Share

20. Memilih Menerima Tawaran

"Astaghfirullah, benarkah Pak?!" Seru Slamet terkejut dan refleks berdiri dari duduknya.

"Ada apa Met? Kenapa dengan mbak Eva?" tanya Tita panik.

"Iya Met, ada apa dengan kakak kamu?"

Slamet melambaikan tangan ke arah ibu dan Tita, menandakan agar kedua perempuan itu berhenti bicara terlebih dahulu.

"Iya, karena itu pihak keluarga berhak mencari pengacara untuk menemani bu Eva dan suami sebelum dan selama sidang," kata suara polisi dari seberang telepon.

"Apa?" Slamet benar-benar terkejut dengan apa yang didengarnya.

"Pengacara?" tanya Slamet lirih membuat semua yang ada di ruang makan itu mendelik.

"Iya, sekian pemberitahuan dari kami," Polisi itu menutup teleponnya setelah mengucap salam.

Slamet meletakkan ponselnya di atas meja dengan pikiran berkecamuk. Bingung untuk menolong nasib kakak pertamanya.

Pengacara? Darimana dia akan mendapatkan uang untuk mnyewa jasa pengacara itu?

"Hei Met! Ada apa sih? Malah bengong!" Tita menepuk bahu Slamet.

"E-enggak,"

"Jadi siapa tadi yang telepo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sartika Gultom
koq bisa ada pelakor sih Thor ...koq Slamet milih tawaran itu cewek....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status