dengan kakak kembarnya–Nezha. "Mommy sangat berbeda yah, Za," ucapannya kemudian pada Nezha, menatap kembarannya tersebut dengan ekspresi senang. "Humm." Nezha berdehem singkat, "Yaya suka Mommy yang sekarang?" tanyanya kemudian, menoleh ke dapur lalu kembali menatap saudara kembarnya. Dengan semangat Naia menganggukkan kepala. "Yaya suka sekali pada Mommy yang sekarang. Tapi sejak dulu Yaya sayang Mommy. Cuma … sekarang lebih sayang karena Mommy lucu dan baik. Mommy mau dekat-dekat dengan kita."Nezha menganggukkan kepala. "Ayo, Mommy datang." Dia menggenggam tangan kembarannya kemudian menarik Naia dari sana. "Kalau Za, suka Mommy yang sekarang atau Mommy yang dulu?" tanya Naia, berjalan beriringan dengan Nezha–menuju ruang makan. "Suka Mommy dalam versi apapun," jawab Nezha santai. Setelah di ruang makan, dia menarik kursi lalu mempersilahkan Naia untuk duduk di kursi tersebut. Setelahnya, dia menar

  • I'm Yours My Husband   12. Sang Manusia Harimau

    Selesai makan malam, Kaysan benar-benar mengurus para maid bagian dapur. Di sisi lain, Gaia ke ruang belajar putra putrinya, di mana Nezha dan Naia sedang ada di sana. Ruang belajar Nezha dan Naia ada di antara kamar keduanya. Ruang belajar tersebut terhubung ke kamar Nezha dan Naia–ada pintu penghubung ke masing-masing kamar anak-anaknya. "Mommy," sapa Naia dengan nada pelan dan ragu-ragu. Dia senyum akan tetapi sangat tipis. Naia sangat antusias melihat mommynya datang ke ruang belajar ini, akan tetapi dia juga ragu menunjukkan rasa antusias itu karena dia dan mommynya sebelumnya tak dekat. "Kalian lagi belajar yah?" tanya Gaia sambil duduk di kursi kosong, satu meja dengan Nezha dan Naia. Naia menganggukkan kepala secara antusias. Akan tetapi melihat buku gambarnya terbuka, dia buru-buru menutupnya. Dulu, mommynya pernah merobek buku gambarnya. Tapi dia tidak membenci mommynya. Dia menganggap mommynya merobek buku gambarnya karena mommynya menyayanginya. Bagi Naia, sej

  • I'm Yours My Husband   11. Mine

    "Kau sudah bangun, Sweetheart?" basa-basi Kaysan, senyum tipis pada perempuan manis dan cantik–miliknya. "Aku tidak mau pulang denganmu, kenapa kamu tetap membawaku pulang?!" pekik Gaia marah, menetap kesal pada Kaysan. Senyuman manis di bibir pria itu tiba-tiba saja lenyap, wajah angle-nya juga mendadak hilang. Tiba-tiba ekspresi Kaysan berubah dingin, tatapannya tajam dan bibirnya hanya membentuk garis horizontal. Dia berjalan cepat ke arah Gaia yang masih duduk di atas ranjang, membuat Gaia sangat panik dan ketakutan. "Kau kira kau masih milik orang tuamu, Gaia Kaysan Smith?!" Kaysan mencondongkan tubuhnya ke arah Gaia, satu tangannya mencengkeram pipi Gaia dan satu lagi berada di saku celana, "kau perempuan yang sudah menikah, kau harus tinggal dengan suamimu karena--" Kaysan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Gaia, di mana tangannya yang mencengkeram pipi Gaia pindah ke belakang kepala perempuan itu. Dia mencium bibir Gaia sekilas, lalu kembali melanjutkan ucapannya, "

