Share

Bab 28

Author: Nanaz Bear
last update Last Updated: 2025-05-27 12:11:46

"Nara, kemaren sore saat aku pulang, enggak sengaja lihat motormu masih terparkir di tempat biasa. Kamu pulang naik apa?" tanya Lusi ketika mereka kembali bekerja di keesokan paginya.

Nara tampak gugup, "Aku...aku kemaren naik taksi. Ban motorku kempes jadi enggak bisa dipakai. Mau langsung aku bawa ke bengkel pun sudah tak larat. Capek banget rasanya mau cepat-cepat istirahat di rumah." Jawab Nara berbohong.

"Ya, ampun. Kenapa kamu enggak telepon aku aja. Aku bisa nganterin kamu jadi enggak usah keluar duit buat naik taksi. Katamu, uangmu udah menipis." ujar Lusi dengan nada khawatir.

"Aku enggak mau ngerepotin kamu. Kamu juga pasti capek dan harus buru-buru pulang karena ditunggu suamimu." dalih Nara.

"Suamiku lagi dinas di luar kota sudah hampir seminggu. Kamu enggak usah risau dia marah. Kalau sore nanti kamu butuh tumpangan, ikut mobilku aja!" tawar Lusi antusias.

"Tadi aku udah suruh orang buat bawa motorku ke bengkel, kayaknya sore ini aku sudah bisa pakai. Tapi makasih banget
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 49

    Erryl nampak duduk termenung diruang kerjanya. Tumpukan berkas di meja nyaris tak tersentuh dan tak ada satupun menarik perhatiannya. Pikirannya terus berputar, menolak menerima tuduhan Lusi. Ia tak mengingat sedikitpun adegan pan4s seperti yang di klaim wanita itu. Terlebih lenyapnya dua bodyguardnya secara misterius semakin menguatkan keyakinannya bahwa semua ini hanyalah rekayasa licik dari Lusi.Tok...tok...!Ketukan pintu membuyarkan lamunan Erryl."Masuk!" ucap Erryl datar.Begitu pintu terbuka darahnya kembali mendidih. Sosok yang paling tak ingin dilihatnya saat ini justru muncul. Lusi. Wanita yang kini paling dibencinya karena kelicikan dan keberaniannya bermain kotor."Siang, sayang. Kamu tadi enggak sempat sarapan, kan? Nih, aku bawain makanan buat kamu," ucap Lusi seraya meletakan kotak bekal di atas meja.Erryl menatapnya dengan dingin. Ia bukan hanya ingin segera membuang bekal itu, tapi juga ingin membuang Lusi sepenuhnya dari hidupnya. Selama ini, ia terlalu meremehka

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 48

    Keesokan paginya...Erryl terbangun dengan kepala berat dan penglihatan yang masih buram.Pandangannga menyapuu ruangan asing dengan aroma parfum wanita yang menyengat dan tak dikenalnya.Begitu Erryl menoleh ke samping kirinya, matanya membelalak."Lusi?"Seketika tubuhnya menegang. Disamping kirinya Lusi terbaring tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Hanya selimut yang menutupi sebagian. Pemandangan itu menampar kesadaranya seperti cambukLusi menggeliat pelan. Mengucek matanya yang masih enggan terbuka "Kakak ipar sudah bangun?" ucapnya santai seolah tak ada yang salah."Apa yang kau lakukan disini, Lus?" desis Erryl masih mencoba menyusun keping-keping ingatannya yang berantakan."Kenapa aku disini? Kakak ipar bener-bener lupa yang terjadi semalam atau hanya pura-pura lupa saja?" Lusi memyeringai tipis.Erryl memejamkan mata. Ingatannya samar. Hanya potongan-potongan yang muncul. Erryl ingat dia mabuk di bar. Dan saat Lusi muncul ia sempat mengusir wanita itu. Setelah itu, i

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 47

    Lusi akhirnya berhasil membawa Erryl yang tak sadar ke dalam mobilnya meski dengan bantuan orang lain. Tangannya terulur mengelus wajah lelaki yang digilainya itu dengan penuh kepuasan. Namun, senyumnya tak bertahan lama. Ketukan keras dikaca mobilnya mengejutkannya. Wanita itu menolah dan sontak wajahnya langsung memucat."Mbak Lusi, buka pintunya!" Tegas salah satu dari dua pria berbadan tegap yakni bodyguard pribadi Erryl.Lusi enggan menurut. Dia tak mau kehilangan kesempatan emasnya menjebak Erryl."Mbak Lusi. Kalau Anda tetap menolak jangan salahkan kami kalau kami terpaksa memecehkan kaca mobil Anda!" ancam salah satu dari mereka. Tak ingin membuat keributan yang bisa menarik perhatian publik, Lusipun akhirnya membuka pintu mobilnya dengan enggan."Pak Erryl memerintahkan kami untuk membawanya pulang jika terjadi sesuatu saat ia mabuk. Jadi mohon jangan halangi kami membawanya!" ujar salah satu bodyguard dengan nada sopan tapi tegas."Aku yang terakhir bersamanya jadi aku lebih

