Share

BAB 10. DANIAL

Arum membeli dua botol Air mineral, dan empat bungkus roti untuk mengganjal perut.

Dia ingin membeli nasi, tapi Arum yakin Alkana tidak akan mau memakannya.

"Tuan, minum dulu. Sama makan rotinya," tawar Arum sambil menyodorkan satu botol air mineral dan roti pada Alka.

Alkana hanya terdiam, tatapanya kosong.

"Tuan?" Panggil Arum sekali lagi.

"Brisik Lo! Ga usah so perhatian. Gue masih inget banget kesalahan Lo waktu di restoran!" Sentak Alkana.

Arum mendesis pelan, apakah harus sekali membahas hal seperti itu saat sedang dirumah sakit, dan saat ada didalam situasi seperti ini?

"Bukan begitu tuan, saya hanya khawatir kalau nanti tuan Alkana ikut sakit. Siapa yang akan merawat Oma dan nyonya Lidia, masa saya? Saya kan hanya seorang pelayan," jawab Arum dengan suara datarnya.

Alaka menatap sekilas botol minum dan roti yang masih berada ditangan Arum, tanpa memandang wajah Arum. Alkana langsung menyambar botol dan roti itu.

Arum terkekeh pelan melihat tingkah Alkana, "Bilang aja laper!" T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status