Share

Kenalan dengan pengacara

"Lebih baik …." Matanya melihat ke arah deretan bangku yang hampir semuanya terisi.

"Hah, duduk di sana aja," katanya menunjuk pada dua buah bangku kosong.

"Hayuk cepat, nanti keburu diisi orang." Dengan langkah tergesa dia lebih dulu berjalan dari aku, dibantunya aku membawa tas Arsen. Yang biarpun tak terlalu besar, tapi cukup merepotkan, karena aku sambil menggendong Arsen.

"Nah, kan enak udah dapat tempat duduk," katanya lega setelah duduk di bangku itu.

Setelah aku duduk di sebelahnya, aku membuka topi Arsen, biar dia tidak merasa gerah, sambil kukipas pelan wajahnya. Meski ruangan ini pakai AC, tapi karena ramainya orang, jadi terasa gerah juga.

"Waahh, gantengnya. Berapa bulan usianya?" tanya wanita manis ini.

"Baru aja tiga bulan, Mbak."

"Ah, jangan panggil Mbak. Panggil aja Ibu atau Bunda. Kayaknya kamu jauh lebih muda dari saya," katanya ramah sekali.

"Ah masak sih Bu, kayaknya Ibu masih muda," ucapku bukan sekedar basa basi.

Walaupun dia nampak matang, tapi wajahnya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status