Share

Benarkah serangan Banaspati?

"Sepertinya ada yang mencoba mengirimkan teluh, santet!" bisik Bik Marni dengan mata melotot menyeramkan saat melihatku.

Seketika suasana di kamarku mendadak jadi horor, bulu kudukku hingga meremang. Mataku jadi liar kesana kemari, aku jadi paranoid sendiri, merasa ada yang mengawasi.

"Tapi itu hanya pikiran saya saja Mbak," kata Bik Marni. Kali ini sikap dan ekspresinya biasa saja, setelah dia berhasil membuatku ketakutan.

Arsen sudah lelap kembali tidurnya. Namun kali ini, kubiarkan dia tetap berada dalam gendonganku. Aku tak mau, terjadi apa-apa dengan Arsen mengingat kejadian tadi.

"Kita keluar yuk Bik," ajakku pada Bik Marni, setelah merapikan kain gendong Arsen. Kumasukkan semua tubuhnya ke dalam jarik, sehingga aku bisa bergerak dengan leluasa.

Di luar kamar, aku melihat Satria yang masih tergeletak tak berdaya, hanya ditungguin Lek Noto dan Mas Yudi. Sementara di luar, masih ramai orang. Apa yang terjadi, hingga Satria jadi begini? Apa benar yang dibilang Bik Marni, kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status