  • I'm Yours My Husband   10. Dijemput Suami

    Bug' Gaia terus berlari karena masih di kejar oleh mamanya, konsentrasinya pecah akibat panik. Hingga pada akhirnya dia menabrak seseorang, membuat tubuh Gaia terhuyung dan hampir terjatuh. Namun, seseorang yang ia tabrak dengan cepat menangkap tubuhnya sehingga dia tak jauh keras ke lantai. Deg' Mata Gaia membelalak kaget ketika melihat sosok yang menangkap dan menahan tubuhnya. Jantungnya langsung berdebar kencang dan wajahnya seketika pucat pasi. Pria ini adalah pria yang memarahinya tadi pagi, dan sekaligus orang yang Gaia ingin hindari. Ke-kenapa pria tampan ini ada di sini? Apa dia tahu Gaia pulang ke rumah orang tuanya oleh sebab itu dia datang untuk menjemput Gaia? Tidak! Gaia tak mau pulang dengan orang galak ini! Sikap manisnya hanya palsu. "Kau tak apa-apa, Sweetheart?" tanya Kaysan, menarik tubuh Gaia sehingga perempuan itu berakhir dalam dekapannya. Gaia buru-buru mendorong dada bidang Kaysan. Tanpa menjawab perkataan pria itu, Gaia pergi dari sana. Nam

  • I'm Yours My Husband   9. Pulang lagi

    "Hei, mulutmu yah! Pantas kamu ngomong begitu ke Nyonya, Heh? Nanti giliran kupecat, nangis!" ketus Gaia pada maid yang menegurnya dengan tidak sopan tersebut. Maid tersebut terlihat terkejut. Bukan hanya dia, melainkan maid lainnya yang ada di sana juga ikut kaget. 'Kenapa Gaia berani padaku? Sebelumya dia takut padaku karena aku ini kepala pelayan di dapur dan merupakan utusan Nyonya Viviana, Tante Tuan Kaysan.' batin maid tersebut, menatap Gaia secara lekat. Ah, dia hampir lupa jika perempuan ini sedang lupa ingatan. Mungkin itu yang membuat Gaia berani padanya. Tapi, dia yakin sekali dia bisa kembali menundukkan Gaia dengan cara cukup menggertaknya saja. Yah, Gaia ini lemah! "Memecatku? Memangnya kamu bisa, Heh? Aku ini kepala maid di dapur dan merupakan utusan Nyonya Basar Viviana. Kamu sama sekali tidak bisa memecatku!" angkuh maid tersebut pada Gaia. "Nyeme nyeme nyeme nyeme!" Gaia menyeru dengan mengejek, menatap julid dan nyinyir pada maid tersebut. "Mau kamu kepala m

  • I'm Yours My Husband   8. Sang Nyonya Telah Kembali

    'Aku sudah tidak tahan menjadi istrimu, aku ingin cerai, Mas Kaysan. Aku ingin lepas! Biarkan aku bahagia dengan kekasihku!' 'Baik, kita akan bercerai. Tetapi tunggu setelah usia putra-putri kita 7 tahun. Jika sekarang– mereka terlalu kecil untuk merasakan kehilangan mommy mereka.' Kening seorang perempuan yang sedang tidur terlihat mengerut. Dia merasa tak nyaman dan terusik oleh mimpi yang menurutnya menyeramkan. Hingga akhirnya kelopak mata perempuan itu terbuka lebar. Gaia menghela napas panjang, segera mengambil posisi duduk. Dia memijat kening, menunduk lalu menatap tangannya yang terlihat tremor. Mimpi itu-- adalah dia yang sedang membawa selingkuhnya di hadapan Kaysan, di mana dia meminta bercerai pada suaminya karena ingin menikah dengan kekasihnya. "Kenapa aku sangat jahat dalam mimpiku?" gumam Gaia, tangannya masih tremor dan jantungnya masih berdebar kencang. Ceklek' Suara decitan pintu terdengar, Gaia menoleh ke arah sana untuk sekadar memastikan. Namun, dia buru-

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status