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 46

    "Saya, sudah kenyang, Pak!" ucap Nara setelah beberapa sendok Justin menyuapinya."Nara, tiga sendok saja tak cukup memberimu tenaga. Kamu ingin cepat sembuh dan kembali bekarja bukan?" tanya Justin. Tentu saja dijawab sebuah anggukan oleh Nara."Kalau kamu ingin cepet sembuh, makannya yang banyak. Buka mulutmu lagi coba!" perintah Justin."Tapi, Pak--""Mulai lagi protesnya. Kan tadi sudah setuju kalau kamu mau nurut sama aku. Ayo, cepat buka mulutmu!" perintah lagi Justin. Nara tak punya pilihan lagi. Dia pun segera membuka mulutnya."Nah, kalau kamu nurut gini kan aku jadinya seneng. Mau kamu dirawat disini setahun pun aku enggak keberatan jagain kamu!" canda Justin.Erryl berdiri mematung melihat kemesraan kedua orang itu. Hatinya seakan diremas.Matanya tak bisa berpaling dari pemandangan yang melukai harga dirinya sebagai seorang pria yang mencintai Nara sepenuh hati dengan kesabaran yang bisa ia miliki.Justin tak berhenti tersenyum bahagia di hadapan Nara yang duduk lemah di te

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 45

    "Sintia, Ferdy? Kalian ke mana saja? Sudah sejam aku nungguin kalian di sini. Telepon pun enggak kalian angkat!' seru Erryl lega melihat kepulangan kedua sahabat Nara."Kami, dari--"Belum sempat Ferdy menyelesaikan kalimatnya, Sintia langsung memotong cepat.Dari restoran tak jauh dari sini, Pak Erryl. Kami pergi tanpa membawa ponsel jadi tak tahu anda menelepon," ucap Sintia dengan senyum tipis, menyembunyikan kebohongan pada atasan suaminya itu. Dia barusan sudah berjanji pada Nara kalau dia tak mau ikut campur lagi dalam urusan Erryl dan Nara. Meski hatinya berada di pihak Erryl, dia tak mau merusak hubungan persahabatannya lagi dengan Nara."Bukankah...aaah!" Ferdy belum sempat bicara lagi ketika kaki kirinya diinjak Sintia diam-diam, ini membuatnya meringis menahan sakit."Hari ini, kalian kelihatannya aneh banget. Ada apa sebenernya?" tanya Erryl mulai curiga."Aneh gimana maksudnya ya Pak? Dan lagi, sebenarnya bapak kesini ada keperluan apa?" tukas Sintia cepat. Mencoba mengal

  • ISTRI ADIK IPARKU YANG KEGATELAN   Bab 44

    Didalam ruang rawat, suasana terlihat canggung. Nara menoleh pelan kearah Sintia yang duduk tepat disisi tempat tidurnya. Keduanya awalnya saling diam, hanya saling menatap seolah mata mereka bicara lebih banyak dari pada kata-kata."Seharusnya aku menemuimu lebih awal untuk meminta maaf. Maaf, karena keegoisanku membuat persahabatan kita retak begitu lama. Padahal kalau bukan karena bantuanmu, aku bahkan tak bisa lepas dari kejahatan mantan suamiku dan keluarganya!" ucap Nara lirih.Sintia menoleh, menatap wajah sahabat lamanya yang dulu begitu ia sayangi sepenuh hati. Bibirnya bergerak tapi suaranya tak langsung keluar. Dia merasa dialah yang salah tapi Nara justru yang meminta maaf padanya."Kamu enggak salah, Nar. Aku yang sudah menodai kepercayaanmu. Sudah sejak lama aku mau menemuimu untuk meminta maaf tapi aku tak punya keberanian. Dan hari ini, aku begitu senang karena kamu mau menghubungiku lagi." Jawab Sintia sambil mengusap airmatanya.Nara menggenggam tangan Sintia erat, "

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status